Volubit.id — Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, mendesak penghentian sementara produksi perangkat keras atau hardware komputer skala industri untuk mempersiapkan umat manusia dalam menghadapi kemungkinan munculnya super-intelligent artificial intelligence (AI) yang dinilai berbahaya.
Dalam tulisan di blognya yang dirilis pada 5 Januari, yang merupakan lanjutan dari tulisan yang dirilis November 2023, tentang gagasan “defensive accelerationism” atau d/acc, Buterin mengatakan super-intelligent AI bisa saja hadir dalam waktu lima tahun ke depan, tetapi hasilnya belum tentu menguntungkan bagi manusia.
Dalam tulisan pertamanya, Buterin hanya mengeluarkan seruan agar dunia tidak mengembangkan super-intelligent AI yang berisiko. Namun, dalam tulisannya kali ini ia ingin berbagi pandangannya tentang bagaimana menghadapi skenario risiko AI yang cukup tinggi.
Left: the goal. Right: the means. pic.twitter.com/Veav3mAcVz
— vitalik.eth (@VitalikButerin) January 5, 2025
Menurut Buterin, penghentian sementara produksi hardware AI dapat mengurangi daya komputasi global hingga 99% selama satu hingga dua tahun. Rencana ini juga bisa memberi waktu lebih bagi umat manusia untuk mempersiapkan diri.
Super-intelligent AI adalah model teoretis AI yang diklaim jauh lebih cerdas daripada manusia paling jenius di semua bidang keahlian.
Buterin menjelaskan, seruan untuk menghentikan hardware komputer ini hanya efektif jika hukum tidak bisa diandalkan. Menurut dia, regulasi dan aturan hukum seharusnya bisa menuntut pengembang atau perusahaan AI jika model yang mereka keluarkan bisa menyebabkan kerugian.
Buterin juga mengusulkan agar hardware AI skala industri dilengkapi dengan chip khusus yang memungkinkan perangkat tersebut hanya bisa dioperasikan jika mendapat tiga persetujuan (signature) dari otoritas internasional.
“Signature ini diberikan satu untuk setiap device. Jika memungkinkan, perusahaan juga bisa menggunakan zero-knowledge proof yang diterbitkan di blockchain,” tulis Buterin.
Gagasan d/acc yang dikemukakan Buterin menekankan pendekatan hati-hati dalam pengembangan teknologi, berbeda dengan gagasan “effective accelerationism” atau e/acc, yang mendorong perubahan teknologi tanpa batasan.
Kekhawatiran tentang AI sebelumnya telah diungkapkan oleh banyak pimpinan perusahaan teknologi dan juga peneliti. Pada Maret 2023, lebih dari 2.600 orang menandatangani surat terbuka yang meminta penghentian pengembangan AI karena khawatir akan risiko besarnya terhadap umat manusia.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang