Volubit.id — Bursa taruhan berbasis kripto Polymarket, dihujat habis-habisan lantran kontroversi yang ditimbulkan pada taruhan tentang jas Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Polymarket dinilai gagal membuat resolusi yang sesuai konsensus pada taruhan tersebut sehungga memicu amarah dari penggunanya.
Persoalan ini berpangkal pada sebuah taruhan: akankah Zelensky mengenakan jas sebelum 30 Juni 2025? Taruhan itu nilainya tak main-main, mencapai $200 juta. Pada 24 Juni 2025, Zelensky terlihat menghadiri KTT NATO dengan busana yang oleh sebagian media disebut sebagai “suit” atau jas.
Para pemegang token yang mendukung opsi “Ya” (yakni mereka yang yakin Zelensky akan mengenakan jas) pun bersorak. Oracle milik Polymarket, yakni Universal Market Access (UMA), awalnya mengonfirmasi penampilan Zelensky memenuhi syarat sebagai “suit”. Tapi pesta itu tak berlangsung lama.
$UMA voters on Discord are openly mocking people opposing the P1 decision. Even going as far as saying it’s Polygon’s fault not Uma’s fault. Zelensky wore a suit as per NATO’s dress code. If @Polymarket doesn’t step in and do the right thing on behalf of the Y voters I’ve lost… pic.twitter.com/mNL74YBEsl
— vibekilla.eth 🍊,💊 (@itsvibekilla) July 8, 2025
Setelah serangkaian keberatan dari komunitas dan pemegang token yang mendukung opsi “Tidak”, keputusan itu dibatalkan. UMA menyatakan penampilan sang presiden tak cukup pantas disebut jas secara formal.
Yang lalu jadi perdebatan bukan hanya hasilnya, tapi soal definisi. Taruhan ini turut memicu perdebatan sengit terkait definisi suit atau jas. Anggapan umum yang mengemuka cenderung sepakat bahwa Zelensky memakai jas seturut definisi praktis. Namun ada celah bahwa definisi jas tersebut belum memenuhi standar teknis tata busana profesional.
Kontroversi ini juga membuka peta ihwal keroposnya sistem resolusi pada platform taruhan berbasis blockchain. Di dunia yang digadang-gadang bebas manipulasi dan lebih demokratis, keputusan ternyata tetap bisa dibatalkan lewat tekanan komunitas.
Pasar taruhan itu kini hampir sepenuhnya didominasi oleh kubu “Tidak”, yang menguasai 98% suara. Sementara pendukung “Ya” hanya bisa gigit jari sambil menunggu tinjauan final.
Problem tersebut tak berhenti di sana. Beberapa hari setelah kontroversi jas Zelensky, Polymarket kembali disorot karena kesalahan fatal dalam taruhan pertandingan Major League Baseball antara Astros dan Dodgers. Meski Astros menang telak 18–1, pasar taruhan justru memihak Dodgers.
Dugaan awal menyebut manipulasi oleh bandar atau whale, namun belakangan kesalahan itu disebut akibat gangguan teknis dan kelalaian sistem yang tak memicu proses sanggahan. Polymarket buru-buru menyatakan bahwa seluruh pengguna yang dirugikan akan menerima pengembalian dana otomatis dalam tiga hari kerja.
Dua insiden ini menjadi pukulan telak bagi citra Polymarket dan sistem oracle desentral macam UMA. Meski kerap dipromosikan sebagai solusi masa depan yang transparan dan anti-kecurangan, kenyataannya tak semulus jargon teknologi yang penuh metafora dan janji emansipasi.


