Volubit.id — Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, resmi bekerja sama dengan Midjourney, startup populer pembuat gambar dan video berbasis artificial intelligence (AI). Kesepakatan ini diumumkan oleh Chief AI Officer Meta, Alexandr Wang, lewat Threads pada Sabtu, 23Agustus 2025 lalu.
Reuters melaporkan, melalui kolaborasi ini Meta akan melisensikan teknologi visual milik Midjourney untuk mendukung pengembangan produk dan model AI Meta di masa depan.
Menurut Wang, kolaborasi ini juga mencakup kerja sama antara tim riset kedua perusahaan. Langkah ini dinilai sebagai upaya Meta untuk memperkuat strategi AI, terutama di tengah persaingan ketat dengan perusahaan AI raksasa lain.
Wang mengatakan, Meta ingin menghadirkan produk terbaik dengan strategi “all-of-the-above approach,” yaitu menggabungkan talenta kelas dunia, infrastruktur komputasi yang kuat, serta kerja sama dengan pemain industri AI terkemuka.
“Kami sangat terkesan dengan Midjourney. Untuk menghadirkan produk terbaik, Meta menggabungkan talenta hebat, infrastruktur komputasi kuat, dan kolaborasi dengan pemain industri terkemuka,” tulis Wang di platform X.
1/ Today we’re proud to announce a partnership with @midjourney, to license their aesthetic technology for our future models and products, bringing beauty to billions.
— Alexandr Wang (@alexandr_wang) August 22, 2025
Kerja sama dengan Midjourney dipandang penting untuk membantu Meta bersaing dengan model AI visual terdepan, seperti Sora dari OpenAI, Flux dari Black Forest Lab, dan Veo dari Google. Tahun lalu, Meta juga meluncurkan Imagine, alat pembuat gambar AI yang terintegrasi ke Facebook, Instagram, dan Messenger, serta Movie Gen, alat pembuat video berbasis prompt.
Kesepakatan lisensi dengan Midjourney menambah daftar langkah agresif Meta dalam persaingan AI. Tahun ini, CEO Mark Zuckerberg bahkan melakukan belanja besar-besaran untuk merekrut peneliti AI dengan paket kompensasi hingga lebih dari $100 juta per orang.
Selain itu, Meta juga berinvestasi $14 miliar di Scale AI, serta mengakuisisi startup suara AI bernama Play AI. Meta juga sempat berbicara dengan beberapa laboratorium AI lain untuk potensi akuisisi.
Bahkan Zuckerberg dikabarkan sempat berdiskusi dengan Elon Musk terkait tawaran pengambilalihan OpenAI senilai $97 miliar. Namun, pada akhirnya Meta tidak ikut serta, dan OpenAI pun menolak tawaran Musk.
Walau bekerja sama dengan Meta, CEO Midjourney, David Holz, menegaskan lewat X bahwa perusahaannya tetap independen tanpa investor eksternal.
We remain an independent, community-backed research lab, with no investors, working on a staggering array of ambitious projects focused on bringing about humane futures where we are all mid-journey. Join us!
— David (@DavidSHolz) August 22, 2025
Midjourney memang unik, karena menjadi salah satu pengembang model AI terkemuka yang tidak pernah menerima pendanaan luar. Meta sendiri kabarnya sempat mempertimbangkan untuk mengakuisisi Midjourney.
Didirikan pada 2022, Midjourney cepat naik daun berkat kemampuannya menghasilkan gambar AI dengan gaya realistis dan unik. Pada 2023, pendapatannya dilaporkan hampir menyentuh $200 juta.
Layanannya ditawarkan lewat model berlangganan, mulai dari $10 per bulan hingga $120 per bulan untuk paket premium dengan kapasitas lebih besar. Pada Juni lalu, Midjourney juga merilis model video AI pertamanya, V1.
Namun, kesuksesan Midjourney tak lepas dari masalah. Baru dua bulan lalu, perusahaan ini digugat oleh Disney dan Universal dengan tuduhan menggunakan karya berhak cipta untuk melatih model AI-nya.
Tuduhan serupa juga dialami oleh beberapa pengembang AI lain, termasuk Meta. Meski begitu, sejumlah putusan pengadilan terbaru justru lebih banyak menguntungkan perusahaan teknologi.


