Volubit.id — Di dunia kripto yang tak pernah berhenti bereksperimen, selalu ada istilah baru yang muncul dan tiba-tiba jadi bahan perbincangan. Setelah semua orang sibuk dengan staking, DeFi, dan token AI, kini giliran x402 yang belakangan ramai diperbincangkan. Bagi sebagian orang, istilah ini terdengar seperti kode rahasia dari server, tapi sesungguhnya x402 adalah terobosan yang menjembatani dunia web dengan kripto secara alami yang menawarkan kemudahan tanpa ribet, tanpa login, tanpa verifikasi berlapis. Protokol ini menghidupkan kembali fondasi internet yang telah lama tidur, sekaligus menjawab kebutuhan baru di era AI yang semakin otonom.
Bagi pengguna awam, nama x402 mungkin terdengar seperti kode misterius. Tapi sebenarnya, x402 adalah upaya nyata untuk menyatukan dunia web tradisional dan kripto. Ia menawarkan mekanisme pembayaran instan dan nyaris tanpa biaya, tanpa perlu login, KYC, atau konfirmasi berlapis seperti yang biasa kita temui di platform keuangan digital. Bayangkan ketika kecerdasan buatan (AI) bisa membayar sendiri untuk data, atau seseorang membeli artikel berbayar cukup lewat klik sekali tanpa meninggalkan situs. Itulah visi di balik x402—membuat ekonomi digital terasa semudah menjelajah internet.
Bayangkan pengguna layanan berbayar bisa membayar sesuatu di internet seperti akses API, artikel premium, atau musik digital, tanpa harus membuat akun, memasukkan kartu kredit, atau menunggu konfirmasi transaksi. Cukup klik, bayar, dan akses langsung terbuka. Itulah gambaran sederhana dari x402, protokol pembayaran kripto yang lahir dari semangat membuat ekonomi digital lebih cepat, lebih efisien, dan lebih terbuka untuk siapa pun, bahkan untuk mesin sekalipun.
Apa Itu x402?
Secara teknis, x402 adalah protokol pembayaran terbuka yang dibangun di atas fondasi HTTP yang jadi backbone of the internet. Nama “x402” berasal dari kode status HTTP 402, Payment Required, yang pertama kali diperkenalkan pada 1999 tapi tidak pernah benar-benar digunakan karena dunia web belum punya sistem pembayaran standar. Dua dekade kemudian, Coinbase menghidupkannya kembali dan menanamkan ruh kripto ke dalamnya. Hasilnya adalah x402: protokol yang memungkinkan siapa pun, termasuk AI agents, untuk melakukan transaksi kripto langsung lewat permintaan web biasa.
Ide besarnya sederhana tapi revolusioner: internet selama ini tidak punya cara bawaan untuk menerima pembayaran. Semua harus lewat perantara dalam rupa kartu kredit, PayPal, atau sistem langganan yang rumit. Coinbase melihat peluang itu dan pada Mei 2025 meluncurkan x402 sebagai solusi open-source berbasis blockchain untuk mengisi celah yang sudah 25 tahun dibiarkan kosong. Ia dirancang sebagai jembatan alami antara dunia kripto dan web, sehingga pembayaran bisa jadi bagian dari alur browsing tanpa terasa seperti pengalaman “kripto” tradisional.
Protokol ini pertama kali diluncurkan pada Mei 2025 melalui Coinbase Developer Platform, dengan tujuan menjembatani transaksi antara manusia, mesin, dan AI. Dengan inovasi ini, AI agents yang membeli data atau membayar API tanpa perlu menunggu manusia mengklik tombol “pay.” Ide ini muncul seiring dengan pesatnya perkembangan AI otonom, di mana program komputer mulai membutuhkan akses langsung ke sumber daya digital dan harus bisa membayar sendiri.
Latar belakang kelahirannya juga menarik. Pada masa itu, muncul tren AI agents, program cerdas yang bisa bekerja secara mandiri, membeli data, menyewa komputasi, bahkan menjual hasil kerjanya. Masalahnya, belum ada sistem pembayaran yang memungkinkan mesin ini bertransaksi sendiri tanpa manusia. Di situlah x402 menemukan panggungnya. Ia menggunakan stablecoin seperti USDC sebagai bahan bakar transaksi, dengan biaya super murah di bawah $0.0001 dan waktu penyelesaian hanya dua detik.
Pada awalnya, adopsi x402 berjalan lambat. Jumlah dan volume transaksi bulanannya sangat kecil, dan protokolnya dianggap terlalu teknis. Namun, situasi berubah ketika Coinbase menggandeng Cloudflare untuk membentuk x402 Foundation pada September 2025. Cloudflare, yang dikenal sebagai raksasa infrastruktur internet, membantu menstandarkan integrasi SDK agar x402 mudah diterapkan di situs web mana pun. Tak lama setelah itu, laporan “State of Crypto 2025” dari a16z (Andreessen Horowitz) menyebut x402 sebagai fondasi penting bagi “pembayaran agentic” atau sistem transaksi mesin-ke-mesin yang diprediksi bakal jadi pasar senilai $30 triliun pada 2030. Dari situlah nama x402 mulai viral.
Bagaimana Cara Kerja x402?
Di permukaan, cara kerja x402 tampak sederhana seperti transaksi web biasa. Namun di balik layar, ia menggabungkan logika smart contract, signature verification, dan offchain validation yang rumit untuk menciptakan pengalaman pembayaran tanpa gesekan.
Bayangkan seseorang ingin mengakses layanan digital seperti mendengarkan musik di Spotify, membaca artikel premium, atau menggunakan API cuaca untuk aplikasi. Biasanya, proses pembayaran membutuhkan login, data kartu kredit, dan konfirmasi manual yang cukup rumit. Protokol x402 hadir untuk menyederhanakan proses tersebut melalui sistem pembayaran otomatis berbasis kripto, tanpa perantara bank.
Proses dimulai saat pengguna atau AI agent mengirimkan permintaan HTTP ke server untuk mengakses sumber daya digital, seperti file atau API. Jika layanan tersebut berbayar, server tidak langsung menolak, melainkan merespons dengan kode 402 Payment Required. Dalam respons itu terdapat detail pembayaran dalam format JSON, mencakup jumlah biaya, jenis aset (misalnya USDC), alamat penerima, serta jaringan blockchain yang digunakan.
Klien kemudian membaca informasi tersebut dan menyiapkan pembayaran otomatis. Sistem membuat bukti digital berupa tanda tangan kriptografis, lalu mengirim ulang permintaan HTTP yang sama dengan tambahan header payment menjadi bukti bahwa pembayaran telah dilakukan atau sedang dalam proses verifikasi.
Server dapat melakukan verifikasi secara langsung atau melalui pihak ketiga seperti Coinbase yang memeriksa keabsahan transaksi lewat blockchain melalui endpoint /verify. Jika transaksi dinyatakan valid, proses berlanjut ke tahap settlement melalui endpoint /settle, yang mengeksekusi pembayaran di jaringan blockchain. Setelah semua selesai, server memberikan respons bahwa transaksi sudah selesai dilakukan lengkap dengan detail penyelesaian transaksi.
Contohnya, bayangkan langganan Spotify Premium yang dijalankan dengan wallet kripto melalui protokol x402. Saat pengguna menyetujui langganan, sistem x402 membuat smart contract yang secara otomatis mengirimkan pembayaran bulanan ke alamat milik Spotify. Tidak ada lagi proses konfirmasi manual setiap bulan karena pembayaran terjadi otomatis di blockchain sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Bila saldo di wallet tidak mencukupi, sistem akan menghentikan sementara pembayaran dan memberikan notifikasi untuk pengisian ulang. Begitu saldo kembali tersedia, kontrak pintar akan melanjutkan pembayaran secara otomatis tanpa perlu intervensi tambahan.
Keunggulan utama x402 terletak pada dukungan gas sponsorship, yaitu mekanisme di mana biaya transaksi di blockchain dapat ditanggung oleh penyedia layanan. Dengan demikian, pengguna tidak perlu membayar gas fee untuk setiap transaksi kecil.
Selain itu, x402 menggunakan abstraction layer yang memungkinkan transaksi dilakukan atas nama pengguna tanpa perlu menandatangani setiap transfer secara manual. Mekanisme ini menjadikan proses pembayaran berjalan mulus di latar belakang, layaknya sistem auto-debit pada perbankan tradisional namun dengan transparansi dan keamanan blockchain.
Contoh Proyek x402
Kehadiran x402 segera memicu gelombang eksperimen baru di dunia kripto. Berbagai proyek mencoba menerapkannya untuk beragam skenario, dari pembayaran AI hingga konten digital.
EigenCloud
Sebelumnya dikenal sebagai EigenLayer, proyek ini kini berevolusi menjadi EigenCloud, salah satu pionir dalam penerapan standar pembayaran HTTP 402 menggunakan stablecoin. Tujuannya sederhana: membuat transaksi antar AI agent berjalan secepat klik, tanpa harus menunggu proses verifikasi panjang. Dengan fitur restaking dan sistem verifikasi yang solid, EigenCloud berhasil menarik minat besar sejak peluncurannya pada Desember 2024. Nilai pasarnya kini mencapai sekitar $388 juta, menandakan betapa seriusnya pelaku industri memandang proyek ini sebagai tulang punggung ekonomi AI terdesentralisasi.
Flock
Flock menjadi salah satu proyek awal yang memanfaatkan x402 untuk menghubungkan AI agent dan penyedia data lewat sistem pembayaran mikro otomatis. Di dalam platform ini, kolaborasi pelatihan model AI bisa berlangsung tanpa harus membuka data mentah, menjaga privasi sekaligus memastikan aliran kompensasi berjalan transparan. Diluncurkan pada Januari 2025, Flock kini memiliki kapitalisasi sekitar $62 juta, angka yang mencerminkan tumbuhnya minat terhadap proyek yang menjembatani dunia blockchain dan kecerdasan buatan.
PayAI
PayAI mengambil pendekatan berbeda. Ia membangun pasar bagi agen-agen AI untuk bertransaksi secara mandiri menggunakan token khusus di jaringan Solana. Setiap transaksi mengikuti kerangka micropayment x402, memungkinkan agen-agen digital berdagang data, model, atau layanan tanpa campur tangan manusia. Proyek ini mulai aktif sekitar Mei 2025 dengan nilai pasar sekitar $30 juta. Angka tersebut masih fluktuatif, tetapi cukup untuk menunjukkan geliat sektor yang baru tumbuh.
BNKR
Didaratkan pada akhir Juli 2025, BNKR menghadirkan konsep perbankan kripto yang terotomasi oleh AI. Sistemnya memadukan layanan keuangan dengan protokol micropayment, sehingga pertukaran aset berjalan cepat dan efisien. Pendekatan ini terutama menarik bagi pengguna platform sosial trading yang membutuhkan transaksi instan antar portofolio. Dengan kapitalisasi sekitar $57 juta, BNKR memperlihatkan bagaimana teknologi x402 dapat menyentuh sisi paling praktis dari dunia keuangan digital.
PING
Berbeda dari empat proyek sebelumnya, PING hadir dengan nuansa eksperimental. Ia adalah memecoin pertama yang sepenuhnya dibangun di atas protokol x402. Fungsinya bukan sekadar memecoin, PING digunakan sebagai alat pembayaran antar agen AI, menjadi semacam “bahasa ekonomi” di dunia digital non-manusia. Diluncurkan pada 23 Oktober 2025, token ini kini bernilai sekitar $27 juta. Namun di balik popularitasnya, masih ada perdebatan: apakah PING benar-benar berguna secara teknis, atau hanya gelombang spekulasi baru di dunia AI-kripto.


