Whale Bearish Kena Likuidasi Bitcoin Senilai Rp1,2 Triliun

Volubit.id — Lonjakan tajam harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya secara umum ternyata tidak berbuah manis bagi semua trader. Mereka yang memasang posisi bearish harus rela terkena likuidasi akibat aksi pump BTC dan kawanannya.

Kabar baik bagi para bull ini justru menjadi malapetaka bagi trader yang memegang posisi short. Seorang whale bearish bahkan tercatat mengalami likuidasi senilai $75 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.

Whale bearish tersebut diketahui memasang posisi short BTC/USDT di Binance. Posisi short yang dia pegang menjadi likuidasi tunggal terbesar akibat lonjakan pasar ini.

Pasar kripto melonjak setelah kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, memperlebar keunggulannya dalam quick count Pilpres AS 2024. Potensi kemenangan Trump memicu reli besar di pasar aset digital. Kapitalisasi pasar kripto pun naik lebih dari 7% secara keseluruhan hingga mencapai $2,6 triliun.

Trump yang dikenal sebagai kandidat pro kripto menjadi katalis utama bagi reli bullish yang terjadi. Seiring memuncaknya sentimen positif, harga Bitcoin melesat melampaui rekor all time high (ATH) sebelumnya di angka $73.737, menurut data CoinGecko. Harga terkini BTC bahkan mencapai level ATH baru di atas $75.000 per keping.

Data firma analitik Coinglass mencatat total likuidasi pasar futures aset kripto pada 6 November 2024 WIB atau 5 November malam waktu AS mencapai lebih dari $500 juta atau Rp7,8 triliun.

Hampir 110.000 trader over-leveraged mengalami likuidasi dalam 24 jam selama perhitungan quick count tersebut. Adapun total likuidasi yang terjadi mencapai $500 juta. Posisi short menjadi penyumbang terbesar dari kerugian likuidasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *