Volubit.id — Cofounder Ethereum, Vitalik Buterin, kembali menjadi salah satu investor proyek kripto yang sedang dalam tahap pengembangan. Proyek yang mendapat sokongan dana dari Vitalik tersebut ialah MegaETH.
Keterlibatan Vitalik dalam pendanaan proyek blockchain anyar ini diumumkan via Twitter. Cofounder MegaLabs, Shuyao Kong, menyebut proyek skalabiltas Ethereum tersebut mendapat pendanaan senilai total $20 juta.
Proud to announce MegaETH’s $20M Seed Round
MegaETH is the first Real-Time Blockchain, streaming transactions at 100,000 TPS with millisecond latency
Our mission is to turn cutting-edge ideas into everyday reality with fully onchain, interactive & sophisticated apps
✨Story… pic.twitter.com/aaWaNSqxNx
— brother bing / mega-bing / 饼兄 (@hotpot_dao) June 27, 2024
Putaran seed rounds ini dipimpin oleh Dragonfly Capital dan melibatkan sejumlah venture capital (VC) lainnya, antara lain Figment Capital, Folius Ventures, Robot Ventures, Big Brain Holding, Tangent, dan Credibly Neutral.
Vitalik sendiri menjadi angel investor. Selain Vitalik, beberapa sosok sohor juga menjadi angel investor MegaETH, antara lain Bos Consensys Joseph Lubin, Cofounder EigenLayer Sreeram Kannan, dan Hasu dari Flashbots.
Disitat dari The Block, pendanaan seeds ini dibuka pada bulan Desember 2023 hingga Mei 2024. Dalam putaran pendanaan tersebut, MegaLabs menjual ekuitas perusahaan dan juga memberikan waran token, yaitu hak untuk membeli token di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Kong menyatakan total valuasi token MegaETH saat pendanaan dihargai 9 digit. Artinya, total valuasi MegaETH minimal mencapai $100 juta.
MegaLabs sendiri didirikan pada awal 2023 oleh Kong yang merupakan mantan kepala pengembangan bisnis global di Consensys, dan Yilong Li, yang memiliki gelar PhD dalam ilmu komputer dari Universitas Stanford dan sebelumnya bekerja di perusahaan software Runtime Verification Inc.
Ide blockchain MegaETH muncul lantaran hambatan skalabilitas yang masih dialami Ethereum. Pasalnya, mayoritas blockchain yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) hanya mampu memproses transaksi dalam jumlah ratusan per detik.
Proyek MegaETH berambisi untuk meningkatkan kemampuan ini ke level yang lebih tinggi, hingga bisa memproses 100.000 transaksi per detik (TPS). Dengan kata lain, MegaETH berusaha untuk menjadi jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan blockchain EVM yang ada saat ini.
Kong menyebut MegaETH sebagai blockchain pertama yang dapat memproses transaksi secara langsung atau “real time” dan sepenuhnya kompatibel dengan Ethereum. Artinya, MegaETH diklaim dapat memproses transaksi segera setelah transaksi tersebut diterima oleh jaringan, dan langsung memperbarui serta mempublikasikan hasil dari transaksi tersebut secara real-time.
Pendekatan ini berbeda dengan rollups yang memproses sebagian besar transaksi di luar blockchain utama (offchain) dan hanya mempublikasikan ringkasan atau hasil transaksi ke blockchain dalam interval tertentu.
Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, Kong menyatakan MegaETH harus memiliki throughput transaksi dan kapasitas komputasi yang besar.
Proyek ini menggunakan keamanan jaringan Ethereum sebagai fondasi dan sistem fault-proof Optimism untuk meningkatkan keamanan dan keandalan. Selain itu, MegaETH memiliki sequencer yang dioptimalkan secara khusus untuk mengatur dan memprioritaskan transaksi dengan efisiensi tinggi.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang