Volubit.id — Seremoni wisuda di Ohio State University, Amerika Serikat (AS), diwarnai dengan pidato yang salah satunya menyinggung Bitcoin. Sayangnya, pidato Bitcoin tersebut direspons negatif oleh ribuan wisudawan yang menjadi audiens.

Pidato Bitcoin di Ohio Stadium pada 5 Mei 2024 waktu setempat tersebut disampaikan oleh salah satu alumni Ohio State, Christopher Pan. Pan sendiri diketahui sebagai pengusaha sekaligus alumni Ohio State angkatan kelulusan 1999.

Dalam pidatonya, Pan memberikan saran finansial tentang investasi kepada audiens. Menurut Pan, masalah keuangan adalah salah satu pemicu stres dalam hidup. Melek finansial adalah perkara wajib bila bermimpi memiliki rumah atau pensiun dengan nyaman. Menabung saja, menurutnya tak cukup karena angka inflasi meroket terutama setelah pandemi.

Secara tidak langsung, Pan tidak menganjurkan untuk menyimpan uang fiat sebagai aset. “Pemerintah kita mencetak begitu banyak uang untuk proyek-proyek khusus dan perang. Coba tebak siapa yang membayarnya?” kata Pan.

Investasi menurutnya tergantung pada pola pikir, dan ganjalan paling umum dalam berinvestasi adalah rasa takut, kemalasan, sertapikiran tertutup. Investor hebat menurutnya ialah orang yang berpikiran terbuka dan memahami berbagai hal sebelum orang lain. Karena itu, di hadapan ribuan wisudawan dia menganjurkan Bitcoin sebagai aset investasi.

“Saya tahu ini mungkin terasa mempolarisasi, tapi saya mendorong kalian untuk tetap berpikiran terbuka. Saat ini, saya melihat Bitcoin sebagai kelas aset yang sangat disalahpahami,” ujar Pan yang langsung disambut teriakan bernada mencemooh dari audiens.

Christopher Pan mentions #Bitcoin at @OhioState during the Ohio State University 2024 Spring Commencement. You can hear the crowd's reaction. We are so very early.

full speech can be found here https://t.co/R3eRRF2EAU pic.twitter.com/gHDZhrnqvC

— Columbus Bitcoin PhD (@ColumbusBitcoin) May 5, 2024

Walau disoraki, Pan tetap melanjutkan pidatonya. Dia mengemukakan karakter pokok Bitcoin yang lebih baik ketimbang fiat, yakni sifatnya yang terdesentralisasi serta jumlahnya yang terbatas. “Yang berarti tidak ada pemerintah yang dapat mencetak lebih banyak sesuka hati,” terangnya.

Terlebih, saat ini investasi terhadap Bitcoin lebih aksesibel, terutama dengan hadirnya exchange-traded fund (ETF) Bitcoin yang antara lain dibuka BlackRock dan Fidelity. “Jadi, siapa pun dapat menyimpan ETF ini di rekening pensiun kalian,” kata dia.

Investasi Pensiun Bitcoin

Opsi pembukaan investasi dana pensiun dalam Bitcoin sendiri kini sedang menjadi pembicaraan di firma pengelola aset raksasa macam Blackrock dan Fidelity. Pengelola dana pensiun di AS disebut-sebut mulai membuka diri terhadap peluang investasi dalam aset kripto.

Vice President of Digital Assets Fidelity, Manuel Nordeste, mengatakan investasi kripto selama ini lebih didominasi oleh manajer investasi skala kecil, manajer investasi keluarga kaya, dan individu kaya raya. Namun belakangan Fidelity mulai melihat adanya prospek investasi kripto dari investor institusional, termasuk pengelola dana pensiun.

“Sekarang, kami mulai berbicara dengan tipe investor institusional besar, uang riil, dan kami mendapatkan beberapa klien dari kalangan tersebut, serta perusahaan-perusahaan, dan sebagainya,” kata Nordeste disitat dari DLNews.

BlackRock telah mengindikasikan potensi adopsi yang lebih luas. Mereka memperkirakan bahwa institusi, termasuk pengelola dana pensiun, akan mulai berinvestasi di pasar spot Bitcoin melalui ETF.

Pada Februari lalu, legislator di beberapa negara bagian Arizona juga telah mengeluarkan resolusi yang mendorong pensiunan negara untuk memantau dan mempertimbangkan inklusi aset kripto dalam portofolio investasi mereka. Hal tersebut menunjukkan pergeseran arah bagi dana pensiun, yang saat ini sebagian besar dialokasikan untuk ekuitas dan utang.

Dana pensiun publik di AS menjadi sasaran menarik bagi berbagai jenis investasi aset. Menurut data dari Urban Institute, tabungan pensiun bagi guru dan petugas pemadam kebakaran Amerika mencapai $4,7 triliun pada tahun 2023. Mayoritas dari tabungan tersebut, sebanyak 71%, diarahkan ke dalam investasi ekuitas, sementara 21% dialokasikan untuk investasi dalam bentuk utang.