RLUSD: Pemain Baru yang Ambisius Kuasai Sektor Stablecoin

Volubit.id — Pada 17 Desember 2024, Ripple Labs, perusahaan yang menaungi mata uang kripto XRP, akhirnya meluncurkan Ripple Labs USD (RLUSD), stablecoin berpasak dolar AS yang per koinnya memiliki nilai setara dengan $1. Nilai 1:1 ini dipertahankan melalui dukungan cadangan aset kolateral berupa deposito dolar AS dan aset setara kas lainnya.

Sebenarnya RLUSD telah dijadwalkan untuk dirilis pada 4 Desember lalu. Namun karena baru mengantongi izin dari New York State Department of Financial Services (NYDFS) AS pada 10 Desember 2024, peluncurannya terpaksa tertunda hingga 17 Desember.

Setelah resmi meluncur, RLUSD tersedia di lima exchange kripto, di antaranya Uphold, MoonPay, Archax, Bitso, dan CoinMENA. Kehadirannya di exchange Bullish, Bitstamp, dan Mercado Bitcoin tinggal menunggu waktu.

Menurut Ripple, RLUSD akan dimanfaatkan untuk klien institusional yang membutuhkan solusi pembayaran global, yang efisien dan bisa menekan biaya transaksi lintas negara. Tujuan inilah yang membuat perusahaan tersebut membidik target integrasi RLUSD dengan Ripple Payment Network pada 2025.

Ripple juga menggarisbawahi jika RLUSD bukan pengganti XRP. XRP tetap menjadi token asli dalam jaringan pembayaran Ripple dan digunakan untuk mendukung transaksi keuangan global. Sementara RLUSD dirancang sebagai uang digital yang nilainya lebih stabil.

Karakteristik RLUSD


RLUSD beroperasi dengan cara yang sama dengan stablecoin lain yang dipatok ke dolar AS, seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC). Investor individu dan institusional dapat menyetorkan aset modal, seperti dolar AS, untuk mencetak (minting) setiap koin baru RLUSD.

Namun, RLUSD punya beberapa karakteristik yang mungkin bisa membuatnya lebih menarik di mata investor. Berikut ulasannya, dilansir dari Bittime.

1. Nilai Stabil

Stablecoin RLUSD dirancang untuk mempertahankan nilai yang konsisten sebesar satu dolar AS. Dengan dukungan penuh dari dolar AS, RLUSD menawarkan stabilitas dan likuiditas yang sangat dibutuhkan dalam ekosistem Ripple.

Kepastian nilai ini membuat RLUSD menjadi pilihan alternatif bagi pengguna yang menginginkan alat transaksi dengan risiko fluktuasi harga yang minim.

Namun, sebelum peluncuran resminya, RLUSD sempat mengalami volatilitas yang tidak biasa. Dalam penawaran awal, token ini mencatat lonjakan harga yang signifikan.

Bahkan beberapa investor bersedia membayar hingga $1.200 demi mendapatkan sebagian kecil RLUSD. Fenomena ini menunjukkan adanya spekulasi awal yang memicu kenaikan harga sementara.

Chief Technology Officer (CTO) Ripple David Schwartz menjelaskan, lonjakan harga ini sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku fear of missing out (FOMO) yang umum terjadi di pasar kripto. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi tren seperti ini, guna menghindari pembelian impulsif yang berisiko.

Meski demikian, Ripple tetap optimistis nilai RLUSD akan terus stabil. Hal ini didukung oleh cadangan yang kuat serta mekanisme stabilitas yang telah dirancang untuk menjaga nilai token tetap konsisten di angka satu dolar AS.

2. Teregulasi

Pada Juni lalu, Ripple mengakuisisi Standard Custody & Trust Company yang kemudian bertindak sebagai penerbit RLUSD. Perusahaan kustodian aset kripto ini telah berlisensi NYDFS, yang kemudian memberi jalan bagi RLUSD untuk memperoleh lampu hijau dari lembaga tersebut.

Dengan izin ini, Ripple tampaknya ingin mempertegas komiten terhadap kepatuhan regulasi, sekaligus memberikan kepercayaan tambahan bagi pengguna RLUSD.

Sejak Desember 2020 hingga saat ini, Ripple Labs diketahui belum selesai berkutat dalam pertarungan hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS. SEC menuding Ripple menjual XRP sebagai sekuritas tak terdaftar.

Pengadilan pada Juli 2023 kemudian memutuskan aksi penjualan XRP di exchange tidak dianggap sebagai penjualan sekuritas. Namun, penjualan XRP untuk investor institutional tetap melanggar undang-undang sekuritas AS.

SEC mengajukan banding atas keputusan-keputusan pengadilan ini pada Oktober 2024, dan hasil akhirnya masih dinanti oleh komunitas kripto.

3. Fokus pada International Payment

Stablecoin ini dirancang untuk pembayaran institusional atau institusional payment, yang memungkinkan transaksi global lebih cepat, mulus, dan hemat biaya bagi institusi.

Salah satu use case terbesar RLUSD adalah untuk pembayaran lintas negara. Stablecoin ini memungkinkan pengiriman uang secara instan ke seluruh dunia dengan biaya minimal sehingga dapat mendorong perekonomian global yang saling terhubung.

Namun, Ripple Labs juga menggambarkan RLUSD sebagai “uang digital,” yang bisa digunakan untuk pembayaran harian dalam skala kecil. RLUSD diklaim sebagai solusi praktis untuk transaksi cepat dan stabil, yang memberikan kemudahan bagi individu maupun institusi dalam memenuhi kebutuhan finansial di era modern.

4. Berjalan di Dua Blockchain

RLUSD beroperasi di dua blockchain besar: XRP Ledger dan Ethereum, yang memberikan fleksibilitas untuk digunakan dalam ekosistem blockchain yang luas. Jika membeli RLUSD melalui jaringan XRP Ledger, investor memerlukan sedikitnya 1 XRP di wallet Ripple untuk mengaktifkan wallet dan menyetujui kontrak RLUSD.

Sebaliknya, jika membeli RLUSD melalui jaringan Ethereum, investor tidak perlu memiliki XRP di wallet Ripple. Investor juga tidak perlu menyetujui kontrak RLUSD seperti di jaringan XRP Ledger.

RLUSD juga dirancang untuk dapat diakses secara luas. Ripple, sebagai salah satu pemain besar di dunia blockchain, berencana meluncurkan RLUSD di berbagai exchange kripto besar.

5. Stablecoin Overcollateralized

RLUSD adalah stablecoin overcollateralized yang didukung oleh agunan/cadangan (collateral) dengan nilai lebih besar dibandingkan nilai stablecoin yang diterbitkan.

Stablecoin ini sepenuhnya didukung oleh cadangan uang tunai atau setara kas dan aset berisiko rendah, yang memastikan setiap pengguna dapat menukarkan RLUSD dengan USD dalam rasio 1:1 kapan saja.

Cadangan yang mendukung RLUSD dikelola dengan hati-hati dan dianggap aman dan stabil. Untuk memastikan cadangan tersebut mencukupi dan dikelola dengan baik, audit rutin dilakukan oleh perusahaan akuntansi terkemuka setiap bulan.

Proses audit ini memastikan tingkat transparansi dan integritas yang tinggi sehingga memberikan rasa aman bagi para pengguna dalam bertransaksi menggunakan RLUSD.

6. Tokenisasi Aset

RLUSD membuka peluang baru dalam dunia keuangan dengan memungkinkan tokenisasi aset dunia nyata. Melalui teknologi ini, aset-aset seperti obligasi negara, komoditas, dan sekuritas dapat direpresentasikan dalam bentuk digital yang aman dan efisien.

Proses tokenisasi ini memberikan fleksibilitas bagi institusi keuangan untuk mengelola aset mereka secara lebih transparan dan mudah diakses, sekaligus mengurangi biaya operasional yang biasanya terkait dengan perdagangan konvensional.

7. Aset Pilihan untuk Protokol DeFi

Dengan integrasi RLUSD ke blockchain Ethereum, stablecoin ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai protokol DeFi, misalnya masuk dalam trading pair di exchange terdesentralisasi (DEX) atau dijadikan opsi jaminan dalam protokol pinjaman.

RLUSD juga memainkan peran kunci sebagai penghubung antara sistem keuangan tradisional dan dunia blockchain. Dengan berfungsi sebagai on/off-ramp, RLUSD memudahkan pengembang untuk mengintegrasikan stablecoin ini ke dalam aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Masa Depan Ambisius RLUSD

Ripple memiliki rencana yang sangat ambisius untuk RLUSD, dengan proyeksi kapitalisasi pasar melampaui $2 triliun pada 2028. Jika target ini tercapai, RLUSD akan menjadi salah satu aset dengan nilai terbesar di dunia.

Pencapaian tersebut jauh melebihi pencapaian Bitcoin yang baru saja meraih kapitalisasi pasar sebesar $2 triliun pada 12 November 2024, setelah 15 tahun sejak pertama kali diluncurkan. Sebagai perbandingan, stablecoin terbesar saat ini, Tether (USDT), memiliki kapitalisasi pasar hanya sekitar $138 miliar.

Target yang tinggi ini menunjukkan keyakinan Ripple dalam kemampuan RLUSD untuk menggantikan atau bahkan melampaui stabilitas dan popularitas stablecoin yang ada saat ini. Namun, meskipun proyeksi ini menarik, tantangan besar tetap ada, termasuk persaingan yang ketat dengan stablecoin lainnya serta kebutuhan untuk menarik kepercayaan pengguna dan investor dalam skala global.

Untuk memastikan kepercayaan pasar, Ripple menyatakan berkomitmen untuk memberikan transparansi penuh terkait cadangan collateral RLUSD. Perusahaan ini berjanji akan melakukan audit reguler yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen, serta menyediakan laporan keuangan bulanan sebagai bentuk akuntabilitas.

Meskipun demikian, hingga saat ini, Ripple belum mengungkapkan siapa yang akan bertanggung jawab untuk melakukan audit ini, yang menjadi salah satu aspek yang sangat dinantikan oleh komunitas kripto dan para pemangku kepentingan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *