Presiden Argentina Javier Milei Dituduh Lakukan Penipuan dalam Skandal Token $LIBRA

Volubit.id — Presiden Argentina, Javier Milei, menghadapi tuduhan penipuan terkait proyek token kripto $LIBRA setelah nilai aset tersebut anjlok hingga 95%. Laporan Associated Press pada 17 Februari 2025 menyatakan sejumlah pengacara Argentina telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Milei.

Himpunan pengacara melayangkan gugatan terhadap Milei dengan tudingan sosok tersebut terlibat dalam skema yang menyebabkan kerugian besar bagi investor. Salah satu penggugat, Jonatan Baldiviezo, menyebut bahwa tindakan Milei berperan penting dalam dugaan skema penipuan ini.

“Di dalam asosiasi ilegal ini, kejahatan penipuan telah dilakukan, di mana tindakan presiden sangat krusial,” kata Baldiviezo kepada Associated Press.

Gugatan ini juga didukung oleh ekonom Claudio Lozano, mantan kepala Bank Sentral Argentina, serta seorang pengacara dan insinyur yang turut bergabung dalam upaya hukum tersebut. Mereka menuding bahwa keterlibatan Milei dalam proyek $LIBRA berujung pada kerugian besar bagi banyak investor.

Kasus ini mencuat setelah Milei kedapatan sempat mempromosikan token $LIBRA sebelum nilainya anjlok drastis. Postingan Milei terkait $LIBRA muncul pada 15 Februari sebelum kemudian dihapus dari Twitter.

Milei sendiri membantah memiliki pengetahuan awal tentang proyek token tersebut dan menegaskan tidak terlibat dalam skandal ini. Pemerintahannya bahkan mengumumkan pembentukan penyelidikan internal untuk mengusut dugaan pelanggaran oleh siapa pun yang terlibat, termasuk dirinya sendiri.

“Mengingat fakta-fakta yang ada, Presiden Javier Milei telah memutuskan untuk segera melibatkan Kantor Anti-Korupsi (OA) guna menentukan apakah ada tindakan yang tidak semestinya dilakukan oleh anggota Pemerintahan Nasional, termasuk Presiden sendiri,” demikian pernyataan resmi pemerintah.

Skandal ini semakin memanas setelah penasihat dalam proyek $LIBRA, Hayden Davis, menyalahkan Milei atas kejatuhan harga token. Davis menuduh Milei menarik dukungannya terhadap proyek ini yang menurutnya memicu kepanikan di kalangan investor.

Namun, data transaksi di blockchain menunjukkan bahwa harga token sudah jatuh sebelum Milei menarik postingannya di Twitter. Gelombang aksi jual pertama diduga dipicu oleh laporan yang mengungkap bahwa orang dalam proyek telah mencairkan dana sebesar $107 juta dari biaya transaksi dan liquidity pool (LP).

Davis dalam pernyataannya menyebut bahwa dirinya menguasai dana sebesar $100 juta. Dia mengklaim duit tersebut direncanakan untuk digunakan kembali untuk membeli dan membakar token $LIBRA.

Davis sendiri tampaknya mengakui keberadaan dana ini dalam pernyataannya, dengan mengatakan bahwa ia berencana menginvestasikan kembali dana yang berada di bawah kendalinya—yang disebutnya mencapai 100 juta dolar AS—dengan membeli kembali dan membakar token untuk menstabilkan harga.

Skandal yang terjadi ini membuat tekanan politik terhadap Milei semakin meningkat. Pihak oposisi bahkan mulai menyerukan kemungkinan pemakzulan. Bagi Argentina, yang tengah menghadapi krisis ekonomi berkepanjangan, kasus ini berpotensi memperburuk ketidakpastian di sektor keuangan dan investasi kripto di negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *