Volubit.id — Sikap calon presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, terhadap kripto dinilai masih belum sepenuhnya jelas meskipun kandidat dari Partai Demokrat ini sebelumnya menyatakan akan mendorong inovasi aset digital.
Pendiri perusahaan inkubator startup kripto Alliance DAO, Qiao Wang, meragukan pernyataan Kamala yang mendukung “aset digital” mengacu semata-mata pada kripto. Menurutnya “aset digital” yang dimaksud Kamala bisa juga merujuk pada Central Bank Digital Currency (CBDC) atau mata uang digital bank sentral, yang sangat bertentangan dengan semangat kripto.
“Tidak ada kata ‘kripto’ di sini. Aset digital bisa saja berarti CBDC, kebalikan dari kripto,” tulis Wang di akun Twitter-nya.
harris’ original quote: “We will encourage innovative technologies like AI and digital assets, while protecting investors and consumers”
there’s no “crypto” here. “digital assets” could v well mean cbdc, the v opposite of crypto.
the mental gymnastics ppl r doing is frankly…
— qw (@QwQiao) September 23, 2024
Dalam kampanye penggalangan dana di Wall Street pada 22 September 2024 lalu, Kamala diketahui mengungkap dukungan terhadap investasi dalam teknologi artificial intelligence (AI) dan aset digital, tetapi tidak secara spesifik menyebutkan kripto.
“Kami akan bekerja sama untuk berinvestasi dalam daya saing Amerika dan masa depannya. Kami akan mendorong teknologi inovatif seperti AI dan aset digital, sambil melindungi konsumen dan investor,” kata Kamala, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.
Pernyataan Kamala yang menyebut “aset digital” tanpa menggunakan kata kripto ini menimbulkan spekulasi. Beberapa pelaku industri menyambut positif pernyataan Kamala dengan menilai bahwa aset digital yang dimaksud merujuk pada kripto.
Pendiri Uniswap, Hayden Adams misalnya, dia meyakini pernyataan “aset digital” yang dilontarkan Kamala merujuk pada kripto. Adams juga menilai manuver Kamala ini sebagai langkah positif.
“Kamala baru saja mengatakan bahwa dia akan mendorong teknologi inovatif seperti ASET DIGITAL. Saya percaya ini adalah pertama kalinya dia secara publik menyebut kripto dan itu dalam konteks yang positif.”
🦄 Kamala just said she will encourage innovative technologies like DIGITAL ASSETS
I believe this is her first time referencing crypto publicly and it’s in a positive way https://t.co/NLdDcYZira
— Hayden Adams 🦄 (@haydenzadams) September 22, 2024
Kendati begitu, Adams masih tidak sepenuhnya yakin dengan sepak terjang Kamala dan sepakat bahwa masih banyak yang harus dibuktikan oleh Kamala dalam membangun kepercayaan komunitas kripto.
Sikap Kamala menjadi perdebatan di kalangan industri kripto yang telah lama menanti kejelasan sikapnya terhadap sektor ini. Sebelumnya, Wakil Presiden AS tersebut belum pernah menyatakan secara terbuka dukungannya terhadap kripto. Berbeda dengan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, yang secara terang-terangan pro-kripto.
Donald Trump terus menunjukkan sikap pro-kriptonya dengan terlibat langsung dalam proyek-proyek kripto. Pada Juli 2024, Trump bahkan memperkenalkan proyek kripto terbarunya, World Liberty Financial (WLFI), setelah sebelumnya sukses meluncurkan beberapa koleksi NFT.
Sikap Kamala terkait kripto sangat ditunggu-tunggu mengingat Presiden Joe Biden yang saat ini menjabat, dinilai kurang ramah terhadap kripto. Sebelumnya, Kamala juga dinilai ikut bertanggung jawab terhadap sikap pemerintah AS yang bermusuhan terhadap pelaku industri kripto lantaran ia merupakan wakil presiden Joe Biden.
Isu kripto menjadi salah satu topik penting dalam pemilihan presiden AS yang akan digelar November mendatang. Industri kripto berharap pemerintahan baru akan lebih ramah terhadap perkembangan teknologi ini, mengingat sikap pemerintahan Biden yang dianggap kurang mendukung sektor kripto.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang