Soneium Tuai Protes Usai Diduga Blokir Koin Meme yang Tiru Produk Sony

Volubit.id — Pengembang blockchain Layer 2 milik Sony, Soneium, menuai protes dari komunitas kripto atas dugaan pemblokiran beberapa koin meme dengan alasan pelanggaran hak kekayaan intelektual.

Tindakan ini dilaporkan terjadi pada hari peluncuran jaringan tersebut pada 14 Januari 2025. Beberapa token disebut telah dibatasi aksesnya dan tiba-tiba tidak lagi didukung dalam jaringan Soneium.

Pengguna ramai-ramai menyampaikan rasa kecewa di media sosial X. Mereka mengeluhkan sulitnya memperdagangkan atau mengakses koin meme di jaringan Soneium.

Pemblokiran diduga menyasar token-token yang meniru merek yang dilindungi oleh Sony atau Soneium. Pengguna yang mencoba mengakses token-token ini telah menerima pemberitahuan larangan melalui eksplorator resmi Soneium.

Situasi semakin memanas setelah pendiri pump.fun, pseudonim Alon, ikut mengkritik platform tersebut. Menurutnya, Soneium telah secara sewenang-wenang memblokir koin meme yang tidak disukai.

Pendiri Time.fun, Kawz, juga mengklaim pemblokiran ini ikut mempengaruhi dana pengguna. Token yang masuk blacklist dibatasi pada level RPC sehingga secara teknis tidak dapat diakses untuk sementara waktu.

“Soneium telah merugikan pengguna lebih dari $100.000 ETH di hari peluncurannya. Saya belum pernah melihat hal seperti ini,” kata Kawz.

Salah satu proyek yang terdampak adalah koin meme “Aibo,” yang baru diluncurkan dan telah memiliki valuasi sekitar $700 ribu. Nama token ini diambil dari nama seri robot anjing buatan Sony.

Pengembang Aibo menyebut mereka sedang bekerja sama dengan pihak Soneium untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya dan kemungkinan akan memperkenalkan logo baru.

Tanggapan Sony

Sony Block Solutions Labs, anak perusahaan blockchain milik Sony yang berbasis di Singapura, dalam pengumuman resminya, menekankan pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual bagi para kreator dan pelanggan.

“Dokumentasi kami menjelaskan bagaimana kami melindungi hak kekayaan intelektual dan melawan aktivitas jahat—semuanya dilakukan sambil tetap menjaga nilai-nilai inti web3 seperti keterbukaan dan inovasi,” tulis Soneium.

Direktur Soneium Sota Watanabe menyatakan kepada Cointelegraph, pembatasan ini hanya berlaku untuk proyek yang melanggar kebijakan IP.

Ia juga menegaskan pengguna dan pengembang dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut, dan tim Soneium sudah berdialog dengan proyek-proyek yang kontraknya dibatasi.

Watanabe juga menekankan tidak ada dana yang dibekukan. Pemblokiran hanya membatasi interaksi RPC publik dengan proyek yang telah ditandai.

“Tindakan ini bersifat terarah dan berdampak minimal, sambil tetap melindungi hak para kreator,” tambahnya.

Dibangun di atas OP Stack dari Optimism Foundation, Soneium mengintegrasikan Fan Marketing Platform berbasis NFT milik Sony dan Soneium Spark, yang mendukung kreator, pengembang, dan penggemar.

Soneium juga menjalin kemitraan dengan Sony Pictures, Sony Music, dan Sony Music Publishing untuk memanfaatkan NFT dalam memberikan akses eksklusif kepada penggemar terhadap konten tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *