Volubit.id — Federal Reserve New York merilis jadwal terbaru pembelian obligasi Treasury dengan nilai total $54,4 miliar yang akan berlangsung mulai 12 Desember hingga 14 Januari. Agenda tersebut mencakup $14,4 miliar pembelian reinvestasi dan $40 miliar pembelian untuk pengelolaan cadangan.
Reuters melaporkan, langkah tersebut merupakan bagian dari operasi pasar rutin yang dilakukan The Fed. Namun skala pembelian dalam periode singkat ini cukup menarik perhatian pelaku pasar, terutama di tengah kondisi inflasi yang masih tinggi.
Pembelian obligasi Treasury merupakan salah satu instrumen utama The Fed dalam mengatur likuiditas. Melalui mekanisme ini, bank sentral tersebut secara efektif menambah pasokan uang ke dalam sistem keuangan.
Praktik yang disebut juga quantitative easing (QE) atau ekspansi neraca ini bertujuan untuk memastikan pasar tetap berfungsi dengan baik dan mendukung aktivitas ekonomi.
Pembelian dilakukan untuk mengelola ketersediaan aset aman serta membantu mempengaruhi suku bunga acuan. Bagi pasar yang lebih luas, kebijakan ini menandai upaya The Fed menjaga stabilitas, sekaligus menavigasi tekanan harga yang masih menjadi perhatian utama.
Dampak Potensial terhadap Pasar Kripto
Aliran dana sebesar $40 miliar dalam satu bulan berpotensi memicu sejumlah reaksi di berbagai pasar keuangan. Ada beberapa dampak yang paling mungkin terjadi.
Pembelian dalam jumlah besar biasanya mendorong harga obligasi naik dan menekan imbal hasil. Imbal hasil yang lebih rendah dapat membuat aset berisiko, termasuk saham dan kripto, menjadi lebih menarik.
Peningkatan pasokan uang juga berpotensi melemahkan Indeks Dolar (DXY). Dolar yang lebih lemah umumnya mendukung kenaikan harga aset yang dihargai dalam dolar, termasuk komoditas dan mata uang kripto seperti Bitcoin.
Selain itu, dana baru yang masuk ke sistem perbankan turut meningkatkan ketersediaan kas untuk investasi dan pinjaman. Surplus likuiditas ini berpotensi mengalir ke berbagai kelas aset.
Namun demikian, langkah ini juga menyisakan risiko. The Fed tetap berada dalam posisi sulit untuk menyeimbangkan kebutuhan stabilisasi pasar dengan tugas utamanya menekan inflasi.
Suntikan likuiditas dalam jumlah besar berpotensi memberikan efek langsung pada sentimen pasar aset digital. Likuiditas tambahan dan potensi pelemahan dolar dapat menjadi katalis positif bagi pasar kripto.
Kebijakan ekspansif seperti ini turut memperkuat pandangan bahwa Bitcoin merupakan aset lindung nilai terhadap pelemahan uang fiat. Jika pasar menilai langkah ini sebagai tanda The Fed kehilangan kendali atas inflasi, volatilitas dapat meningkat dengan cepat.
Langkah Praktis bagi Investor
Seiring dimulainya program pembelian obligasi oleh The Fed, para pengamat pasar merekomendasikan agar investor, terutama yang berkecimpung di aset digital, memantau sejumlah indikator makro penting. Dilansir dari Bitgetapp.com, indikator-indikator ini dapat memberikan gambaran awal mengenai arah pasar dan potensi dampak kebijakan terhadap aset berisiko.
1. Memantau Indeks Dolar (DXY)
Indeks Dolar AS menjadi salah satu ukuran utama kekuatan mata uang tersebut terhadap enam mata uang global. Jika DXY menunjukkan pelemahan yang berkelanjutan, kondisi ini sering diartikan sebagai peluang positif bagi pasar kripto. Aset seperti Bitcoin cenderung menguat ketika nilai dolar melemah, karena investor mencari alternatif lindung nilai.
2. Mengamati Imbal Hasil Treasury 10 Tahun
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun merupakan acuan penting dalam pasar keuangan. Penurunan imbal hasil biasanya menandakan meningkatnya permintaan terhadap obligasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko, termasuk saham dan kripto. Arah imbal hasil ini dapat menjadi indikator awal perubahan sentimen risiko.
3. Mengevaluasi Komposisi Portofolio
Investor disarankan meninjau kembali proporsi aset dalam portofolionya. Kebijakan likuiditas baru dari The Fed dapat mengubah dinamika pasar sehingga penting memastikan alokasi aset masih relevan dengan kondisi makro. Penyesuaian kecil pada porsi aset berisiko atau aset lindung nilai dapat membantu menjaga stabilitas portofolio.
4. Mengikuti Pernyataan Resmi The Fed
Komentar dan pengarahan dari pejabat Federal Reserve menjadi faktor kunci untuk memahami tujuan di balik pembelian obligasi ini. Pernyataan tersebut dapat memperjelas apakah langkah ini hanya merupakan operasi teknis atau bagian dari perubahan kebijakan yang lebih luas. Kejelasan dari The Fed sering kali memoengaruhi sentimen pasar dalam jangka pendek.


