Skandal Insider Trading Tunggangi Crypto Reserve AS

Volubit.id — Skandal dugaan insider trading mencuat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana pembentukan Crypto Strategic Reserve pada 2 Maret 2025. Seorang trader anonim dilaporkan meraup keuntungan hingga $7 juta hanya dalam waktu 24 jam, setelah membuka posisi long dengan leverage tinggi menjelang pengumuman tersebut.

Temuan dari blockchain Hyperliquid menunjukkan bahwa trader tersebut menyetorkan sekitar $5,6 juta USDC ke platform perdagangan derivatif Hyperliquid. Dana itu digunakan untuk membuka posisi long dengan leverage 50 kali lipat pada Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), menjadikan total eksposur posisinya lebih dari $200 juta.

Trader itu membuka posisi long ETH di harga $2.197 dengan titik likuidasi di $2.149,4, serta BTC di harga $85.908 dengan titik likuidasi di $84.752.

Beberapa jam kemudian, Trump mengumumkan Crypto Strategic Reserve yang akan mencakup aset digital seperti BTC, ETH, XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA). Pengumuman ini langsung mendorong harga kripto melonjak tajam.

Hanya beberapa saat setelah lonjakan harga, trader itu menutup posisinya dan mengantongi keuntungan $7 juta, menurut data dari HypurrScan. Aksi ini mengundang spekulasi bahwa trader tersebut memiliki informasi lebih dulu tentang pengumuman Trump, memicu dugaan insider trading.

Sejak pengumuman tersebut, pasar kripto mengalami lonjakan hampir 20% dalam 48 jam, memulihkan kerugian akibat aksi jual besar-besaran pada akhir Februari.

Dalam pernyataannya, Trump menegaskan bahwa inisiatif ini akan menjadikan AS sebagai pusat kripto global. Trump menyatakan bahwa BTC dan ETH akan menjadi tulang punggung utama cadangan ini. Crypto Strategic Reserve ini sendiri merupakan pengembangan dari Bitcoin Strategic Reserve yang digemborkan Trump saat kampanye Pilpres AS, namun tak hanya terpaku pada Bitcoin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *