Volubit.id — Mungkin tak ada yang menyangka protokol Runes yang sempat hype di blockchain Bitcoin setelah halving April lalu, mengalami penurunan transaksi secara dramatis di akhir tahun ini.

Di awal perilisannya, protokol ini secara konsisten memiliki bandwidth tertinggi di jaringan Bitcoin. Runes bahkan mencatat lebih dari 753.000 transaksi pada 23 April.

Jumlah transaksi ini mencakup lebih dari 81% dari semua transaksi di blockchain Bitcoin, melampaui pangsa transaksi di protokol Ordinals, BRC-20, dan Bitcoin.

Runes terus menggapai momentum hingga Mei. Pada Juni, transaksinya bahkan lebih menggila dengan pangsa transaksi 88% di blockchain Bitcoin.

Platform analitik on-chain Dune Analytic mengungkapkan, Runes mencatatkan 15 juta transaksi dalam empat bulan pertama. Transaction fee yang dihasilkan mencapai $160 juta.

Namun setelah itu popularitasnya semakin meredup. Pangsa transaksi Runes berada di kisaran 9% dalam beberapa bulan terakhir. Tren ini menunjukkan semakin berkurangnya minat investor terhadap token non-fungible (NFT) berbasis Bitcoin.

Pada 23 Agustus, Runes kembali mendapatkan angin segar dengan 255.000 transaksi. Sayangnya, kebangkitan ini hanya sesaat karena transaksi Runes sejak itu bergerak stagnan.

Pada Desember, pangsa transaksi Runes di jaringan Bitcoin terus menurun. Rata-rata hanya 10% dari total transaksi di jaringan Bitcoin.

Data Dune menunjukkan, pada transaksi Runes Pada Desember ini hanya bergerak di belasan ribu. Kenaikan hanya terjadi satu kali, yakni pada 25 Desember, sebanyak 80.873 transaksi.

Dilaporkan Cointelegraph, penurunan minat terhadap Bitcoin Runes terjadi di tengah tren penurunan global terhadap NFT. Sepanjang 2024, transaksi NFT mengalami penurunan selama tujuh bulan berturut-turut sebelum pulih sebentar pada November dan Desember ini.

Titik terendah pasar NFT terjadi pada September, ketika volume penjualan bulanan untuk koleksi digital ini turun di bawah $300 juta untuk pertama kalinya sejak 2021.