Volubit.id — Dunia investasi aset selalu berevolusi seiring dengan derap langakah perkembangan teknologi. Pendekatan investasi pun selalu ikut berubah lewat ragam rupa inovasi. Jika dulu perdagangan aset banyak bergantung pada intuisi dan pengalaman individu, kini data dan algoritma memegang peranan utama. Trading berbasis data dan algoritma ini jamaknya diperkenalkan lewat quantitative trading atau sering disingkat quant trading. Dalam dunia kripto, di mana volatilitas tinggi dan transaksi terjadi sepanjang waktu, pendekatan ini semakin relevan dan diminati.
Quant trading adalah metode perdagangan yang mengandalkan model matematika dan analisis data untuk mengambil keputusan. Dibandingkan dengan cara tradisional, metode ini lebih cepat, lebih efisien, dan bebas dari bias emosional manusia.
Konsep ini mungkin terdengar rumit, tetapi pada dasarnya quantitative trading hanya mengandalkan satu hal: data. Dibandingkan dengan pendekatan konvensional yang mengandalkan analisis fundamental atau teknikal secara manual, quant traders mengembangkan sistem otomatis yang bisa menyaring data dalam jumlah besar dan mencari pola yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
Apa Itu Quantitative Trading?
Quantitative trading, atau sering disingkat quant trading, adalah metode trading yang menggunakan data dan model matematis untuk membuat keputusan. Sistem ini bekerja dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, seperti harga historis, volume perdagangan, dan data ekonomi lainnya, lalu mengolahnya untuk menemukan peluang profit yang mungkin luput dari mata manusia.
Banyak lembaga keuangan besar, seperti hedge fund dan bank investasi, sudah lama mengandalkan quantitative trading. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, teknologi ini semakin banyak digunakan oleh trader ritel berkat kemajuan artificial Intelligence (AI), komputasi awan, dan ketersediaan data yang lebih luas. Bahkan, di dunia kripto, quant trading menjadi salah satu strategi utama bagi mereka yang ingin tetap unggul di pasar yang bergerak cepat dan tidak terduga.
Dalam dunia kripto, quantitative trading memanfaatkan data seperti harga historis, volume perdagangan, hingga sentimen pasar untuk mencari pola yang dapat dimanfaatkan. Sebagai contoh, algoritma dapat dirancang untuk mendeteksi pergerakan harga tertentu yang biasanya diikuti oleh lonjakan atau penurunan nilai aset. Ketika pola ini muncul, sistem akan langsung bertindak, seperti membeli atau menjual aset, tanpa campur tangan manusia.
Cara ini berbeda dari perdagangan manual. Dengan quantitative trading, emosi yang sering kali menjadi kendala bagi investor—seperti rasa takut atau serakah—dapat dihilangkan. Algoritma hanya akan mengikuti data dan aturan yang telah diprogramkan, memastikan keputusan lebih objektif.
Bagaimana Quantitative Trading Bekerja?
Sistem quantitative trading terdiri dari beberapa komponen utama: pengumpulan data, analisis model, pengujian strategi, dan eksekusi perdagangan.
Langkah pertama dalam quant trading adalah mengumpulkan data sebanyak mungkin. Data tersebut bisa berupa harga saham atau aset kripto dalam kurun waktu tertentu, data sentimen dari media sosial, atau bahkan informasi ekonomi makro yang mempengaruhi pasar. Data ini kemudian dibersihkan dan disusun dalam format yang bisa diolah oleh algoritma.
Setelah itu, sistem mulai mencari pola. Model statistik dan machine learning sering digunakan dalam tahap ini untuk mengenali korelasi atau tren yang bisa dimanfaatkan. Misalnya, jika harga Bitcoin cenderung naik setiap kali terjadi lonjakan volume perdagangan dalam rentang waktu tertentu, sistem bisa mengenali pola tersebut dan menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Tapi, sebelum diterapkan di pasar, strategi ini harus diuji terlebih dahulu. Proses yang dikenal sebagai backtesting ini melibatkan simulasi perdagangan berdasarkan data historis untuk melihat seberapa efektif strategi tersebut dalam kondisi pasar yang berbeda. Jika hasilnya menjanjikan, sistem bisa mulai menjalankan perdagangan secara otomatis berdasarkan sinyal yang dihasilkan oleh model.
Eksekusi perdagangan dalam quant trading biasanya dilakukan oleh algoritma yang sudah diprogram untuk masuk dan keluar pasar secara optimal. Ini memungkinkan trader untuk mengambil keputusan dalam hitungan milidetik, jauh lebih cepat dibandingkan manusia. Dengan kecepatan dan presisi ini, strategi quant trading sering kali bisa mengeksploitasi pergerakan pasar yang sangat kecil sekalipun.
Jenis-Jenis Quantitative Trading
Dalam praktiknya, ada berbagai strategi yang bisa diterapkan dalam quantitative trading. Salah satunya adalah high-frequency trading (HFT), di mana algoritma melakukan ribuan transaksi dalam sehari untuk mengeksploitasi perbedaan harga kecil di pasar. Strategi ini banyak digunakan oleh institusi besar dengan infrastruktur teknologi canggih.
Selain itu, ada juga strategi statistical arbitrage, yang mencari selisih harga antar aset atau pasar yang seharusnya berkorelasi tetapi mengalami ketidakseimbangan sementara. Misalnya, jika harga Bitcoin di satu bursa sedikit lebih murah dibandingkan di bursa lain, sistem bisa membeli di satu tempat dan menjual di tempat lain untuk mendapatkan keuntungan.
Strategi lain yang cukup populer adalah momentum trading, di mana algoritma mencari tren pasar yang sedang menguat dan masuk ke posisi berdasarkan pergerakan harga tersebut. Sistem akan terus mengikuti tren sampai muncul sinyal bahwa momentum sudah melemah, lalu keluar dari posisi sebelum harga berbalik arah.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang