Strategy Bakal Terbitkan Saham Preferen Rp32 Triliun untuk Serok Bitcoin Lagi

Volubit.id — Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) yang selama ini dikenal karena akumulasi masif Bitcoin, kembali melakukan manuver agresif. Strategy, perusahaan yang dipimpin oleh Michael Saylor mengumumkan akan memperluas skema penerbitan saham preferen mereka menjadi $2 miliar atau sekitar Rp32 triliun. Langkah ini ditujukan langsung untuk membeli lebih banyak Bitcoin, mempertegas posisi Strategy sebagai pemegang Bitcoin terbesar di kalangan perusahaan publik.

Keputusan itu terkuak dalam laporan Bloomberg pada 24 Juli 2025, di tengah sentimen pasar yang kembali bergairah akibat lonjakan harga Bitcoin dan masuknya dana institusi ke produk ETF berbasis spot. Strategy awalnya hanya berencana menerbitkan saham preferen senilai $500 juta. Namun, permintaan yang

Saham preferen baru ini diberi nama “Series A Perpetual Stretch” dan ditawarkan seharga $90 per lembar, dengan imbal hasil dividen sebesar 9%. Angka tersebut terbilang cukup tinggi untuk pasar ekuitas saat ini. Penawaran ini dijalankan oleh sejumlah bank besar seperti Morgan Stanley, Barclays, TD Securities, dan Moelis & Co. Dana yang terkumpul dari penjualan lima juta saham ini akan dialokasikan sepenuhnya untuk menambah cadangan Bitcoin perusahaan.

Langkah ini membuat publik kembali menyoroti peran Strategy dalam ekosistem kripto. Sejak mengadopsi kebijakan “Bitcoin-first” untuk neraca keuangan mereka pada 2020, Strategy telah mengakumulasi lebih dari 607 ribu Bitcoin, jauh di atas pesaing-pesaingnya.

Jika dihitung secara total, perusahaan ini menguasai sekitar dua pertiga dari seluruh Bitcoin yang dimiliki oleh entitas publik global. Dengan total suplai Bitcoin yang terbatas hanya 21 juta, kepemilikan sebesar ini tentu menimbulkan implikasi besar terhadap dinamika pasar.

Harga saham Strategy sendiri tidak banyak bergerak setelah kabar tersiar. MSTR tetap ada di kisaran $413, namun sudah naik lebih dari 37% sepanjang tahun ini. Kinerja saham yang hampir selalu mengikuti pergerakan harga Bitcoin menegaskan bahwa perusahaan ini sudah bertindak lebih seperti ETF Bitcoin ketimbang perusahaan teknologi konvensional. Nilai pasar Strategy kini mencapai $116 miliar.

Kebijakan seperti ini semakin menormalisasi gagasan bahwa Bitcoin bukan lagi semata aset spekulatif milik investor ritel atau komunitas kripto. Dalam waktu empat tahun terakhir, sudah lebih dari 100 perusahaan publik ikut mengadopsi Bitcoin dalam portofolio keuangan mereka. Bahkan perusahaan Jepang, Metaplanet, kini telah memegang lebih dari 13 ribu Bitcoin. Sementara itu, para penambang seperti MARA Holdings dan Riot Platforms juga mulai menyimpan hasil tambang mereka alih-alih langsung menjualnya ke pasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *