Skandal Insider Trading Bayangi Peluncuran Token STAR10 Ronaldinho

Volubit.id — Legenda sepak bola Brasil, Ronaldinho Gaúcho, membuat heboh jagat kripto baru-baru ini dengan meluncurkan token STAR10 di jaringan Binance Smart Chain (BNB Chain). Token ini diklaim menawarkan berbagai keuntungan eksklusif bagi holder, termasuk akses ke acara pribadi, koleksi bertanda tangan, hingga pengalaman di balik layar terkait dengan sang bintang.

Dalam unggahannya di media sosial pada 2 Maret 2025, Ronaldinho menyatakan bahwa STAR10 merupakan satu-satunya token resmi yang dia terbitkan. Sebagai bumbu marketing, STAR10 disebut sebagai simbol kehebatan dan semangat legendaris yang tak lekang oleh waktu.

Sayangnya di balik euforia peluncuran token ini, muncul kekhawatiran serius terutama ihwal potensi insider trading dan kerentanan keamanan. Sejak dirilis, STAR10 mengalami lonjakan harga parabolik, mencapai titik tertinggi $0,3855 dengan kapitalisasi pasar melampaui $36 juta.

Kenaikan harga yang sangat cepat ini langsung menarik perhatian investor, namun di sisi lain juga menimbulkan dugaan adanya manipulasi pasar.

Investigasi firma analitik Onchain Lens mengungkap salah satu wallet yang memiliki keterkaitan langsung dengan Ronaldinho memperoleh keuntungan hampir $5 juta hanya dalam waktu singkat.

Wallet tersebut mulanya membeli 20,79 juta STAR10 dengan harga 48 BNB (sekitar $29.247), lalu menjual sebagian kecil koleksinya saat harga melambung.

Laporan dari Lookonchain juga mengungkap transaksi mencurigakan lainnya. Sebuah wallet diketahui membeli 122,45 juta token STAR10 yang setara dengan 12,24% dari total suplai, hanya dengan 80 BNB (sekitar $50.000). Tak lama setelahnya, wallet tersebut langsung menjual 1 juta token dengan harga 433 BNB (sekitar $270.000).

Selain dugaan insider trading, masalah keamanan juga sempat menjadi sorotan. Perusahaan keamanan siber GoPlus awalnya menemukan bahwa smart contract STAR10 memungkinkan pemiliknya untuk membakar token dari wallet pengguna tanpa izin, yang berpotensi merugikan investor karena aset mereka bisa dihapus sewaktu-waktu.

Setelah celah smart contract ini menimbulkan kegaduhan, tim pengembang mengklaim telah memperbaiki celah korup tersebut, sekaligus memastikan bahwa masalah kepemilikan tidak lagi menjadi ancaman.

Red flag lain yang muncul dari STAR10 ialah problem klasik yang sangat tipikal memecoin: konsentrasi kepemolikan aset. Data distribusi token memperlihatkan bahwa Ronaldinho sendiri memiliki 20% dari total suplai STAR10. Dengan likuiditas relatif tipis hanya mencakup 25%, ada kekhawatiran aksi jual oleh segelintir pihak, terutama Ronaldinho, dapat dengan mudah membuat harga token terjun bebas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *