Penjualan Bitcoin Mt. Gox Diyakini Tak Terlalu Berdampak Terhadap Pasar

Volubit.id — Harga Bitcoin (BTC) sempat mengalami penurunan cukup tajam sekitar 3% pada 28 Mei 2024 kemarin. Penurunan hingga ke titik terendah di kisaran angka $67,320 berbarengan dengan kemunculan kabar transfer BTC dari bursa Mt. Gox.

Seperti diketahui, Mt. Gox telah memindahkan total 141.686 BTC, senilai hampir $9,6 miliar. Transfer ini memicu selling pressure lantaran ada kemungkinan ratusan ribu BTC tersebut akan dijual. Bila seluruh koin Satoshi tersebut dimuntahkan sekaligus, pelaku pasar khawatir harga BTC akan rontok.

Kontributor di firma analitik CryptoQuant, Axel Adler Jr meyakini penjualan Bitcoin Mt. Gox ini tak akan berdampak terlalu besar terhadap volatilitas harga. Berdasarkan data pergerakan onchain, tercatat inflow BTC ke exchange terbilang rendah dalam beberapa waktu belakangan. Rata-rata inflow harian mencapai 25.900 BTC dengan tren menurun setelah mencapai titik puncak teratas sepanjang 2024 pada awal Maret lalu.

Tren arus masuk rendah ini diharapkan terus terjadi sehingga penjualan Bitcoin Mt. Gox tak akan terlalu bikin heboh. Dengan asumsi daya serap rata-rata 25.900 BTC per hari, seluruh BTC MT. Gox yang ditransfer bisa terserap dalam rentang sepekan. Asalkan, seluruh BTC tersebut tidak dijual sekaligus.

Daya serap pasar terhadap Bitcoin yang cukup baik ini menjadi faktor kunci untuk menampung gelombang jual pasar Bitcoin. Analis Utama CryptoSlate, James Van Straten memperlihatkan bagaimana tren daya serap pasar mampu menopang bahkan mengapresiasi harga BTC dalam beberapa bulan terakhir.

Straten memperlihatkan grafik aksi jual yang dilakukan pemegang jangka panjang long-term holder (LTH)-yang menyimpan BTC lebih dari 155 hari-telah terjadi sejak Desember 2023. Aksi jual tersebut tidak membuat harga BTC turun.

Selama lima bulan belakangan, suplai BTC yang dipegang LTH menurun sekitar 1 juta BTC, termasuk arus keluar 340.000 BTC milik Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). Meskipun begitu, harga Bitcoin tetap mencapai rekor all time high (ATH) baru, yang menunjukkan bahwa pasar bisa menyerap gelombang penjualan besar tersebut.

Dia mencatat transfer aset Mt. Gox hanya sekitar sepersepuluh dari gelombang penjualan besar tersebut. Selain itu, diyakini tidak semua penerima ganti rugi akan langsung menjual BTC mereka. Bila skenario tersebut kejadian, pergerakan harga Bitcoin kemungkinan besar tidak akan terlalu terpengaruh.

Untuk diketahui, Mt. Gox masih memiliki tunggakan ganti rugi kepada seluruh nasabahnya yang terdampak peretasan pada 2014 silam. Saat itu, bursa ini mengalami peretasan besar-besaran dan kehilangan hingga lebih dari 800.000 BTC. Tak lama, operasional exchange dihentikan dan perusahaan tersebut langsung menyatakan bangkrut.

Pada September 2023 lalu, exchange yang diluncurkan tahun 2010 di Tokyo, Jepang, tersebut mengumumkan batas waktu pembayaran (repayment) ganti rugi kepada nasabah paling telat akan dilakukan hingga 31 Oktober 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *