Reli Bullish Bitcoin di Q4 2024 Terancam Batal

Volubit.id — Reli bullish Bitcoin (BTC) dan aset kripto secara umum yang digadang-gadang bakal dimulai pada kuartal empat (Q4) 2024 terancam batal. Pasalnya, belum ada sinyal pasar yang menandakan tumbuhnya permintaan terhadap aset kripto.

Disitat dari CryptoSlate, laporan firma analitik CryptoQuant yang dirilis 2 Oktober 2024 mencatat lemahnya pertumbuhan permintaan Bitcoin menjadi faktor utama yang menghambat potensi kenaikan harga tinggi di pengujung tahun 2024. Hilal tidak menentunya arah pasar ini dapat dilihat dari pesimisme pelaku pasar yang melihat adanya potensi pivot dari Uptober menjadi Octobear.

Laporan ini menyoroti bahwa meskipun secara historis kuartal keempat adalah periode yang sangat bullish buat Bitcoin, ketidakpastian ihwal permintaan bisa membuat target harga ambisius BTC antara $85.000 hingga $100.000 sulit dicapai.

Harga Bitcoin sendiri biasanya mengalami kenaikan signifikan pada Q4, terutama setelah tahun-tahun halving seperti 2016 dan 2020. Namun kondisinya saat ini menghadapi ketidakpastian.

Catatan CryptoQuant menunjukkan sejak Juli 2024, permintaan terhadap Bitcoin mengalami tren stagnan. Permintaan bulanan tercatat berfluktuasi di kisaran minus 23.000 BTC hingga surplus 69.000 BTC.

Kondisi tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan April lalu. Pada bulan keempat tersebut, terjadi lonjakan permintaan sebesar 496.000 BTC yang menyebabkan harga Bitcoin menyentuh $70.000.

Lemahnya permintaan ini menjadi salah satu risiko utama yang bisa mempengaruhi performa Bitcoin di kuartal terakhir tahun ini, meskipun secara musiman periode ini kerap diwarnai oleh tren bullish.

CryptoQuant mencatat bahwa pada tahun-tahun halving sebelumnya, seperti 2016 dan 2020, harga Bitcoin mengalami kenaikan yang sangat besar pada Q4. Pada Q4 2016, kenaikan tercatat sebesar 59% dan 171% pada 2020. Namun, saat ini belum ada tanda-tanda kenaikan semacam itu akan terulang.

Walaupun begitu, ada sedikit harapan dari aktivitas pasar exchange-traded fund (ETF) di Amerika Serikat (AS). Pada 26 September 2024, ETF Bitcoin mencatat pembelian bersih sebanyak 7.000 BTC, yang merupakan pembelian harian terbesar sejak Juli. Arus inflow ini juga membalikkan tren penjualan bersih sebesar 5.000 BTC pada 2 September.

Kendati demikian, jumlah ini masih lebih rendah dari rata-rata kuartal pertama 2024, di mana gerombolan ETF saat itu membeli 9.000 BTC per hari yang saat itu mampu mendorong harga Bitcoin terbang lebih tinggi.

Data CryptoQuant juga menunjukkan suplai holder BTC jangka pendek mengikuti pola yang mirip dengan siklus halving sebelumnya. Pada tahun 2016 dan 2020, Bitcoin yang dipegang oleh holder jangka pendek cenderung menurun sementara, namun kembali melonjak ketika ketika permintaan dari pembeli baru meningkat.

Jika permintaan kembali menguat dalam beberapa bulan mendatang, ada potensi peningkatan pasokan jangka pendek yang dapat mendukung kenaikan harga lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *