Volubit.id — Perusahaan milik pendiri Twitter Jack Dorsey, Block, menjadi target baru penyelidikan otoritas Amerika Serikat (AS) usai dituding melakukan pelanggaran selama bertahun-tahun.
NBC News melaporkan, Block diduga memuluskan banyak transaksi kripto yang dilakukan oleh kelompok teroris. Perusahaan fintech ini juga disebut ikut membantu negara-negara yang terkena sanksi ekonomi AS, seperti Iran, Rusia, Kuba, Iran, dan Venezuela.
Parahnya, informasi mengenai dugaan-dugaan ini dibocorkan sendiri oleh mantan karyawan Block. Perusahaan yang awalnya bernama Square ini diklaim enggan melapor ke Pemerintah AS terkait transaksi-transaksi yang terjadi di dalamnya, meski sudah diberikan peringatan.
Menanggapi kabar ini, Block dalam pernyataan resminya menegaskan tetap menjalankan program kepatuhan. Program ini mencakup pada sistem, alat, dan proses penyaringan transaksi, serta penyelidikan dan pelaporan masalah sesuai dengan aturan.
“Meningkatkan keselamatan dan keamanan ekosistem secara terus-menerus adalah prioritas utama Block. Kami telah dan tetap berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini, serta terus berinvestasi secara signifikan dalam program kepatuhan kami,” tulis perusahaan itu.
Block Gunakan Profit dari Bitcoin untuk Beli Bitcoin
Kabar penyelidikan otoritas AS berembus di tengah semangat Block untuk terus mengumpulkan pundi-pundi Bitcoin. Jack Dorsey mengatakan, Block akan menyisihkan 10% keuntungan bulanannya dari produk pembayaran Bitcoin untuk membeli BTC.
“Ke depannya, setiap bulan kami akan menginvestasikan 10% dari laba kotor kami dari produk Bitcoin ke dalam BTC,” tulis Dorsey dalam shareholder letter yang dirilis pada 2 Mei 2024.
Block diketahui telah memasukkan Bitcoin ke dalam neraca perusahaan sejak membeli BTC senilai $220 juta pada kuartal IV 2020 dan kuartal I 2021.
“Investasi kami pada Bitcoin melampaui teknologi. Ini adalah investasi masa depan, saat pemberdayaan ekonomi sudah menjadi hal yang biasa,” kata dia.
Dalam laporan keuangan terbarunya, per 31 Maret 2024, Block tercatat memiliki 8.038 BTC senilai $573 juta. Perusahaan tersebut bahkan sudah mendulang untung $233 juta.
Laba kotor Block di kuartal pertama 2024 dari aplikasi Cash App, naik hampir 60% year-on-year menjadi $80,1 juta. Jika benar 10% keuntungan akan dibelikan Bitcoin, maka Block bisa membeli sekitar 1.350 BTC.
Sementara itu, keuntungan dari penjualan Bitcoin kepada pelanggan Block naik sebesar 26% year-on-year menjadi $2,73 miliar pada kuartal I 2024. Perusahaan tentunya diuntungkan oleh kenaikan harga Bitcoin selama kuartal itu.
Pada Desember tahun lalu, Block diketahui telah meluncurkan wallet Bitkey Bitcoin. Pada 23 April lalu, perusahaan ini juga mengumumkan proses pembangunan sistem penambangan penuh Bitcoin, yang didesain untuk membantu meringankan tantangan yang dihadapi para penambang setelah halving Bitcoin.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang