Volubit.id — Perusahaan teknologi milik Elon Musk, Tesla, baru-baru ini menerbitkan laporan keuangan perusahaan untuk kuartal ketiga (Q3) 2024. Report yang terbit pada 23 Oktober tersebut mengungkap Tesla belum menjual sepeserpun Bitcoin (BTC) yang dimiliki perusahaan.

Laporan itu mencatat koleksi aset digital Tesla senilai $184 juta selama kuartal tersebut. Jumlah koleksi aset di atas kertas ini menandai aksi hold BTC yang telah dilakukan Tesla selama lima kuartal berturut-turut sejak Q4 2023 yang tercatat dalam laporan.

https://x.com/BitcoinMagazine/status/1849181804714160582

Dari segi neraca keuangan, Tesla mencatat pendapatan sebesar $25,18 miliar pada Q3, turun dibandingkan kuartal kedua yang mencapai $25,5 miliar. Namun, laba bersih Tesla justru melonjak tajam, mencapai $2,18 miliar dari sebelumnya $1,5 miliar di Q2.

Jumlah aset digital yang dilampirkan dalam laporan resmi perusahaan ini berbeda dengan estimasi yang beredar. Data firma analitik Arkham Intelligence mencatat wallet yang diduga kepunyaan Tesla memiliki 11.509 BTC bernilai sekitar $775 juta berdasarkan harga terkini.

Walau tidak menjual aset Bitcoin-nya, perusahaan ini dilaporkan telah memindahkan seluruh simpanan BTC mereka dalam 26 kali transaksi pada 16 Oktober 2024.Transaksi ini terjadi dalam beberapa tahapan, termasuk aksi transfer $75 juta, $76 juta, dan $77 juta dalam waktu singkat. Sebagian besar dana tersebut dikirim ke wallet anonim, namun tidak ada Bitcoin yang dijual atau ditukar dengan stablecoin atau aset kripto lainnya.

Transfer BTC ini menjadi yang pertama kali terjadi sejak Tesla menjual Bitcoin adalah pada kuartal kedua 2022, saat perusahaan ini melepas sekitar 75% koleksi BTC senilai $936 juta. Adapun Tesla pertama kali membeli Bitcoin pada Februari 2021 senilai $1,5 miliar.

Perusahaan lain milik Elon Musk, SpaceX, juga memiliki simpanan Bitcoin yang diperkirakan mencapai $557 juta yang tersebar di 28 wallet. Bila merujuk pada data Arkham, kedua perusahaan ini kini memegang total 19.794 BTC senilai sekitar $1,3 miliar.