Volubit.id — Sejak kemunculan Bitcoin, ratusan mata uang kripto dan token baru ikut bermunculan. Masing-masing berfungsi sebagai mata uang digital dengan ekosistem blockchain yang punya tujuan tertentu, mulai dari mempercepat transaksi, hingga memecahkan masalah ekonomi di berbagai belahan dunia.
Seiring dengan perkembangan industri ini, para pengembang dan investor membedakan kripto ke dalam beberapa kategori, salah satunya kategori fungsi, yakni token utilitas (utility token) dan token sekuritas (security token).
Untuk menilai mana yang paling menjanjikan antara keduanya, kenali perbedaan, keunggulan, dan kelemahannya berikut.
Token Utilitas
Token utilitas adalah jenis token yang paling banyak digunakan saat ini di dunia kripto. Token ini umumnya dibuat oleh startup berbasis blockchain yang menggalang dana melalui Initial Coin Offering (ICO).
Melalui ICO, perusahaan menjual token buatannya kepada publik, biasanya dengan imbalan Ethereum (ETH), untuk mendapatkan modal pengembangan proyek.
Namun, fungsi token utilitas tidak hanya sebatas alat untuk mengumpulkan dana. Token ini didesain agar dapat digunakan di dalam ekosistem blockchain tertentu sebagai alat tukar, akses layanan, atau rewards bagi pengguna yang berkontribusi.
Misalnya, Filecoin (FIL) menggunakan tokennya untuk membayar pengguna yang menyediakan ruang penyimpanan data. Sementara Civic (CVC) memberi imbalan kepada pengguna yang membantu memverifikasi identitas di jaringannya.
Ada pula proyek yang menggunakan token untuk mendorong penggunaan energi terbarukan. Pengguna bisa melaporkan data penggunaan energi melalui perangkat IoT dan menerima token sebagai kompensasi.
Dengan demikian, token utilitas berfungsi sebagai alat insentif digital yang mendorong partisipasi dan aktivitas dalam suatu ekosistem blockchain. Salah satu standar token utilitas yang paling populer adalah ERC-20 di jaringan Ethereum.
Melalui standar ini, berbagai perusahaan dapat membangun aplikasi terdesentralisasi (dApp) dan meluncurkan ICO dengan mudah.
Kelebihan dan Kekurangan Token Utilitas
Salah satu kelebihan utama token utilitas adalah mudah ditransaksikan. Token ini bisa ditukar dengan mata uang kripto lain seperti Bitcoin atau Ethereum, bahkan dalam beberapa kasus dapat dikonversi ke uang fiat.
Hal ini membuat token utilitas memiliki nilai nyata dan likuiditas yang cukup tinggi di pasar kripto, sehingga pengguna atau investor dapat dengan mudah memanfaatkannya untuk berbagai keperluan.
Namun, di balik keunggulannya, token utilitas juga memiliki sejumlah kekurangan. Salah satu yang paling menonjol adalah kerentanannya terhadap penipuan (scam).
Karena proses pembuatan token relatif mudah dan tidak membutuhkan izin khusus, banyak proyek palsu yang muncul dengan tujuan semata-mata untuk mengumpulkan dana dari publik tanpa benar-benar mengembangkan produk yang dijanjikan.
Kondisi ini diperparah oleh kurangnya regulasi yang mengatur penerbitan token. Tanpa pengawasan yang ketat, sulit bagi investor untuk memastikan apakah proyek yang mereka dukung memiliki kredibilitas dan prospek nyata.
Token Sekuritas
Token sekuritas adalah salah satu inovasi terbaru dalam dunia kripto yang mulai menarik perhatian luas. Banyak kalangan menilai jenis token ini akan menjadi jembatan menuju adopsi kripto secara massal, karena menawarkan cara baru dalam memiliki dan memperdagangkan aset dengan lebih transparan, efisien, dan mudah diakses oleh siapa pun.
Secara sederhana, token sekuritas merupakan kontrak investasi digital yang mewakili kepemilikan sah atas suatu aset, baik aset fisik seperti properti dan karya seni, maupun aset digital seperti saham atau instrumen keuangan lainnya.
Kepemilikan ini diakui secara hukum, misalnya oleh Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat (AS) sehingga memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi investor.
Proses kepemilikan token sekuritas biasanya dilakukan melalui smart contract. Investor dapat menukar uang fiat atau mata uang kripto untuk memperoleh token tersebut.
Setelah memiliki token, investor bisa memperdagangkannya layaknya aset biasa, menggunakannya sebagai jaminan pinjaman, atau bahkan membaginya menjadi beberapa bagian (fractionalized) untuk disimpan di wallet digital yang berbeda.
Nilai utama dari token sekuritas terletak pada kemampuannya untuk mengubah cara investor memahami kepemilikan aset. Aset-aset yang sebelumnya hanya bisa dimiliki oleh kalangan kaya atau institusi besar kini dapat dipecah menjadi unit-unit kecil dan dimiliki oleh siapa pun di seluruh dunia.
Misalnya, seseorang bisa memiliki sebagian kecil dari sebuah gedung, lukisan, atau perusahaan, dan tetap mendapatkan dividen atau keuntungan dari aset tersebut. Dengan cara ini, token sekuritas membuka peluang investasi yang lebih inklusif dan merata bagi masyarakat global.
Salah satu contohnya adalah tZERO (TZROP), yang diterbitkan oleh tZERO Group. Token ini mewakili kepemilikan ekuitas dalam perusahaan dan diterbitkan secara patuh terhadap regulasi sekuritas. Proyek tZERO menjadi salah satu pelopor dalam penggunaan blockchain untuk memperdagangkan aset keuangan dengan cara yang lebih transparan dan efisien.
Kelebihan dan Kekurangan Token Sekuritas
Token sekuritas memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya dianggap sebagai langkah maju dalam dunia aset digital. Salah satu keunggulan utamanya adalah tingkat keamanan dan kepercayaan yang lebih tinggi.
Karena penerbitannya harus melalui berbagai persyaratan hukum dan pengawasan ketat, risiko penipuan dapat diminimalkan. Hal ini menjadikan token sekuritas lebih terpercaya dibandingkan banyak proyek kripto lainnya yang tidak diatur dengan jelas.
Selain itu, token sekuritas juga dapat memberikan dividen kepada pemegangnya, mirip dengan sistem kepemilikan saham. Investor berhak menerima pembagian keuntungan secara berkala dari aset yang mereka miliki melalui token tersebut.
Keuntungan lainnya adalah akses ke berbagai jenis aset. Melalui mekanisme tokenisasi, investor dapat memiliki sebagian kepemilikan dalam aset yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti properti, karya seni, atau saham perusahaan.
Security token juga memberikan likuiditas yang lebih tinggi. Aset yang biasanya membutuhkan waktu lama untuk dijual, seperti properti atau investasi jangka panjang, bisa diperdagangkan jauh lebih cepat dalam bentuk token digital di pasar sekunder.
Di sisi lain, melalui Security Token Offering (STO), perusahaan dapat menarik investor dari seluruh dunia tanpa harus membangun jaringan blockchain sendiri. Hal ini membuka peluang investasi lintas negara dan memperluas akses terhadap modal global.
Namun, di balik semua kelebihannya, token sekuritas juga memiliki beberapa tantangan dan kelemahan. Salah satunya adalah regulasi yang ketat dan mahal.
Setiap penerbitan token sekuritas harus mematuhi berbagai aturan hukum, termasuk “Howey Test”, untuk memastikan token tersebut benar-benar memenuhi kriteria sebagai sekuritas.
Proses ini tidak hanya rumit dan memakan waktu, tetapi juga memerlukan transparansi keuangan yang tinggi, sehingga berbiaya besar bagi perusahaan.
Pada akhirnya, baik token utilitas maupun token sekuritas sama-sama memiliki peran penting dalam ekosistem kripto. Keduanya menawarkan peluang dan risiko yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan tujuan investor. Yang terpenting adalah memahami fungsi dan regulasi di balik setiap jenis token sebelum memutuskan untuk berinvestasi.


