Volubit.id — Salah satu tokoh kunci komunitas Ethereum, Max Resnick, memutuskan untuk hijrah ke ekosistem Solana. Resnick yang sebelumnya menjabat kepala riset di Special Mechanisms Group, anak perusahaan Consensys, memutuskan bergabung ke Anza, salah satu perusahaan riset dan pengembang di ekosistem Solana.
Kedatangan Resnick di Solana ini mendapat sambutan hangat. Cofounder Solana, Anatoly Yakovenko memandang langkah ini sebagai peluang besar untuk memperkuat Solana dengan pendekatan inovatif dari Ethereum, sekaligus membangun jembatan antara dua ekosistem blockchain yang sering dianggap sebagai pesaing satu sama lain.
I am really excited for @MaxResnick1 to actually bring the best of ethereum r&d rigor to solana. This cross pollination is going to accelerate the space for everyone.
— toly 🇺🇸 (@aeyakovenko) December 10, 2024
Resnick nsendiri merupakan salah satu peneliti berpengaruh di Ethereum. Selema di Consensys, ia terlibat dalam pengembangan wallet MetaMask. Namun, Resnick juga dikenal sebagai kritikus palin lantang terhadap roadmap pengembangan Ethereum, terutama karena blockchain tersebut lebih berfokus pada pengembangan skalabilitas layer 2 (L2) ketimbang base layer alias layer 1 (L1) Ethereum mainnet
Dalam risalah berjudul Ethereum Needs to Dream Bigger pada November lalu, ia mengkritik Ethereum yang dinilainya sudah menyimpang dari visi awalnya sebagai proyek blockchain yang inovatif dan inklusif. Menurutnya, fokus Ethereum kini terlalu banyak diarahkan pada pengembangan software bulletproof yang terlalu berorientasi pada keamangan jaringan.
Ethereum menurutnya keranjungan membuat sistem dengan mantra utama anti gagal. Infrastruktur blockchain dirancang untuk berjalan dengan keamanan tanpa cacat, dan mampu menangani berbagai situasi ekstrem tanpa gagal, sekaligus tahan terhadap kesalahan atau serangan, sehingga dapat diandalkan untuk penggunaan jangka panjang.
Resnick menilai fokus yang berlebihan pada keamanan atau stabilitas ini justru dapat menghambat inovasi. Ia berpendapat bahwa, alih-alih terus-menerus memperbaiki infrastruktur hingga menjadi anti gagal, Ethereum seharusnya juga berani mengambil langkah lebih progresif dengan memperkenalkan fitur baru yang dapat mempercepat dan meningkatkan kapasitas jaringan, seperti yang dilakukan oleh Solana.
Ia mendorong Ethereum untuk kembali ke nilai-nilai dasarnya dengan menetapkan tujuan ambisius seperti mempercepat waktu blok menjadi satu detik, memastikan finalitas hanya dalam satu slot, dan meningkatkan kapasitas jaringan atau throughput untuk menangani lebih banyak transaksi. Semua ini bertujuan untuk membuat Ethereum tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan dengan blockchain lain.
Dengan pertimbangan tersebut, Resnick memilih Solana yang dinilai lebih fokus pada solusi praktis. Dalam seratus hari pertama di Anza, ia berencana menyusun spesifikasi protokol Solana dengan prioritas pada pasar biaya transaksi dan konsensus. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Solana semakin menarik talenta besar di industri blockchain.
Dalam peran barunya di Anza, Resnick berencana untuk fokus menyusun spesifikasi teknis untuk protokol Solana selama 100 hari pertama. Ia akan memprioritaskan pengembangan di dua area utama: pasar biaya (fee markets) dan implementasi konsensus. Kedua area ini dianggapnya sebagai elemen penting yang bisa memberikan dampak besar bagi efisiensi dan daya saing Solana.
Rencana ini muncul di tengah memanasnya perdebatan Ethereum vs Solana. Posisi Solana kini sudah banyak dianggap sebagai pesaing serius Ethereum. Solana yang dikenal dengan transaksi yang lebih cepat dan biaya lebihmurah sudah menarik lebih banyak pengguna ke ekosistem mereka terutama dalam setahun terakhir. Kondisi ini membuat Solana semakin diperhitungkan sebagai alternatif Ethereum, terutama bagi pengguna yang mencari blockchain dengan kinerja tinggi dan biaya operasional lebih terjangkau.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang