RedStone Perkenalkan Credora untuk Cegah Krisis di Pasar DeFi, Begini Cara Kerjanya

Volubit.id — Jaringan oracle modular RedStone meluncurkan Credora, platform penilaian risiko (risk ratings) khusus untuk decentralized finance (DeFi). Platform ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan menyediakan analisis kredit bagi berbagai protokol peminjaman kripto.

Dalam pernyataannya, RedStone mengungkapkan mereka kini memperluas jangkauan layanan, tak hanya menyediakan price feeds (data harga aset), tetapi juga analisis risiko, kredit, dan jaminan (collateral). Langkah ini dilakukan setelah akuisisi Credora pada September lalu.

Peluncuran Credora terjadi beberapa pekan setelah lebih dari $20 miliar posisi leverage dilikuidasi di exchange kripto dan pasar pinjaman DeFi pada 10 Oktober lalu.

Melalui sistem penilaian risiko yang terstandarisasi, RedStone berharap dapat mengungkap area-area rawan yang sebelumnya luput dari perhatian sehingga krisis dapat dicegah.

Cara Kerja Credora

Platform Credora by RedStone dirancang sebagai sistem penilaian risiko terpadu di dunia decentralized finance (DeFi). Tujuannya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang tingkat keamanan dan kelayakan suatu protokol pinjaman atau aset kripto, sehingga pengguna, terutama investor institusional, dapat membuat keputusan yang lebih terukur.

Berbeda dari oracle biasa yang hanya menyediakan data harga, Credora menggabungkan tiga aspek penting dalam satu sistem, yakni kelayakan kredit, probabilitas gagal bayar, dan analisis jaminan.

Kelayakan kredit (creditworthiness) menilai kemampuan suatu entitas atau protokol dalam memenuhi kewajiban pinjaman. Probabilitas gagal bayar (default probability) memperkirakan potensi kerugian yang mungkin terjadi di kolam pinjaman tertentu.

Sementara itu, analisis jaminan (collateral analytics) berfokus pada kualitas, nilai, dan stabilitas aset yang digunakan sebagai agunan. Kombinasi ketiga aspek ini menghasilkan skor risiko dinamis untuk setiap protokol atau aset pinjaman.

Dalam wawancaranya dengan Cointelegraph, salah satu pendiri RedStone, Marcin Kaźmierczak, menjelaskan Credora menggunakan pendekatan berbasis data yang komprehensif. Sistem ini menganalisis data historis, menjalankan simulasi statistik, menerapkan analisis kredit tradisional, serta menilai risiko on-chain secara langsung melalui data blockchain.

Dengan cara ini, Credora dapat menghitung kemungkinan kerugian yang mungkin dialami ketika seseorang meminjamkan dana ke suatu liquidity pool di DeFi.

Hasil dari berbagai analisis tersebut kemudian dikonversi menjadi skor atau peringkat risiko yang bisa dibandingkan lintas proyek DeFi. Artinya, pengguna dapat menilai seberapa aman suatu peluang pinjaman atau investasi dibandingkan dengan yang lain, bahkan dengan instrumen keuangan tradisional seperti obligasi atau pinjaman korporasi.

Kaźmierczak menekankan, pendekatan ini membuka jalan menuju era baru dalam cara memandang hubungan antara risiko dan imbal hasil di dunia DeFi.

Pada tahap awal, Credora telah menyelesaikan penilaian risiko untuk dua platform pinjaman besar di ekosistem DeFi, yakni Morpho dan SparkLend. Namun, hasil analisis ini belum ditampilkan langsung di interface pengguna.

RedStone tengah bekerja sama dengan kedua protokol tersebut untuk menampilkan skor risiko secara publik, yang diperkirakan akan mulai tersedia pada pertengahan November.

Dengan sistem penilaian yang terstandarisasi dan berbasis data ini, Credora diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di sektor DeFi.

Selain membantu pengguna memahami risiko di balik setiap imbal hasil, Credora juga mendorong terciptanya ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan, yang sejalan dengan visi RedStone menuju gerakan “Low-Risk DeFi”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *