Skenario Ultra Bullish, Valuasi Bitcoin Diprediksi Bakal Lampaui Emas

Volubit.id — Bitcoin diprediksi berpotensi melampaui emas sebagai penyimpan nilai utama dunia dalam beberapa dekade mendatang. Prediksi tersebut diungkap firma investasi global VanEck dalam laporan terbaru mereka berjudul Bitcoin 2050 Valuation Scenarios: Global Medium of Exchange and Reserve Asset.

Kepala riset aset digital VanEck, Matthew Sigel, menyebut Bitcoin bisa menembus valuasi $2,9 juta per koin pada tahun 2050, dengan kapitalisasi pasar mencapai $61 triliun. Prediksi ini tidak hanya menantang posisi emas yang selama berabad-abad menjadi simbol kestabilan ekonomi global, tetapi juga menandai perubahan besar dalam arah sistem moneter dunia yang kini mulai bergeser ke arah aset digital.

Dalam unggahan di Twitter pada 7 Oktober 2025, Sigel menyebut berdasarkan harga emas saat ini, nilai Bitcoin yang setara atau ekuivalen ada di sekitar $644.000 per koin. Artinya, aset ini harus nak lebih tiggi lagi agar mampu menangkap setengah dari kapitalisasi emas senilai $26 triliun. Angka harga BTC selevel dengan setengah dari kapitalisasi pasar emas diyakini akan dicapai pada halving berikutnya yang dijadwalkan pada 2028.

Sementara dalam skenario jangka panjang tahun 2050, nilai Bitcoin bisa mencapai $2,9 juta per koin dengan kapitalisasi pasar mencapai $61 triliun.

Laporan itu menyebut bahwa posisi emas sebagai cadangan nilai global terus menurun akibat keterbatasan fisik dan ketidakpraktisan dalam ekonomi digital. Emas memang sudah berabad-abad digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai, tetapi logam mulia itu sulit dibagi, mahal disimpan, dan tidak bisa digunakan secara efisien dalam transaksi modern.

Selain itu, emas tidak sepenuhnya netral secara geopolitik karena dapat dipengaruhi oleh sanksi atau kontrol perdagangan negara besar. Sebaliknya, Bitcoin dinilai lebih unggul karena sifatnya yang digital, aman secara kriptografis, dan dapat diprogram melalui solusi Layer-2 (L2) seperti Lightning Network atau rollups yang memungkinkan ribuan transaksi per detik.

VanEck berpendapat bahwa menurunnya kepercayaan terhadap mata uang fiat seperti dolar AS, euro, yen, dan poundsterling akan mempercepat adopsi Bitcoin. Negara-negara maju menghadapi masalah fiskal yang memburuk, dengan rasio utang terhadap PDB yang melonjak tajam dan populasi menua yang memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Ketidakstabilan ini membuat banyak bank sentral mulai mencari aset alternatif yang lebih netral. Emas mendapat sedikit keuntungan dari tren ini, namun Bitcoin dianggap lebih menarik karena kebijakan moneternya bersifat tetap dan tidak bergantung pada keputusan politik.

Dalam sistem multipolar yang tengah terbentuk, VanEck memperkirakan pergeseran cadangan global akan terjadi: dolar AS akan turun menjadi 38% dari total cadangan dunia, sementara yuan China naik menjadi 12%. Emas diproyeksikan naik ke 24,9%, dan Bitcoin diperkirakan menguasai 2,5% cadangan global. Meskipun angka itu tampak kecil, efeknya besar karena menunjukkan perubahan paradigma dari sistem berbasis kepercayaan (trust-based) menuju sistem berbasis algoritma (trustless).

Firma tersebut menggunakan model perhitungan kecepatan peredaran uang untuk memperkirakan valuasi Bitcoin. Dengan asumsi 85% dari total Bitcoin akan disimpan jangka panjang dan hanya sebagian kecil digunakan untuk transaksi, maka harga dasar $2,9 juta per BTC menjadi masuk akal dalam konteks ekonomi global tahun 2050. Dalam skenario optimistis, harga Bitcoin bahkan bisa melesat hingga $52 juta per koin jika adopsi meningkat pesat dan 20% perdagangan internasional dilakukan dengan mata uang kripto ini.

Laporan itu juga menyoroti faktor demografi. Generasi muda di negara berkembang lebih memilih Bitcoin ketimbang emas sebagai aset simpanan karena lebih mudah diakses, transparan, dan sesuai dengan gaya hidup digital. Sementara itu, adopsi solusi L2 akan membuat Bitcoin mampu berfungsi tidak hanya sebagai penyimpan nilai, tetapi juga sebagai alat tukar global yang efisien.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *