Volubit.id — Tahun ini dinilai sebagai tahun paling berpengaruh dalam sejarah initial public offering (IPO) perusahaan kripto. Lonjakan minat investor ritel, menguatnya dukungan Pemerintah Amerika Serikat (AS), serta dibukanya kembali pasar IPO AS telah mendorong sejumlah perusahaan kripto melantai di bursa saham.
Berbagai perusahaan, mulai dari exchange kripto hingga penerbit stablecoin, berlomba memanfaatkan akses ke pasar modal. Situasi ini membuat kalender IPO sangat padat, yang jarang terjadi di industri kripto.
Selama bertahun-tahun, satu-satunya keberhasilan besar IPO di sektor ini adalah debut Coinbase di Nasdaq pada 2021. Setelah itu, banyak perusahaan kripto yang berusaha menjadi emiten publik melalui skema special purpose acquisition company (SPAC), namun tidak selalu berhasil.
SPAC merupakan perusahaan cangkang yang telah tercatat di exchange, yang menghimpun dana dari investor untuk kemudian bergabung dengan perusahaan swasta agar perusahaan tersebut dapat melantai tanpa melalui proses IPO biasa.
Dua IPO besar pada 2025, yakni penerbit stablecoin USDC Circle dan exchange kripto Bullish, sebelumnya juga menempuh jalur SPAC.
Circle pertama kali berupaya go public pada 2021 melalui rencana merger dengan Concord Acquisition Corp. Dalam kesepakatan tersebut, Circle dihargai sebesar $9 miliar.
Namun, transaksi itu akhirnya dibatalkan pada akhir 2022 setelah mengalami penundaan berulang dan perubahan kondisi pasar.
Ketika Circle akhirnya resmi melantai di New York Stock Exchange (NYSE) tahun ini, antusiasme investor sangat tinggi. NYSE bahkan sempat menghentikan perdagangan saham Circle sebanyak tiga kali dalam satu jam pertama.
Meski demikian, laju positif tersebut mulai melambat seiring penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan kekhawatiran investor bahwa kebijakan tersebut dapat memengaruhi pendapatan bunga dari cadangan kas yang menjadi penopang stablecoin USDC.
Sementara itu, Bullish juga mencatat lonjakan harga saham ketika resmi menjadi perusahaan publik pada Agustus. Exchange kripto ini memiliki latar belakang SPAC yang serupa dengan Circle.
Bullish telah mengumumkan rencana go public pada 2021, tetapi membatalkannya pada akhir 2022 dengan alasan keterbatasan waktu dan kondisi pasar.
Platform perdagangan eToro, yang tidak sepenuhnya berfokus pada kripto, juga mencatatkan debut yang kuat di Nasdaq pada Mei. Valuasi perusahaannya melonjak hingga $5,4 miliar.
Sebelumnya, eToro sempat mengurangi layanan kriptonya setelah mencapai penyelesaian kasus dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada 2024. Namun, saat ini perusahaan tersebutkembali menawarkan perdagangan 82 aset kripto.
Meski demikian, tidak semua perusahaan yang menjajaki IPO tahun ini berhasil melangkah hingga tahap akhir. Pialang kripto FalconX dikabarkan tengah mempertimbangkan IPO, tetapi hingga akhir tahun, belum ada pernyataan resmi maupun pengajuan dokumen ke SEC terkait rencana tersebut.
Sementara Kraken juga telah mengajukan dokumen IPO setelah menutup pendanaan sebesar $800 juta pada November lalu. Exchange kripto ini kini memiliki valuasi sekitar $20 miliar.
Kraken juga menyatakan keinginannya untuk segera memperdagangkan sahamnya, dengan rencana debut setelah proses peninjauan SEC selesai dan bergantung pada kondisi pasar.
Sejumlah perusahaan lain juga tengah bersiap di jalur yang sama. BitGo, Grayscale, Blockchain.com, serta beberapa nama lainnya telah secara terbuka membahas rencana IPO seiring membaiknya kondisi pasar.
Tahun 2025 menandai kembalinya industri kripto ke pasar saham publik dan dinilai telah menjadi fondasi bagi gelombang IPO perusahaan kripto yang lebih besar pada tahun-tahun berikutnya.


