Volubit.id — Binance Alpha, platform kripto yang berada di bawah naungan exchange kripto Binance, memperkenalkan mekanisme baru untuk menyeleksi proyek-proyek kripto secara lebih ketat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan hanya token yang memenuhi standar tertentu yang tetap terdaftar, sementara yang tidak memenuhi kriteria akan dihapus.
Mekanisme evaluasi ini mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif. Dari sisi kuantitatif, Binance Alpha mempertimbangkan stabilitas volume perdagangan, likuiditas, frekuensi transaksi on-chain, serta distribusi pemegang token. Sementara itu, faktor kualitatif meliputi kredibilitas tim pengembang, kepatuhan terhadap regulasi, popularitas di komunitas, dan aspek lainnya yang relevan.
Dalam pengumuman resmi yang dirilis pada 12 Maret 2025, Binance menegaskan token yang gagal memenuhi standar yang ditetapkan akan dihapus dari Binance Alpha.
Diluncurkan pada Desember 2024, Binance Alpha berfungsi sebagai wadah bagi proyek kripto baru yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Platform ini menampilkan lima token baru setiap hari serta memberikan wawasan kepada pengguna mengenai proyek-proyek yang berpeluang berkembang di masa depan.
Berdasarkan data dari CoinGecko, token yang masuk dalam kategori Binance Alpha Spotlight memiliki kapitalisasi pasar sebesar $6,4 miliar, dengan kenaikan nilai sebesar 3,7% dalam 24 jam terakhir serta volume perdagangan mencapai $1,4 miliar.
Strategi Hadapi Lonjakan Token Baru
Lonjakan jumlah token kripto dalam beberapa tahun terakhir mendorong berbagai exchange, termasuk Binance, untuk menyesuaikan kebijakan listing mereka. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah token telah melampaui 10 juta dan terus bertambah. Data per 13 Maret 2025 menunjukkan, CoinMarketCap telah mencatat sebanyak 12,6 juta token yang terdaftar.
Untuk mengatasi tantangan ini, Binance juga mengumumkan mekanisme pemungutan suara komunitas pada 9 Maret lalu. Sistem ini memungkinkan pengguna memberikan suara untuk token yang akan di-listing atau dihapus dari exchange, meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan Binance.
Tak hanya Binance, Coinbase juga sedang mengevaluasi ulang prosedur listing mereka. CEO Coinbase, Brian Armstrong, dalam unggahannya di platform X pada 24 Januari, menyatakan jumlah token baru yang diciptakan setiap minggu telah mencapai 1 juta.
Oleh karena itu, ia menyarankan perubahan sistem listing dari model “daftar yang diizinkan” (allow list) ke “daftar yang diblokir” (block list), dengan memanfaatkan ulasan pelanggan serta pemindaian data on-chain otomatis untuk membantu pengguna dalam menyeleksi token yang layak.
Sebagian besar token baru yang beredar dalam beberapa bulan terakhir berasal dari tren koin meme. Dari November 2024 hingga Februari 2025, tercatat sekitar 40.000 token baru per hari diluncurkan hanya di jaringan Solana.
Namun, tren ini kini mulai mengalami penurunan. Di platform Pump.fun, jumlah peluncuran token baru telah merosot hingga 80% dari puncaknya pada 27 Februari.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang