Pengertian Rollups dalam Kripto, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh Proyeknya

Volubit.id — Rollups merupakan salah satu istilah yang jamak ditemui dalam dunia kripto. Teknologi ini menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan blockchain.

Lantas, apa itu Rollups? Apa saja jenis-jenis, dan contoh proyeknya? Serta bagaimana pula cara kerjanya?

Apa Itu Rollups?

Rollups adalah teknologi skalabilitas untuk blockchain yang biasanya diadopsi oleh proyek layer 2 (L2). Rollups memungkinkan transaksi diproses di luar chain utama (off-chain) namun tetap mencatatkan data transaksinya di chain utama (on-chain).

Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah transaksi yang dapat diproses dan mengurangi biaya transaksi, sambil tetap menjaga keamanan dari blockchain utama seperti Ethereum.

Transaksi pada Rollups dan transaksi pada jaringan utama Ethereum memiliki perbedaan mendasar dalam cara pemrosesan dan efisiensinya. Di jaringan utama Ethereum, setiap transaksi harus divalidasi oleh semua node dalam jaringan, yang memastikan keamanan tetapi juga menyebabkan keterbatasan dalam skalabilitas.

Setiap transaksi membutuhkan gas fee yang tinggi dan tak jarang bikin kantong bolong, terutama saat jaringan padat, dan memproses transaksi dalam jumlah besar bisa memakan waktu lama. Hal ini membuat Ethereum sering bermasalah dengan biaya transaksi yang tinggi dan lambatnya waktu konfirmasi.

Sementara itu, Rollups memproses transaksi di luar chain utama Ethereum atau secara off-chain dan menggabungkan (rollups) banyak transaksi menjadi satu batch sebelum mencatatkannya kembali ke chain utama.

Proses ini memungkinkan lebih banyak transaksi diproses dengan biaya lebih rendah dan lebih cepat dibandingkan dengan transaksi di jaringan utama Ethereum.

Teknologi Rollups, meskipun banyak dikembangkan dan diadopsi oleh Ethereum, tidak terbatas hanya pada platform tersebut. Rollups adalah solusi skalabilitas yang dapat diadaptasi oleh berbagai blockchain untuk mengatasi masalah skalabilitas dan biaya transaksi tinggi.

Di blockchain Bitcoin misalnya, ada proyek ambisius Citrea, sebuah ‘Optimistic Sovereign Rollup’ yang bertujuan untuk memungkinkan fungsionalitas smart contract di atas jaringan Bitcoin. Ada juga framework Rollkit yang dikembangkan tim Celestia yang menawarkan toolkit untuk membangun sovereign rollups di Bitcoin. Rollkit memungkinkan developer untuk membuat rollups kustom yang menggunaRan Bitcoin untuk ketersediaan data.

Juga, Binance Smart Chain (BSC), misalnya, yang sedang mengembangkan Rollups as a Service (RaaS) sebagai salah satu solusi skalabilitas. Selain BSC, ada banyak proyek RaaS lainnya semisal Caldera, Dymension, AltLayer, Eclipse, Conduit, Vistara, dll.

Sebelum teknologi Rollups dikembangkan dan diadopsi secara luas, berbagai solusi lain telah dicoba untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum. Beberapa di antaranya termasuk State Channels yang memungkinkan transaksi antara dua pihak terjadi off-chain dan hanya mencatatkan hasil akhir transaksi di blockchain utama.

Contoh penggunaan state channels termasuk jaringan Lightning Network di Bitcoin dan Raiden Network di Ethereum.

Selain itu, ada pengembangan sidechain yang juga menjadi fokus dalam meningkatkan skalabilitas Ethereum. Sidechains adalah blockchain terpisah yang berjalan paralel dengan blockchain utama dan dapat digunakan untuk memproses transaksi secara mandiri. Transaksi dari sidechain dapat disinkronkan dengan chain utama melalui mekanisme khusus. Contohnya adalah Polygon.

Jenis-Jenis Rollups dan Contoh Proyeknya

Secara umum, terdapat dua jenis Rollups utama yang jamak digunakan dalam kripto: Optimistic Rollups dan ZK (Zero-Knowledge) Rollups. Namun selain itu, ada juga konsep baru seperti Sovereign Rollups yang muncul belakangan. Di luar ketiga produk Rollups an-sich ini, ada juga RaaS yang merupakan pabrik perakitan produk Rollups.

1. Optimistic Rollups

Optimistic Rollups adalah jenis rollup yang mengasumsikan bahwa semua transaksi valid kecuali ada bukti sebaliknya (fraud proof). Artinya, ‘prinsip pembuktian’ Optimistic Rollups bekerja dengan paradigma falsifikasi.

Skema ini memungkinkan transaksi diproses dengan cepat dan murah di L2, dengan mengandalkan blockchain utama (seperti Ethereum) hanya untuk penyelesaian sengketa atau penipuan yang mungkin terjadi.

Pengembangan Optimistic Rollups dimulai sekitar tahun 2020 dan sejak itu telah dikomersialisasikan oleh proyek-proyek seperti Optimism, Arbitrum, Taiko, Zora, Kinto, Blast, dan Base.

2. ZK Rollups

ZK Rollups menggunakan bukti zero-knowledge (ZK) untuk memvalidasi transaksi di L2 dengan ‘prinsip pembuktian’ validity proof. Artinya, ZK Rollups bekerja dengan paradigma verifikasi total.

Bukti ZK ini memungkinkan verifikasi transaksi secara efisien tanpa mengungkapkan informasi sensitif, seperti jumlah yang ditransfer atau identitas pengguna.

Konsep ZK Rollups telah dikembangkan sejak diperkenalkan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2018. Implementasi ZK Rollups termasuk oleh zkSync, Starknet, Linea, dan Scroll.

3. Sovereign Rollups

Sovereign Rollups merupakan konsep yang sangat baru dan masih terus diperdebatkan hingga saat ini. Konsep ini konsisten digemborkan tim Celestia. Selain Celestia, proyek data availability (DA) layer lainnya, Avail, juga kerap mempromosikan konsep ini.

Rollups jenis ini disebut berbeda dari ZK maupun Optimistic yang ada di Ethereum. Jika ZK dan Optimistic adalah smart contract Rollups, maka Sovereign Rollups adalah jenis rollup yang mandiri (self-sovereign).

Berbeda dengan smart contract Rollups yang bergantung pada layer penyelesaian seperti Ethereum untuk verifikasi transaksi, Sovereign Rollups mengandalkan node mereka sendiri untuk verifikasi dan penyelesaian transaksi.

Dengan kata lain, Sovereign Rollups menawarkan kemandirian karena transaksi diverifikasi oleh node mereka sendiri, bukan blockchain lain seperti Ethereum. Ini membuat verifikasi lebih cepat dan efisien, serta memungkinkan upgrade dilakukan komunitas tanpa bergantung pada settlement layer.

Contoh ekstremnya, jika operasional blockchain Ethereum dihentikan sementara atau mengalami masalah serius yang mempengaruhi fungsionalitasnya, smart contract rollups yang bergantung padanya juga dapat terpengaruh. Kondisi ini tidak aka terjadi pada Sovereign Rollups.

Belum ada banyak informasi ihwal proyek Sovereign Rollups. Keterangan proyek yang mengklaim dan disebut sebagai Sovereign Rollups juga masih sangat terbatas. Namun, komunitas Zcash belum lama ini diketahui mengajukan proposal untuk menjadikan proyek ini sebagai Sovereign Rollups.

Walau demikian, Sovereign Rollups tidak menyediakan framework baru dalam hal ‘prinsip pembuktian’ keabsahan transaksi. Prinsip pembuktian transaksi Rollups yang ada saat ini masih merujuk pada model fraud proof (Optimistic) dan validity proof (ZK).

Dengan demikian, proyek Sovereign Rollups masih tetap akan menggunakan ‘prinsip pembuktian’ Optimistic maupun ZK dalam operasionalisasinya.

4. RaaS

Berbeda dengan ketiga Rollups sebelumnya yang lebih merujuk pada produk, RaaS adalah konsep yang merujuk pada penyediaan layanan infrastruktur untuk membangun Rollups. Proyek RaaS, menjadi penyedia layanan Rollups bagi klien yang hendak membuat blockchain Rollups. Dengan kata lain, RaaS adalah pabrik perakitan Rollups. Rollups yang disediakan pun dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan.

Contohnya, klien bisa memilih membangun Rollups berbasis framework ZK, Optimistic, atau Sovereign, dengan pilihan Ethereum, Celestia, Avail, Eigen, atau Near sebagai DA layer mereka.

RaaS juga menyediakan beraneka macam infrastruktur untuk pengembangan dan pengelolaan Rollups tanpa harus mengurus detail teknis yang rumit. Layanan ini dapat mencakup berbagai fitur seperti manajemen node, pemantauan jaringan, faucet untuk testnet, hingga explorer transaksi blockchain.

Contoh beberapa proyek RaaS antara lain Caldera, Conduit, AltLayer, Dymension, Eclipse, atau Rollkit. Proyek yang terakhir disebut, menyediakan framework bagi developer membangun Sovereign Rollups.

Cara Kerja Rollups

Cara kerja Rollups dapat diimplementasikan dalam beberapa langkah sederhana.

1. Mengumpulkan Transaksi: Transaksi dikumpulkan dan diproses secara off-chain. Semua transaksi ini digabungkan atau “di-roll-up” menjadi satu batch.

2. Menghasilkan Bukti: Untuk ZK Rollups, bukti kriptografi dibuat untuk membuktikan bahwa semua transaksi dalam batch valid. Untuk Optimistic Rollups, transaksi dianggap valid sampai ada bukti bahwa transaksi tersebut tidak valid.

3. Mencatat ke Blockchain Utama: Batch transaksi dan bukti (untuk ZK Rollups) dicatatkan di blockchain utama. Ini memastikan bahwa data transaksi tersedia dan bisa diverifikasi oleh siapa saja di blockchain utama.

4. Verifikasi dan Penyelesaian: Transaksi kemudian diverifikasi oleh validator di blockchain utama, dan hasilnya dicatatkan secara permanen di blockchain tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *