Volubit.id — Dalam dunia kripto yang terus berkembang, istilah ‘Real World Assets’ (RWA) semakin sering muncul. Konsep ini mengacu pada cara menghubungkan aset fisik dengan teknologi blockchain untuk menciptakan peluang investasi yang lebih inklusif dan fleksibel.
Lantas, apa itu RWA, bagaimana cara kerjanya, manfaat dan risiko yang terkait, serta apa saja contoh proyek RWA yang relevan?
Apa itu RWA?
Real World Assets (RWA) adalah aset fisik yang diwakili oleh token digital di blockchain. Ini mencakup berbagai jenis aset seperti properti, barang seni, komoditas, dan bahkan hak kekayaan intelektual.
Tokenisasi RWA memungkinkan aset yang biasanya sulit untuk diperdagangkan secara langsung menjadi lebih mudah diakses dan diperdagangkan.
Dengan tokenisasi, nilai dari aset fisik dibagi menjadi unit-unit kecil yang dapat dibeli atau dijual secara individu, sehingga memudahkan investor dari berbagai kalangan untuk berpartisipasi dalam investasi.
Contohnya, bayangkan ada sebuah hotel yang sangat mahal. Alih-alih menjual hotel tersebut sebagai satu unit besar, pemiliknya bisa memecah nilai hotel tersebut menjadi ribuan token digital.
Setiap token mewakili bagian dari nilai total hotel. Ini memungkinkan berbagai investor untuk membeli bagian dari hotel tersebut, tanpa harus membeli keseluruhan hotel.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Proses tokenisasi RWA dimulai dengan identifikasi dan penilaian aset yang akan di-tokenisasi. Misalnya, jika sebuah hotel ingin di-tokenisasi, langkah pertama adalah menilai valuasi hotel tersebut.
Setelah nilai ditentukan, aset tersebut dipecah menjadi sejumlah token digital yang mewakili bagian dari nilai total hotel. Token ini kemudian dicatat di blockchain yang menyimpan informasi tentang kepemilikan dan transaksi token, memastikan bahwa setiap perubahan dalam kepemilikan atau transaksi dapat dilacak dengan jelas.
Smart contract, yang merupakan program digital yang secara otomatis menjalankan dan mengelola perjanjian transaksi, digunakan untuk memfasilitasi dan mengotomatiskan proses jual beli token. Ini membuat transaksi lebih efisien dan mengurangi kebutuhan akan perantara tradisional.
Kelebihan dan Risiko Proyek RWA
Tokenisasi RWA menawarkan berbagai manfaat, salah satunya adalah peningkatan likuiditas. Token yang diperdagangkan di platform blockchain dapat dibeli dan dijual kapan saja, berbeda dengan aset tradisional yang mungkin memiliki batasan jam operasional dan proses transaksi yang rumit.
Selain itu, tokenisasi dapat mengurangi biaya transaksi dan administrasi yang biasanya terkait dengan pengelolaan aset fisik, seperti biaya perantara dan biaya dokumen hukum.
Namun, ada juga risiko yang perlu diperhatikan. Kepatuhan terhadap peraturan hukum adalah salah satu tantangan utama, karena regulasi mengenai tokenisasi aset dapat bervariasi di setiap negara.
Selain itu, keamanan menjadi isu penting, baik dari segi perlindungan aset fisik yang mendasari token maupun dari ancaman terhadap blockchain itu sendiri. Penanganan aset dan perlindungan dari pencurian atau kerusakan harus diperhatikan dengan serius untuk menjaga integritas investasi.
Contoh Proyek RWA
Saat ini sudah ada banyak proyek RWA yang bergerak di berbagai sektor, terutama tokenisasi aset produk investasi tradisional, property atau real estate, serta sektor industri lainnya.
BUIDL
BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund (BUIDL) adalah proyek RWA yang memberikan investor eksposur terhadap sekuritas Treasury Amerika Serikat (AS) yang ditokenisasi. Artinya, BUIDL menggunakan teknologi blockchain untuk mengubah sekuritas Treasury AS menjadi token digital, sehingga memungkinkan mereka untuk diperdagangkan dan dikelola dalam ekosistem blockchain.
Diluncurkan pada Maret 2024, BUIDL telah menjadi dana treasury yang ditokenisasi terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar mencapai $500 juta.
Ondo Finance
Ondo Finance adalah platform yang menyediakan akses ke pasar obligasi secara on-chain di berbagai blockchain, seperti Ethereum, Solana, Aptos, Injective, Mantle, Polygon, dan Sui. Ondo menawarkan versi tokenisasi dari berbagai produk investasi, seperti exchange-traded funds (ETF) atau dana pasar uang, yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Blackrock.
Saat ini, Ondo memiliki sejumlah token yang mewakili eksposur investor terhadap produk RWA kelolaan mereka, antara lain OUSG, yang merupakan representasi produk iShares Short Treasury Bond ETF (SHV) atau obligasi pemerintah AS jangka pendek dari BlackRock; OMMF, mewakili investasi di dana pasar uang BlackRock; USDY, stablecoin dengan imbal hasil tahunan 5% yang dipatok pada sekuritas Treasury AS; dan Flux Finance protocol, yang mempermudah penggunaan sekuritas berbasis blockchain dalam transaksi keuangan.
Landshare
Landshare adalah proyek RWA yang juga di bidang tokenisasi real estate. Proyek ini pertama kali diluncurkan pada awal 2021 di jaringan Binance Smart Chain. Landshare memiliki dua token Utama dalam ekosistem mereka: LAND, yang berfungsi sebagai token utilitas, dan token RWA lANDSHARE (LSRWA), yang mewakili kepemilikan dalam aset real estate.
Parcl
Parcl adalah proyek RWA yang juga bergerak di sektor real estate. Dengan Parcl, investor bisa membeli dan menjual token untuk mendapatkan eksposur terhadap pasar real estate global. Misalnya, jika investor ingin berinvestasi di pasar real estate Miami, ia bisa membeli token yang mencerminkan harga properti di kota tersebut.
Proyek RWA yang lahir di atas blockchain Solana ini menggunakan data dari berbagai sumber publik untuk menghitung harga rata-rata per kaki atau meter persegi untuk kawasan tertentu, yang kemudian digunakan untuk menciptakan token yang bisa diperdagangkan berdasarkan harga referensi tersebut.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang