Siapa Paul Atkins? Ketua SEC Baru Pengganti Gary Gensler yang Pro-kripto

Volubit.id — Paul Atkins resmi menjabat sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) yang baru, menggantikan Gary Gensler yang mengundurkan diri pada Januari 2025.

Gensler yang telah memimpin SEC sejak April 2021 dikenal memiliki kebijakan yang cukup keras terhadap pasar modal, termasuk pasar aset kripto. Ia kerap disebut sebagai ‘musuh’ kripto karena menganggap sejumlah aset digital sebagai sekuritas.

Karier Atkins yang cemerlang di sektor keuangan menjadi salah satu alasan kuat di balik terpilihnya ia oleh Trump. Dalam sebuah unggahan di platform X, Trump menyebut Atkins sebagai sosok berpengaruh di Wall Street dengan pendekatan regulasi yang masuk akal.

“Dia juga menyadari bahwa aset digital dan inovasi lainnya sangat penting untuk Make America Great Again dari Sebelumnya,” tambahnya.

Penunjukan Paul Atkins oleh Presiden AS Donald Trump bagaikan angin segar bagi industri kripto. Atkins dikenal sebagai pendukung teknologi blockchain dalam sistem keuangan sehingga banyak pihak berharap ia akan melonggarkan tekanan SEC terhadap kripto.

Later Belakang Paul Atkins

Atkins bukan orang baru di dunia regulasi keuangan. Lahir di Lillington, North Carolina dan dibesarkan di Tampa, Florida, Atkins telah menunjukkan bakat akademik sejak dini.

Ia meraih gelar sarjananya dari Wofford College pada 1980 dan menyelesaikan pendidikan hukum dari Vanderbilt University School of Law pada 1983. Karier hukumnya dimulai di firma hukum Davis Polk & Wardwell, New York.

Atkins menangani klien korporat domestik dan internasional. Ia banyak terlibat dalam transaksi sekuritas, merger dan akuisisi, serta membantu lembaga jasa keuangan memenuhi kepatuhan terhadap peraturan SEC. Salah satu pencapaian besarnya adalah menangani kasus Bennett Funding Group, skema Ponzi terbesar di AS pada masanya.

Pada 1990, Atkins bergabung dengan SEC sebagai staf. Ketua SEC saat itu Arthur Levitt dan Richard Breeden. Ia mendalami regulasi tentang komunikasi pemegang saham, akuntabilitas manajemen, dan perlindungan investor individu.

Pada 2002 hingga 2008, ia menjabat sebagai Komisaris SEC di era Presiden AS George W. Bush. Saat itu SEC dipimpin oleh Harvey Pitt, William H. Donaldson, dan Christopher Cox.

Setelah pensiun, ia mendirikan perusahaan konsultasi Patomak Global Partners yang banyak memberi masukan bagi perusahaan fintech dan kripto. Ia juga menjadi Co-Chair Token Alliance dan aktif sebagai Dewan Penasihat Chamber of Digital Commerce, yang semakin memperdalam perannya dalam industri kripto.

Atkins pernah menjabat sebagai direktur independen dan ketua dewan non-eksekutif di BATS Global Markets, sebelum diakuisisi oleh CBOE. Namanya pun makin dikenal sebagai tokoh penting dalam kebijakan keuangan berbasis blockchain.

Pada 2016, ia bergabung dalam forum bisnis bentukan Trump -yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS- untuk memberi masukan kebijakan ekonomi. Dan pada 2025, Atkins resmi lolos uji kelayakan dari Komite Perbankan Senat AS untuk memimpin SEC.

Harta Kekayaan Paul Atkins

Menjelang pelantikannya sebagai Ketua SEC, Atkins mengungkapkan portofolio keuangan pribadi dan keluarganya senilai lebih dari $327 juta dalam dokumen yang dirilis pada 25 Maret 2025.

Dilaporkan Cointelegraph, sebagian besar kekayaannya berasal dari Patomak Global Partners dan Tamko Building Products, perusahaan atap milik keluarga istrinya, Sarah Humphreys.

Aset pribadi Atkins di antaranya:

  • Lebih dari $50 juta dalam bentuk ekuitas di Patomak
  • $250.000–$500.000 dalam bentuk call options di perusahaan blockchain, Securitize
  • $50.000–$100.000 dalam bentuk saham di startup fintech Pontoro
  • Sejumlah kepemilikan kecil lainnya terkait pekerjaan

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap SEC, Atkins berjanji mundur dari jabatannya sebagai CEO Patomak dan menjual seluruh kepemilikan sahamnya. Ia juga akan melepas semua investasi terkait kripto, termasuk call options Securitize, untuk menghindari konflik kepentingan.

Arah Kebijakan Atkins

Kepemimpinan Atkins dinilai bisa membawa perubahan cukup signifikan di tubuh SEC dari kepemimpinan Gary Gensler yang agresif di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Gensler dikenal selalu memperketat pengawasan terhadap Wall Street dan kripto, yang memicu ketegangan dengan pelaku industri.

Selama masa jabatan Gensler, SEC menggugat sejumlah perusahaan kripto besar AS, termasuk Consensys, Coinbase, dan Kraken. Antara 2021 hingga 2024, kasus terkait kripto menyumbang 5%-8% dari seluruh kasus SEC.

Sebaliknya, Atkins diperkirakan akan membawa pendekatan yang lebih bersahabat terhadap bisnis dan inovasi keuangan. Ia berpeluang merevisi sejumlah regulasi era Gensler, termasuk aturan untuk kripto. Pendekatannya yang kolaboratif diharapkan dapat membuka kembali dialog konstruktif antara regulator dan pelaku industri aset digital.

Tak heran, setelah nama Paul Atkins mencuat sebagai kandidat ketua SEC pada awal Desember 2024, harga Bitcoin menembus $100.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pergerakan ini menjadi sinyal, pasar yakin Atkins akan membawa kemajuan bagi ekosistem kripto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *