Token YZY Kanye West Diterpa Kontroversi dan Pump and Dump

Volubit.id β€” Peluncuran memecoin baru milik Kanye West dengan nama YZY langsung bikinj heboh jagat kripto pada 21 Agustus 2025. Hanya dalam hitungan menit setelah sang rapper membagikan alamat kontrak token tersebut, kapitalisasi pasarnya melonjak dari sekitar $200 juta menjadi lebih dari $2 miliar,

YZY bahkan sempat menyentuh angka $3 miliar yang menjadi harga tertingginya saat ini. Namun, euforia itu cepat surut. Harga YZY kemudian terkoreksi hingga kapitalisasinya bertahan di kisaran $1 miliar berdasrkan data terkini di platform Meteora.

Sama sepeti kebanyakan memecoin selebritis lainnya, hype YZY ini menimbulkan banak celah bolong. Isu sentralisasi distribusi token jadi salah satu sorotan utama. Berdasarkan alokasi resmi, 70% pasokan YZY dikuasai oleh perusahaan Kanye bernama Yeezy Investments LLC. Hanya 20% token yang tersedia untuk publik dan 10% sisanya masuk ke likuiditas.

Komposisi ini tidak ideal secara long term lanaran menimbulkan kekhawatiran akan tekanan jual di masa depan ketika periode vesting berakhir, sekaligus membuka ruang dominasi penuh bagi entitas terkait Kanye West.

Selain itu, muncul pula tudingan miring yang menyebut bahwa token YZY dijual via presale kepada para influencer dan insider. Sebanyak 87% distribusi YZY juga disebut dikuasai sebuah kluster besar yang menandakan adanya konsentrasi tinggi kepemilikan token Kanye ini.

Struktur awal likuiditas YZY juga disorot. Firma analitik Lookonchain mendapati liquidity pool (LP) token ini hanya terdiri dari YZY sendiri, tanpa dipasangkan dengan stablecoin seperti USDC dengan likuiditas awal berkisar antara $120 juta sampai $172 juta. Namun isu LP ini sudah terpecahkan lantaran YZY kini bisa ditukar dengan trading pair koin lain, utamanya Solana (SOL).

Di tengah kontroversi itu, YZY tetap jadi primadona. Bursa perpetual onchain terbesar Hyperliquid bahkan mengumumkan pembukaan leverage trading YZY di platform mereka beberapa jam setelah token meluncur di pasar. Trader bisa memasang posisi short dan long terhadap YZY hingga leverage tiga kali lipat.

dokumentasi resmi proyek menyebut YZY dapat digunakan dalam ekosistem pembayaran bernama YE Pay. Platform ini diklaim akan menjadi pemroses transaksi untuk produk Yeezy dengan biaya lebih rendah, yakni sekitar 3,5% lebih murah dibanding sistem pembayaran tradisional. Mereka juga meluncurkan YZY Card, kartu pembayaran yang memungkinkan konsumen menggunakan kripto secara langsung dalam transaksi sehari-hari.

Walau terdengar inovatif, banyak yang menilai langkah ini lebih mirip eksperimen ambisius ketimbang solusi riil. Pasalnya, keberhasilan sistem pembayaran kripto bergantung pada adopsi luas, kestabilan nilai, dan regulasi yang mendukung. Selama ketiga faktor itu belum terjawab, risiko volatilitas dan hilangnya kepercayaan tetap menghantui.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *