Volubit.id — Start up kripto Babylon mengklaim bisa membawa layanan staking Bitcoin di jaringan proof-of-stake (PoS), seperti Ethereum dan Solana. Perusahaan tersebut bahkan sudah mengumpulkan pendanaan hingga $70 juta untuk mewujudkan program yang belum pernah ada sebelumnya ini.
Dana itu didapatkan dari perusahaan pemodal ventura kripto Paradigm, sebagai investor utama. Pemodal-pemodal seperti Bullish Capital dan Polychain Capital juga turut menggelontorkan investasi.
“Pendanaan ini akan mempercepat misi kami untuk menjadikan Bitcoin sebagai ‘tulang punggung’ bagi keamanan sistem proof-of stake,” ujar pendiri Babylon, David Tse, dalam pernyataan resminya.
Babylon ingin menggunakan Bitcoin sebagai sumber daya untuk staking. Saat ini, start up tersebut dikabarkan tengah membangun infrastruktur yang bisa menggunakan staking Bitcoin untuk memvalidasi node di jaringan Ethereum dan Solana.
“Tim kami mendedikasikan diri untuk mengembangkan kegunaan Bitcoin sampai melampaui kegunaan awalnya, serta untuk meningkatkan seluruh ekosistem blockchain,” ungkapnya.
Babylon membuat skema, siapapun yang memiliki Bitcoin bisa memperoleh rewards dengan cara menguncinya (staking) di jaringan. Start up yang didirikan profesor Stanforf dan mantan insinyur Dolby, ini mengaku sudah menemukan caranya.
Bitcoin diketahui berjalan pada sistem yang sangat berbeda dengan protokol staking karena menggunakan mekanisme konsensus proof-of-work (PoW).
PoW berjalan dengan memanfaatkan banyak daya komputasi, yang dilakukan para penambang, untuk memproses transaksi sehingga dianggap lebih mahal dan boros dibandingkan dengan PoS.
Dalam jaringan PoS, siapapun bisa berpartisipasi sebagai node dengan mengunci kripto di jaringan, yang disebut sebagai staking. Contoh blockchain PoS adalah Ethereum, Solana, dan Cardano.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang