Volubit.id — Rencana peluncuran jaringan layer-2 (L2) Ethereum Unichain, mendapat kritik dari komunitas lantaran dinilai kurang transparan dan tidak melibatkan Decentralized Autonomous Organization (DAO) dalam pengambilan keputusan. Absennya diskusi dalam forum terbuka ini dinilai mengecewakan dan bertentangan dengan prinsip governance DAO.
1/ @Uniswap’s sudden launch of @unichain has raised serious questions about DAO governance and caught many of us off guard.
Is this a bold leap forward for DeFi, or a worrying step back for decentralization? Here’s our breakdown of what unfolded, why it matters, and what’s next.
— Billy Gao (@__billygao) October 19, 2024
Head of Governance Stanford Blockchain Club, Billy Gao, menyebut bahwa peluncuran ini mengejutkan banyak pihak, terutama para delegator DAO yang merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.Menurutnya, keputusan ini mengabaikan esensi desentralisasi yang selama ini dipegang oleh komunitas Uniswap.
“Kami kecewa bahwa, sebagai delegasi DAO yang mewakili pemegang token UNI, kami tidak diberi suara pada tahap manapun dalam proses ini—baik melalui forum, diskusi pribadi, atau cara lainnya,” tulis Gao dalam sebuah utas di Twitter.
Untuk diketahui, Stanford Blockchain Club atau Stanford Crypto merupakan salah satu delegator besar tata kelola Uniswap DAO dengan total delegasi 2,53 juta UNI, berdasarkan data platform governance kripto Tally. Komunitas ini juga merupakan perhimpunan resmi mahasiswa dari Stanford University yang berfokus pada kajian blockchain dan kripto.
Unichain, yang diumumkan oleh Uniswap Labs pekan lalu, menjanjikan transaksi yang lebih cepat dan murah, serta interoperabilitas di seluruh jaringan blockchain. L2 Unichain yang dibangun menggunakan framework OP Stack akan menjadi bagian dari ekosistem Superchain yang digawangi Optimism.
Kehadiran Unichain ini dinilai sebagai konsekuensi tak terbantahkan dari roadmap Rollup-centric yang digaungkan Ethereum sejak 2020 silam. Walau demikian, gagasan ihwal Unichain ini sempat dikritik cofounder Ethereum Vitalik Buterin pada 2022 lalu. Menurutnya, Uniswap tidak perlu membuat Rollup atau blockchain terpisah.
DAO sendiri, menjadi salah satu ciri khas ekosistem kripto dan blockchain. Pada dasarnya, DAO berfungsi sebagai platform demokratis untuk membuat keputusan yang transparan dan melibatkan pemegang token dalam setiap proses penting. Dengan mekanisme ini, holder token UNI dapat memberikan suara dalam keputusan besar yang menyangkut masa depan proyek, mulai dari kebijakan pengembangan produk hingga alokasi anggaran. Namun, peluncuran Unichain dianggap melanggar prinsip-prinsip ini.
Keputusan Uniswap Labs untuk menggunakan OP Stack dari Optimism sebagai framework teknologi Unichain juga dipertanyakan Gao. OP Stack yang menawarkan waktu blok 250 milidetik dinilai kalah superior dalam beberapa aspek ketimbang Arbitrum Orbit yang merupakan stack buatan Arbitrum. Arbitrum Orbit menawarkan waktu blok 100 milidetik dan merupakan L2 dengan volume terbesar.
“Keputusan ini tampaknya menciptakan pekerjaan teknis yang tidak perlu bagi tim Uniswap dan memperkuat kesan bahwa komunitas tidak diajak bicara,” terang Gao.
Stanford Crypto berharap ada perubahan dalam tata kelola ke depannya, agar proses pengambilan keputusan lebih transparan dan melibatkan komunitas secara lebih aktif. Gao menambahkan bahwa meskipun mereka menghargai kemampuan teknis tim Uniswap, keputusan penting seperti ini seharusnya tidak diambil secara sepihak tanpa melibatkan DAO.
“Kami sangat berharap untuk prosedur yang lebih transparan dalam pengambilan keputusan, seperti yang telah kami komunikasikan dengan Uniswap Foundation.”
DAO DInilai Tak Perlu Ikut Campur
Walaupun isu yang disuarakan Gao dapat ditangkap, kritiknya terhadap Uniswap dinilai kurang tepat. Pasalnya peluncuran Unichain dinilai memang tidak perlu melalui mekanisme DAO sebab proyek ini diprakarsai oleh Uniswap Labs, entitas swasta di balik pengembangan Uniswap, bukan DAO, atau Uniswap Foundation yang kerap menjadi inisiator proposal DAO.
Perdebatan ini juga mengingatkan komunitas pada peluncuran produk Uniswap Wallet oleh Uniswap Labs. Uniswap Wallet diluncurkan pada akhir 2023 lalu tanpa adanya persetujuan atau voting di level DAO. Produk tersebut berjalan lancar tanpa adanya kontroversi terkait transparansi governance.
Kendati begitu, peran DAO Uniswap bukan berarti tanpa signifikansi sama sekali. Pengembangan Uniswap V3 menjadi salah satu contoh keterlibatan DAO berperan penting. Ekspansi Uniswap V3 ke berbagai jaringan blockchain besar dilakukan setelah mendapatkan dukungan dari komunitas melalui mekanisme pemungutan suara di DAO.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang