Sentimen terhadap ETH Sangat Bearish, Sinyal Rebound?

Volubit.id — Sentimen bearish terhadap Ethereum (ETH) di media sosial terus mengalami peningkatan konstan dalam beberapa waktu terakhir. Utamanya, bearish call ini terus berlangsung lantaran tren harga ETH yang konsisten bergerak ke bawah.

Data firma analitik Santiment mencatat sentimen terhadap ETH berada pada titik terendah dalam setahun terakhir, lebih buruk dibandingkan dengan aset kripto utama lainnya. Namun meningkatnya sentimen negatif ino justru bisa menjadi sinyal positif bagi harga ETH yang berpotensi rebound di masa mendatang.

Dalam analisisnya, Santiment menjelaskan bahwa pasar sering bergerak berlawanan dengan ekspektasi mayoritas. Jika trader ritel terus pesimistis dan menjual kepemilikan ETH mereka karena frustrasi, ada kemungkinan harga ETH bisa mengalami pemulihan dalam beberapa hari atau pekan ke depan.

Santiment juga mencatat rasio antara komentar positif dan negatif di media sosial sering kali menjadi indikator yang jelas untuk menentukan titik tertinggi atau terendah suatu aset.

Hipotesis sentimen bearish sebagai sinyal bottom ini pernah terkonfirmasi via pelacakan Santiment terkait exchange-traded fund (ETF) BTC dan ETH. Dalam analis sentimen ETF tersebut, diketahui ETH mencapai harga top lebih awal saat momen hype ETF. Hal serupa terjadi pada Bitcoin, di mana periode euforia (greed) dan ketakutan (fear) di media sosial bertepatan dengan titik puncak dan bottom harga aset tersebut.

Dari segi investor, firma analitik Glassnode mencatat mayoritas investor ETH getol melakukan penyesuaian posisi di pasar seiring pergerakan harga aset yang bergerak dinamis bahkan liar. Data distribusi biaya dasar atau Cost Basis Distribution (CBD) menunjukkan bagaimana investor ETH mengubah strategi mereka saat harga bergerak.

CBD pada dasarnya menunjukkan berapa banyak Ethereum yang dimiliki oleh wallet-wallet tertentu dengan harga rata-rata pembelian dalam rentang harga tertentu. Dengan cara ini, para analis dapat melihat bagaimana biaya rata-rata kepemilikan berubah seiring dengan aktivitas jual beli, sehingga memberikan wawasan tentang perilaku pasar dalam jangka waktu tertentu.

Selama tiga bulan terakhir, terlihat bahwa pemegang ETH yang memiliki harga beli rata-rata di sekitar $3.500 secara aktif mengurangi eksposur mereka. Mereka masuk kembali ke pasar baik saat harga mencapai local top di $2.500 maupun saat harga turun ke titik terendah di $2.050. Kini, kelompok ini menguasai sekitar 1,75 juta ETH dengan harga rata-rata kepemilikan yang telah turun sekitar 10% menjadi $3.200.

Pada 1 Maret 2025, sekitar 500.000 ETH dibeli pada harga $2.200 saat harga turun sebelum kemudian mencatat rebound. Namun ratusan ribu ETH tersebut segera dijual kembali ketika harga menyentuh $2.500. Kondisi ini menunjukkan banyak investor ETH masih bermain dalam rentang perdagangan jangka pendek.

Berdasarkan data CBD saat ini, resistensi utama Ethereum terlihat di sekitar level $2.800, di mana sekitar 800.000 ETH telah terakumulasi. Level ini kemungkinan akan menjadi titik penting dalam setiap upaya pemulihan harga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *