Reli ETH Disebut Bakal Singkat, Cuma Rotasi Cuan dari Bitcoin

Volubit.id — Lonjakan harga Ethereum (ETH) ke level di atas $4.000 per keping memicu perdebatan di kalangan pelaku pasar kripto tentang arah pergerakan aset tersebut selanjutnya. ETH tercatat mampu menutup akhir pekan lalu di posisi $4.300, naik 20% dalam sepekan. Kenaikan harga ini memicu perdebatan di kalangan pelaku pasar kripto, apakah tren tersebut akan berlanjut–termasuk memacu ara altcoin lain–atau justru mengalami pembalikan arah dengan dana kembali mengalir ke Bitcoin.

Salah satu suara paling vokal datang dari Samson Mow, bos Jan3, perusahaan yang fokus pada adopsi Bitcoin. Ia berpendapat lonjakan ini sebagian besar didorong oleh peralihan modal dari Bitcoin ke Ethereum oleh holder ETH lawas, khususnya yang mendapatkan aset tersebut sejak masa ICO. Mow menilai para pemilik ini sengaja memanfaatkan narasi baru, seperti tren adopsi ETH dalam neraca kas perusahaan untuk mendorong harga.

Ia memperkirakan, setelah harga mencapai level tertentu, para pemilik lama akan menjual ETH dan kembali membeli Bitcoin. Mow bahkan sesumbar menyatakan tidak ada yang mau memegang ETH sebagai aset jangka panjang. Ia juga memperingatkan risiko selling pressure di mana semakin harga mendekati rekor tertinggi, semakin besar insentif untuk menjual.

Setelah harga naik cukup tinggi, Mow memprediksi mereka akan menjual Ethereum, meninggalkan investor generasi baru yang terjebak di harga puncak, lalu mengalihkan keuntungan kembali ke Bitcoin. Ia bahkan menyebut bahwa tidak ada yang mau memegang ETH dalam jangka panjang dan memperingatkan bahwa semakin harga mendekati rekor tertinggi, semakin besar pula dorongan untuk menjual.

Tapi, pandangan itu tidak diamini semua pihak. Komentar Mow bahkan disebut sebagai retorika Bitcoin maximalist yang justru menandakan sentimen bullish bagi ETH. Investor lain, Ted Pillows, mengambil pendekatan yang lebih historis, memprediksi Ethereum akan menembus rekor tertingginya, memicu altseason singkat, sebelum modal kembali mengalir ke Bitcoin hingga menyentuh $140.000, lalu berputar lagi ke Ethereum dan altcoin lain.

Pola rotasi ini memang kerap terjadi di pasar bull sebelumnya, di mana lonjakan Ethereum dan altcoin datang beberapa waktu setelah puncak harga Bitcoin. Data TradingView menunjukkan rasio ETH/BTC kini berada di 0,036, dua kali lipat dari posisi terendah April di 0,018.

Dominasi Bitcoin di pasar kripto juga turun sekitar 10% sejak akhir Juni, mengindikasikan pergeseran modal ke aset selain BTC. Salah satu pendorong kuat reli Ether kali ini adalah masuknya dana institusional dan fenomena Ethereum treasury. BitMine Immersion Technologies, misalnya, baru saja menambah 208.137 ETH ke cadangan perusahaan, sehingga total kepemilikannya mencapai 833.137 ETH senilai lebih dari $3 miliar. Angka treasury ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemegang ETH terbesar di dunia dalam kategori korporasi.

Kendati demikian, pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, mengingatkan potensi risiko di balik tren ini. Dalam sebuah wawancara Bersama Bankless baru-baru ini, ia menilai jika fenomena Ethereum treasury berubah menjadi permainan dengan leverage berlebihan, bisa saja justru menjadi penyebab kejatuhan ETH di masa depan. Dengan arus modal yang terus berpindah dan narasi baru yang bergulir cepat, pasar kripto kembali berada di persimpangan antara momentum jangka pendek dan fundamental jangka panjang yang masih diperdebatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *