Volubit.id — Platform pertaruhan kripto Polymarket berhasil menyentuh volume perdagangan dengan nilai fantastis hingga $1 miliar atau lebih dari Rp16 triliun. Sepertiga dari volume ini didapatkan hanya dalam 30 hari terakhir.
Rekor volume pejualan Polymarket banyak didorong oleh momen pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) tahun ini. Jumlah taruhan terus melonjak, terutama setelah Presiden AS Joe Biden mundur dan Kamala Harris mulai dijagokan.
Pada 30 Juli kemarin, volume taruhan di platform tersebut mencapai $343 juta. Data Dune Analitics menunjukkan, angka ini meningkat signifikan dari $111 juta pada Juni dan $63 juta pada Mei lalu.
Banyak pengguna Polymarket yang bertaruh calon presiden mana yang akan keluar sebagai pemenang Pilpres AS pada 4 November mendatang, dengan nilai taruhan mencapai lebih dari $449 juta.
Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, masih unggul sebesar 59%. Sementara Kamala Harris mulai menyusul, dari kemungkinan 1% kini menjadi 38%, setelah di-endorse Joe Biden.
Menariknya, meski banyak digunakan untuk event-event yang terjadi di Amerika, seperti pemilu, acara olahraga, atau bisnis, Polymarket sebenarnya tidak tersedia bagi pengguna Negeri Paman Sam itu alias ilegal. Hanya saja platform ini masih bisa diakses dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN).
Pada 2022, Polymarket didenda $1,4 juta oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) karena beroperasi tanpa izin.
Meskipun menjadi sasaran regulator, Polymarket terus mengalami pertumbuhan trafik dan basis pengguna, terutama saat terjadi peristiwa besar. Polymarket juga mencoba menarik partisipan non-kripto dengan menambahkan dukungan pembayaran melalui kartu kredit dan debit, serta Apple Pay dan Google Pay, melalui MoonPay per Juli 2024.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang