Volubit.id — Harga token dua game populer di Telegram, Hamster Kombat (HMSTR) dan Catizen (CATI), anjlok lebih dari 50% beberapa hari setelah dilaunching di jaringan The Open Network (TON).

Token HMSTR tercatat mengalami penurunan hingga 53% dari harga puncak yang terjadi di hari pertama, sedangkan token CATI milik Catizen anjlok lebih dalam sekitar 58% sejak diluncurkan pada 20 September 2024 lalu.

Penurunan ini terjadi di tengah kontroversi distribusi airdrop kedua proyek game pencet-pencet alias tap to earn tersebut. Rontoknya harga juga diperparah oleh volatilitas pasar yang disebabkan oleh ketegangan antara Israel dan Iran.

Token HMSTR yang diluncurkan pada 27 September lalu mendapatkan sambutan kurang hangat dari para pemain dan komunitas kripto secara umum. Dari 129 juta pemain yang lolos kriteria untuk mengklaim airdrop HMSTR, banyak yang mengeluhkan alokasi yang diterima terlalu kecil, atau sering disebut sebagai “abu”.

Pada hari pertama perdagangan, harga HMSTR sempat mencapai puncak di kisaran $0,01 per keping, namun kini harga HMSTR turun menjadi sekitar $0,047 berdasarkan data Coingecko.

Token CATI dari game Catizen bahkan mengalami penurunan lebih tajam. CATI mencapai puncak harga $1,11 pada hari peluncurannya namun kini diperdagangkan di kisaran $0,47 per keping.

Sama seperti di Hamster Kombat, banyak pemain Catizen juga mengungkapkan kekecewaan atas jumlah token yang diterima dalam airdrop.

Penurunan harga ini sejalan dengan tren negatif di pasar token game kripto. Notcoin (NOT) misalnya, juga mencatat penurunan hampir 74% dari puncaknya pada Juni lalu.

Volatilitas harga token game ini turut pula didorong oleh pasar yang masih baru dan ketidakpastian akan keberlanjutan popularitas game-game tersebut.

Walaupun Hamster Kombat dan Catizen telah mengumumkan rencana jangka panjang seperti peluncuran game baru dan insentif token lebih lanjut, penurunan harga ini menunjukkan bahwa mempertahankan minat pemain setelah airdrop menjadi tantangan besar bagi pelaku industri game kripto.