Volubit.id — Firma investasi 21Shares mengajukan proposal permohonan exchange-traded fund (ETF) Solana akhir pekan lalu. Proposal ETF Solana ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya VanEck mengajukan permohonan serupa pada 27 Juni 2024 lalu.
ETF yang diusulkan oleh 21Shares ini rencananya akan dinamakan 21Shares Core Solana ETF. Berdasarkan formulir pendaftaran S-1 yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, 21Shares menunjuk Coinbase Custody Trust Company sebagai kustodian untuk ETF Solana tersebut.
21Shares JUST FILED FOR SOL ETF
ANOTHA ONE pic.twitter.com/Rl55O9ljqM
— mert | helius | hSOL (@0xMert_) June 28, 2024
Berembusnya angin segar tersebut tak langsung mendapat respons positif dari pelaku pasar. Pada saat kabar keluar 28 Juni kemarin, harga SOL tak bergerak naik. Kondisi ini berbeda dengan pengajuan VanEck yang menyebabkan kenaikan harga SOL sebesar 7%.
Pengajuan ETF ini menunjukkan adanya kenaikan minat dari firma investasi kenamaan terhadap Solana. Tes ombak proposal ini juga terjadi di tengah suhu panas isu kripto yang jadi bahan gorengan laris di panggung politik elektoral AS.
Sejumlah analis meyakini nasib bakal diterima atau tidaknya ETF blockchain yang dijuluki Ethereum killer akan bergantung pada hasil pemilihan presiden (Pilpres) AS pada November mendatang.
“Jika ada perubahan presiden AS, saya pikir segala sesuatu mungkin terjadi,” kata analis ETF senior di Bloomberg, Eric Balchunas.
Kepala Penelitian Digital VanEck, Matthew Sigel, juga mengemukakan pandangan yang sama. Dia meyakini SEC di bawah kepemimpinan Gary Gensler tak akan memberi lampu hijau terhadap ETF Solana. Pasalnya lembaga tersebut sudah dua kali mengategorikan SOL sebagai sekuritas. Namun dia percaya angin akan berbalik arah.
“Kami percaya bahwa lanskap peraturan sedang berubah,” kata Sigel kepada The Block.
Sigel sebelumnya menyebut Solana merupakan blockchain yang menonjol dengan kecepatan tinggi, biaya rendah, dan keamanan kuat. SOL dianggap sebagai komoditas digital serupa dengan Bitcoin dan Ethereum yang mendukung kebutuhan investor akan ekosistem open-source terdesentralisasi.
“Sifat SOL yang terdesentralisasi, utilitas yang tinggi, dan kelayakan ekonomi sejalan dengan karakteristik komoditas digital lain yang sudah mapan, memperkuat keyakinan kami bahwa SOL mungkin merupakan komoditas berharga yang dapat digunakan oleh investor, pembangun, dan pengusaha yang mencari alternatif selain app stores duopoli,” katanya di Twitter.
Sebelumnya, trader di program “Fast Money” CNBC, Brian Kelly menyebut Solana sebagai calon utama untuk mendapatkan persetujuan ETF berikutnya setelah Bitcoin dan Ethereum.
Dia menilai keberhasilan ETF Bitcoin yang telah menarik investasi bernilai sekitar $58 miliar menunjukkan adanya permintaan yang kuat untuk produk investasi kripto yang diatur.
Tidak hanya di AS, firma investasi asal Kanada, 3iQ, juga telah mengajukan proposal ETF Solana spot bulan ini. Produk tersebut rencanya bakal didagangkan di Bursa Efek Toronto bila disetujui, dan akan menjadi produk ETF Solana pertama di Amerika Utara.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang