Volubit.id — Sejak diluncurkan pada 20 April lalu, protokol Runes langsung memikat pengguna Bitcoin. Protokol ini telah membantu penambang Bitcoin menghasilkan lebih dari 2.540 BTC selama tiga bulan.
Bahkan dalam waktu 13 hari pertama, 50% transaksi di jaringan Bitcoin berasal dari protokol tersebut. Namun, dalam lebih dari empat pekan terakhir, Runes belum pernah lagi mencapai volume transaksi sebesar itu, yang mengindikasikan popularitasnya perlahan memudar.
Protokol original Bitcoin kemudian berhasil kembali mengambil alih alokasi bandwidth di jaringan. Menurut Dune Analytic, saat ini Bitcoin memiliki pangsa pasar transaksi hingga 90% di jaringan.
Rune mencatatkan 7,9% pangsa pasar dari seluruh transaksi, sementara BRC-20 dan Ordinals masing-masing mengklaim 1,1% dan 0,4% transaksi.
Selama sebulan terakhir, transaksi Runes di jaringan Bitcoin rata-rata turun di bawah 9%, yang menandakan adanya penurunan minat di kalangan investor yang tertarik pada token non-fungible (NFT) berbasis Bitcoin.
Rune berhasil mengantongi fee 2.500 BTC dalam waktu dua bulan setelah peluncuran. Namun, di bulan berikutnya terjadi perubahan drastis setelah protokol tersebut hanya mendapatkan fee sebesar 41 BTC.
Rich Rines, kontributor Core DAO yang membangun solusi Bitcoin DeFi, mengatakan Bitcoin Runes dan token BRC-20 mungkin hanya menjadi batu loncatan dalam evolusi decentralized finance (DeFi) Bitcoin.
“Bitcoin dimulai sebagai sistem uang elektronik peer-to-peer yang kemudian berubah menjadi aset penyimpan nilai dan sekarang menjadi aset nilai lindung senilai $1,5 triliun,” katanya.
“Kami melihat selama satu setengah tahun terakhir ini banyak keinginan untuk menambahkan lebih banyak utilitas pada Bitcoin melalui munculnya Ordinal, protokol token seperti BRC-20 dan sekarang Runes,” tambah dia.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang