Proyek ZKX Jaringan Starknet Dituding Rugpull, Tutup Setelah 6 Pekan TGE

Volubit.id — Proyek ZKX, platform trading derivatif di jaringan Starknet dan Ethereum, dituduh melakukan rugpull lantaran mengumumkan penghentian operasi hanya enam pekan setelah melakukan token generation event (TGE).

Tak tanggung-tanggung, tudingan rugpull halus ini dilontarkan detektif kripto ZachXBT via cuitannya di Twitter. Dalam tweet-nya, ZachXBT menuduh ZKX melakukan rugpull lantaran mengumumkan pendanaan $7,6 juta hanya beberapa pekan sebelum proyek ditutup.

“Tim dengan sengaja menyesatkan komunitas/retail untuk membeli token dengan memberikan kesan bahwa proyek tersebut sehat dan kuat padahal kenyataannya mereka berada dalam posisi yang buruk dan akan ditutup,” kata ZachXBT.

Pengumuman pendanaan ini memberikan kesan bahwa proyek ZKX berada dalam kondisi baik dan memiliki masa depan cerah, sehingga mendorong orang membeli token mereka.

TGE  token ZKX sendiri dilakukan pada 19 Juni 2024 lalu. ZachXBT menuding tim ZKX memanfaatkan momen TGE ini untuk menarik minat komunitas, meskipun di sisi lain mereka sudah mengetahui prospek proyek tersebut terbilang suram.

Tim ZKX juga dituding sengaja menyembunyikan informasi kritis mengenai kondisi finansial dan operasional proyek, termasuk pengumuman penutupan mendadak yang membuat komunitas kaget dan merasa ditipu.

Tuduhan lainnya, ada lebih dari 10 juta ZKX beredar sebelum TGE yang tidak sesuai dengan tokenomic proyek. Tim juga mengganti tokenomic beberapa saat sebelum TGE dengan menambahkan alokasi bagi market maker (MM) selaku penyediaan likuiditas dari 4% menjadi 8%.

ZKX sendiri mengumumkan penghentian proyeknya pada 30 Juli kemarin. Pendiri ZKX, Eduard Jubany Tur, menyatakan penutupan terpaksa dilakukan lantaran beban biaya operasional protokol yang besar tidak sebanding dengan revenue lantaran minimnya pengguna.

“Keputusan untuk menghentikan operasi didasarkan pada beberapa faktor utama. Keterlibatan pengguna kami minimal, hanya beberapa individu yang memburu insentif  STRK dan ZKX. Akibatnya, volume perdagangan turun drastis, dan pendapatan harian kami hampir tidak bisa menutupi sebagian kecil dari biaya server cloud kami,” kata Eduard.

Saat ini, semua pasar dan posisi perdagangan telah ditutup. Adapun dana milik klien yang masih ada di protokol akan dikembalikan. Eduard juga menyatakan periode penghentian operasional ZKX akan berlangsung hingga akhir Agustus, sementara vesting dan distribusi token ZKX bakal dilanjutkan setelah 1 September.

ZKX sendiri telah mengumpulkan pendanaan awal senilai $4,5 juta pada Juli 2022 dari sejumlah investor termasuk Alameda Research, StarkWare, HTX, Amber Group, dan Crypto.com. Pada 19 Juni, proyek ini mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan total pendanaan $7,6 juta setelah putaran strategis baru dari sejumlah investor termasuk Flowdesk, GCR, dan DeWhales.

Dalam klarifikasi terbarunya, Eduard menyatakan secara terbuka bahwa mereka telah melakukan pengembalian dana investor sebelum TGE dimulai. Pengembalian dana investor ini sebelumnya tidak pernah diumumkan ZKX.

“Untuk konteks tambahan, kami memproses beberapa pengembalian dana investor sebelum TGE, termasuk beberapa investor yang sangat vokal di media sosial pekan ini. Kami melakukan yang terbaik untuk menangani kekhawatiran investor yang tidak nyaman dengan eksposur mereka terhadap token ZKX sebelum peluncuran token,” kata dia.

Harga token ZKX sendiri turun lebih dari 70% dari $0,035 sesaat sebelum pengumuman penutupan menjadi $0,0094 per 2 Juli WIB, berdasarkan data Coingecko. Adapun fully diluted valuation (FDV) ZKX hanya mencapai $1 juta, yang membuat investor rugi bandar.

Saat TGE pada 19 Juni lalu, harga ZKX sempat menyentuh titik tertinggi di kisaran 0,6 sebelum kemudian mengalami longsor tajam. Token ZKX sendiri saat ini masih didagangkan di beberapa bursa seperti CoinEx, Gate.io, KuCoin, dan Bitget.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *