Volubit.id — Bitcoin kini resmi menjadi bagian penting dalam ekosistem Starknet, jaringan layer-2 Ethereum, setelah mekanisme staking berbasis aset kripto terbesar dunia itu diluncurkan pada Selas, 30 September 2025.
Dengan fitur terbaru ini, pengguna Starknet dapat berpartisipasi dalam validasi transaksi melalui mekanisme delegasi Bitcoin, yang memungkinkan mereka memperoleh imbalan. Sebelumnya, opsi staking di Starknet terbatas hanya pada token asli jaringan, yaitu STRK.
1/ Bitcoin doesn’t change. But what you can do with it just did.
From the June 2024 announcement that Starknet would scale Bitcoin, to the product rollouts of March 2025, the path has been clear.
BTCFi on Starknet is where that momentum now leads 🧵 pic.twitter.com/dznkDJYsK8
— Starknet (BTCFi arc) (@Starknet) September 30, 2025
StarkWare menekankan, mekanisme staking Bitcoin di Starknet tidak mengharuskan pengguna menyerahkan kendali atas aset mereka sehingga tidak ada kompromi terhadap aspek keamanan. Namun demikian, fitur ini berpotensi menuai perbedaan pandangan di kalangan Bitcoin maksimalis.
Kelompok ini biasanya menolak eksistensi aset kripto selain Bitcoin, sementara dalam mekanisme baru ini, pengguna yang melakukan staking akan menerima STRK, bukan Bitcoin, sebagai imbalan.
Selain itu, StarkWare mengumumkan, RE7, perusahaan investasi berbasis di London, juga sedang mengembangkan produk yield berbasis Bitcoin di atas Starknet. Untuk mendorong pertumbuhan ekosistem, Starknet Foundation menyiapkan dana insentif sebesar 100 juta STRK yang dialokasikan khusus guna mendukung aktivitas terkait Bitcoin.
Co-Founder sekaligus CEO StarkWare, Eli Ben-Sasson, menyoroti persoalan utama Bitcoin yang menurutnya terlalu banyak hanya disimpan (hodl) oleh investor. Ia menilai Bitcoin adalah “modal murni”, namun pemanfaatannya dalam sektor decentralized finance (DeFi) masih terbatas.
Hal ini, katanya, disebabkan oleh keunggulan exchange kripto terpusat yang menawarkan skala lebih besar, pengalaman pengguna lebih baik, serta biaya transaksi yang lebih murah.
Ia menegaskan Starknet berada pada posisi yang tepat untuk menjadi lapisan finansialisasi sekaligus lapisan eksekusi bagi Bitcoin. Langkah Starknet ini sejalan dengan tren di industri kripto.
Sebelumnya, Coinbase memperluas layanannya dengan menghubungkan nasabah ke protokol peminjaman Morpho di jaringan layer-2 Ethereum miliknya, Base. Menurut data Dune, hampir 1 miliar dolar AS pinjaman telah tersalurkan melalui kolaborasi tersebut sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data CoinMarketCap per Selasa, 30 September 2025, kapitalisasi pasar STRK tercatat mencapai $531,23 juta. Meski demikian, harga token tersebut telah anjlok 72% dalam setahun terakhir menjadi $0,1304. Padahal, pada 2024, STRK sempat mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa di level $3,66, sebulan setelah peluncurannya.

StarkWare, perusahaan yang berbasis di Israel, pada Juni tahun lalu mengumumkan penggalangan dana sebesar 1 juta dolar AS untuk masuk ke ruang pengembangan solusi skalabilitas Bitcoin. Pada saat itu, perusahaan juga menyatakan dukungan terhadap pemulihan OP_CAT, command dalam bahasa pemrograman Bitcoin, yang diyakini sejumlah pihak dapat membuka peluang inovasi baru.
Teknologi inti Starknet bertumpu pada sistem zero-knowledge proof (ZK-proof) yang diperkenalkan Ben-Sasson pada 2018. Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, menyebut teknologi kriptografi tingkat lanjut tersebut sebagai salah satu kunci untuk menyeimbangkan kebutuhan privasi dengan tuntutan kepatuhan regulasi.


