Volubit.id — Peretasan atau hack terhadap sebuah wallet kripto multisignature berpotensi menguras dana 12 proyek layer 2 (L2) Ethereum secara paralel. Namun potensi tersebut bisa aktual bila peretasan benar-benar terjadi.
Potensi risiko tersebut mengemuka karena proyek-proyek L2 ini diketahui menggunakan software pembuat rollup Conduit. Researcher firma analitik L2Beat Luca Donno mencatat jaringan L2 yang berisiko ini mencakup antara lain Zora, Orderly, Aevo, Hypr, Ancient8, Lyra, Mode, PGN, Parallel, dan Metal.
also friendly reminder that conduit chains are all upgradable by the same multisig (includes zora, aevo, hypr, orderly, ancient, lyra, mode, pgn, parallel, metal) pic.twitter.com/cZ5MzeaHfJ
— donnoh.eth 💗 (@donnoh_eth) May 19, 2024
Disitat dari Cointelegraph, wallet multisig tersebut terdiri dari himpunan berisi lima wallet verifikator milik tim. Untuk bisa melakukan transaksi, aktivitas onchain wallet ini harus diverifikasi dan mendapat persetujuan tiga wallet anggota himpunan.
Founder Conduit, Andrew Huang, menyatakan semua private key disimpan di hardware wallet. Oleh karena itu, peretasan hanya mungkin terjadi bila tiga individu pemegang wallet dikompromikan secara fisik.
Huang menambahkan pihaknya akan mempertebal jaringan keamanan dengan meningkatkan anggota himpunan menjadi tujuh wallet, di mana lima di antaranya akan menjadi verifikator. Langkah ini menurutnya akan dalam beberapa pekan mendatang.
Risiko sentralisasi juga disebut akan berkurang lebih lanjut setelah proyek-proyek L2 ini bergerak ke tahap 2 desentralisasi. Berdasarkan data L2Beat, beberapa proyek yang menggunakan multisig tersebut, seperti Zora dan Mode, masih berada dalam kategori desentralisasi tahap 0. Sedangkan tahapan desentralisasi proyek yang lain, seperti Orderly dan Aevo, belum teridentifikasi.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang