Volubit.id — Pasar kripto global tengah menatap bulan Oktober 2025 sebagai momen krusial yang dijuluki sebagai “ETF month. Alasanny, ada sekitar 16 produk ETF berbasis aset digital memiliki deadline approval di bulan ini, mulai dari Solana (SOL), XRP, Litecoin (LTC), Dogecoin (DOGE), hingga Cardano (ADA).
Jadwal padat ini muncul setelah sejumlah penundaan sepanjang tahun, yang menggeser tenggat awal di Maret hingga Juli ke kuartal akhir. Kini, dengan regulasi yang lebih jelas, ekspektasi pasar mengarah pada persetujuan massal yang akan membuka babak baru dalam perdagangan aset digital di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari platform prediksi berbasis blockchain Polymarket, peluang persetujuan ETF untuk Solana, XRP, dan Dogecoin mencapai 99%. Sedangkan Litecoin dan Cardano sedikit lebih rendah, namun tetap di kisaran 90%. Angka tersebut menunjukkan kepercayaan pasar bahwa kali ini SEC akan memberikan lampu hijau.

Solana menjadi aset dengan daftar pengajuan ETF paling panjang. Grayscale, VanEck, 21Shares, Canary, Bitwise, Franklin, Fidelity, hingga Invesco Galaxy, semuanya menempatkan Solana di garda depan produk mereka. Tenggat mulai 10 Oktober hingga 17 Oktober menandai periode kritis di mana setiap hari hampir selalu ada keputusan yang ditunggu investor.
XRP menyusul dengan sejumlah pengajuan dari Grayscale, 21Shares, Canary, WisdomTree, hingga CoinShares, yang semuanya jatuh tempo pada 15 Oktober. Litecoin dan Dogecoin tak ketinggalan, masing-masing dengan deadline antara 10 dan 13 Oktober. Sementara Cardano akan mendapat gilirannya lebih lambat, yakni 23 Oktober.
Optimisme pasar bahwa SEC akan menyetujui produk ETF sejumlah altcoin ini dipicu bukan hanya oleh tekanan investor institusi, tetapi juga oleh regulasi baru yang disahkan SEC pada September 2025. Regulasi itu menetapkan standar listing generik untuk produk Commodity-Based Trust Shares, termasuk kripto. Dengan aturan ini, proses yang sebelumnya bisa memakan waktu hingga 240 hari kini dipangkas menjadi sekitar 75 hari atau kurang, asalkan proposal memenuhi kriteria generik.
Kendat demikian, catatan hati-hati masih tetap ada. SEC memiliki wewenang untuk menolak pproposal, biasanya dengan alasan risiko custody, potensi manipulasi pasar, atau perlindungan investor. Penundaan serupa sudah terjadi beberapa kali sepanjang 2025, menyebabkan tenggat yang seharusnya selesai pada musim semi atau awal musim panas mundur hingga Oktober. Sejumlah pengajuan, termasuk dari Grayscale, Bitwise, 21Shares, VanEck, Canary Capital, dan Franklin Templeton, masuk dalam kategori ini.
Persetujuan ETF berbasis altcoin seperti Solana, XRP, Cardano, dan Dogecoin akan menjadi terobosan penting setelah gelombang ETF Bitcoin spot dan Ethereum yang lebih dulu meluncur. Jika lampu hijau diberikan, produk-produk baru ini diperkirakan menarik arus modal institusional dalam jumlah signifikan.
Investor besar yang selama ini ragu masuk langsung ke aset digital akan mendapat jalur regulasi yang lebih aman melalui ETF. Efeknya bisa berlapis: memperluas basis investor, meningkatkan likuiditas, sekaligus memperkuat posisi aset-aset tersebut dalam ekosistem keuangan global.
Jika pada Oktober 2025 SEC memutuskan untuk menolak atau menunda lagi, tidak ada waktu tambahan lagi untuk perpanjangan. Opsi yang tersisa hanya pengajuan ulang atau mengajukan gugatan hukum. Begitu diajukan ulang, ada tenggat 45 hari bagi SEC untuk memutuskan: menyetujui, menolak, atau memperpanjang. Jika dianggap perlu, periode bisa ditambah 45 hari hingga maksimal 240 hari. Artinya, bila filing ulang dilakukan segera setelah Oktober 2025, maka tenggat keputusan baru bisa bergeser ke pertengahan 2026, tergantung kapan tepatnya pengajuan ulang dipublikasikan.


