Pengertian Blockcahin Modular, Cara Kerja dan Contoh Proyeknya

Volubit.id — Blockchain tengah memasuki babak baru. Setelah lebih dari satu dekade mengandalkan sistem monolitik yang menggabungkan semua fungsi dalam satu jaringan, kini muncul arsitektur baru: blockchain modular. Teknologi ini digadang-gadang menjadi solusi dari masalah klasik blockchain: lambat, mahal, dan sulit diskalakan.

Konsep modular membawa cara pandang berbeda terhadap bagaimana blockchain seharusnya bekerja. Jika jaringan monolitik seperti Bitcoin dan Ethereum awalnya memproses semua fungsi mulai dari eksekusi transaksi, konsensus, penyimpanan data, hingga finalitas, dalam satu lapisan besar, maka modular memisahkannya menjadi empat lapisan yang saling melengkapi: Execution, Settlement, Consensus, dan Data Availability (DA).

Empat lapisan ini bekerja seperti mesin dengan komponen khusus. Lapisan eksekusi bertugas menjalankan transaksi dan smart contract pengguna. Lapisan penyelesaian memastikan hasil transaksi tidak bisa diubah. Lapisan konsensus memvalidasi urutan transaksi dan memastikan seluruh node di jaringan mencapai kesepakatan. Sementara lapisan ketersediaan data menyimpan serta memastikan semua informasi transaksi bisa diverifikasi publik.

Dengan pemisahan itu, blockchain modular tidak lagi harus menjadi sistem serba bisa. Masing-masing lapisan bisa dioptimalkan sesuai fungsinya tanpa mengorbankan kecepatan atau keamanan. Desain ini menjadikan blockchain modular jauh lebih mudah dikembangkan dan diskalakan. Arsitektur modular membuka jalan bagi optimasi khusus di setiap fungsi blockchain untuk mencapai desentralisasi dan skalabilitas lebih tinggi.

Perbedaan dengan Blockchain Monolitik

Perbedaan utama blockchain modular dan monolitik terletak pada fleksibilitas. Pada blockchain monolitik, semua node wajib menjalankan seluruh proses. Ini membuat jaringan aman, tetapi berat dan sulit berkembang. Modular justru memecah beban itu: satu lapisan bisa fokus pada kecepatan, lapisan lain pada keamanan. Akibatnya, biaya operasional lebih ringan dan kapasitas transaksi bisa meningkat berkali lipat.

Tapi, teknologi ini bukan tanpa tantangan sama sekali. Kompleksitas integrasi antar-lapisan menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Kegagalan pada satu lapisan bisa berpengaruh pada keseluruhan sistem. Karena itu, keamanan dan koordinasi antarmodul menjadi aspek krusial.

Kendati masih muda, arah evolusi ini sudah jelas. Di masa depan, pengembang tidak lagi harus membangun blockchain dari nol. Mereka bisa memilih lapisan yang sesuai kebutuhan, seperti memilih komponen perangkat lunak. Inilah alasan banyak yang menyebut modular sebagai Lego dunia blockchain yang fleksibel, efisien, dan mudah dikustomisasi.

Cara Kerja 4 Layer Blockchain Modular

Setiap lapisan modular bekerja dalam ekosistem blockchain dengan cara masing-masing, karena setiap lapisan memiliki spesialisasi tugas. Namun tugas-tugas dalam blockchain sepenuhnya harus dieksekusi melalui keseluruhan layer.

1. Lapisan Eksekusi

Di sini terjadi pemrosesan transaksi dan smart contract, seperti menghitung perubahan saldo, memanggil kode aplikasi dan mencatatnya ke keadaan jaringan. Karena tugas ini terpisah, lapisan ini dapat dioptimalkan untuk kecepatan, ukuran blok lebih besar, atau model eksekusi berbeda dibanding lapisan lain.

2. Lapisan Konsensus

Setelah transaksi dieksekusi, lapisan konsensus menentukan urutan transaksi, memvalidasi mereka, dan memilih blok resmi yang akan ditambahkan ke blockchain. Fungsi ini bisa dikerjakan oleh validator. Dengan memisahkan eksekusi dan konsensus, lapisan ini bisa fokus ke keamanan dan desentralisasi.

3. Lapisan Penyelesaian (Settlement)

Lapisan ini menjamin bahwa transaksi yang telah diproses dan disetujui memang telah “selesai”—tidak dapat dibatalkan dan menjadi bagian permanen dari sejarah rantai. Dalam model modular, settlement dapat dilakukan oleh lapisan yang berbeda dari yang menjalankan eksekusi.

4. Lapisan Ketersediaan Data (Data Availability, DA)

Ini adalah bagian seringkali paling rumit namun krusial: memastikan bahwa data transaksi yang telah diproses tersedia untuk seluruh peserta jaringan agar mereka bisa memverifikasi sendiri keadaan jaringan. Tanpa data availability yang benar, jaringan tidak bisa berdiri secara desentralisasi. Dalam desain modular, lapisan DA bisa ditangani oleh jaringan tersendiri yang hanya menangani publikasi, penyimpanan dan akses data transaksi.

Contoh Blockchain Modular

Beberapa jaringan besar kini mulai menerapkan konsep modular dalam arsitektur blockchain mereka. Dari proyek baru yang sejak awal dirancang modular, hingga jaringan lama yang perlahan bertransformasi, semuanya mengarah pada tujuan yang sama: membangun ekosistem blockchain yang lebih efisien, mudah diskalakan, dan hemat biaya. Berikut tiga contoh yang paling menonjol dalam penerapan blockchain modular di dunia kripto saat ini.

1. Celestia

Celestia menjadi contoh paling populer dari pendekatan ini. Diluncurkan pada 2023, Celestia hanya fokus pada dua lapisan: consensus dan DAy. Ia tidak mengeksekusi transaksi sendiri, melainkan menyediakan fondasi bagi jaringan lain seperti rollup atau aplikasi untuk menjalankan transaksi mereka dengan lebih cepat dan murah.

2. Avail

Avail Project adalah jaringan modular yang berfokus pada DA layer. Proyek ini sebelumnya berada di bawah ekosistem Polygon dengan nama Polygon Avail, namun kini berdiri independen untuk memperluas skalabilitas ekosistem blockchain melalui layanan DA yang efisien. Avail menyediakan infrastruktur bagi rollup, sidechain, dan blockchain lainnya agar bisa mempublikasikan data transaksi dengan aman tanpa harus membangun sistem konsensus sendiri. Pendekatan ini memperlihatkan bagaimana blockchain modular dapat bekerja secara kolaboratif.

3. Ethereum

Sementara itu, Ethereum, yang selama ini dikenal sebagai jaringan monolitik, perlahan bergerak ke arah modular melalui teknologi rollup dan sharding. Dalam model baru ini, transaksi bisa diproses di lapisan terpisah lalu diselesaikan di jaringan utama Ethereum. Strategi ini diharapkan mempercepat transaksi dan memangkas biaya gas yang selama ini menjadi keluhan utama pengguna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *