Worldcoin Rebranding Jadi World, Rilis Pemindai Bola Mata AI Orb yang Kontroversial

Volubit.id — Perusahaan verifikasi identitas berbasis blockchain Worldcoin resmi melakukan rebranding menjadi World. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO OpenAI Sam Altman dan CEO Tools for Humanity Alex Blania pada Jumat 18 Oktober 2024.

“Kami tahu kedengarannya gila, tetapi nama Worldcoin tidak lagi berfungsi. Mulai hari ini, apa yang disebut Worldcoin akan disebut World saja,” ujar Blania.

World juga meluncurkan perangkat biometrik “Orb” versi baru yang berkerja dengan cara memindai mata pengguna. Orb baru yang didukung oleh hardware Jetson dari Nvidia ini diklaim lebih efisien dan mampu menjalankan operasi AI “lima kali” lebih powerful dari pendahulunya.

Ukurannya juga lebih kecil dengan 30% lebih sedikit komponen. Orb pertama akan ditempatkan di Berlin, Jerman, dan bisa memberikan akses ke token Worldcoin.

Diluncurkan pada Juli 2023 oleh Tools for Humanity, proyek World Orbs tak hanya disambut dengan antusias, tapi juga kritik karena dianggap sebagai alat mata-mata. Tak lama setelah peluncurannya, Prancis dan Jerman membuka investigasi terhadap proyek ini dan teknologi Orbs-nya.

Altman dan Blania mengaku berusaha mengatasi masalah yang dikhawatirkan para regulator dan pembuat kebijakan dengan menerapkan fitur-fitur baru dalam Orb versi barunya.

“Orb ini memiliki SD card yang dapat dilepas dan berisi instruksi operasional, sehingga siapa pun bisa membandingkan instruksi di SD card ini dengan source code yang telah kami publikasikan,” kata Blania.

Pada Maret lalu, Altman telah mengumumkan komponen inti Orb akan dijadikan open-source, yang kodenya akan dipublikasikan di GitHub agar bisa diperiksa publik.

Selain upgrade hardware pada Orb, Altman dan Blania juga memperkenalkan upgrade untuk World ID dan World App. “Namun, ada banyak detail yang perlu diselesaikan agar proyek ini benar-benar berfungsi,” ujar Altman.

Menurut Tools for Humanity, untuk melindungi keamanan dan privasi pengguna, World ID 3.0 menggunakan anonymized multi-party computation untuk menyimpan data pengguna di berbagai pihak. World ID juga akan mendukung identifikasi resmi pemerintah seperti paspor dan SIM.

Ada pula kekhawatiran terkait penyalahgunaan identitas palsu, yang menjadi salah satu masalah yang coba ditangani oleh World. Salah satunya video Deepfake AI yang banyak dimanfaatkan peretas untuk menipu korban.

Untuk mengatasi hal ini, World memperkenalkan fitur baru bernama “Deep Face.” Alat ini akan membandingkan gambar real-time dengan gambar yang sudah disimpan untuk memverifikasi identitas pengguna.

Tools for Humanity menyatakan, Deep Face kompatibel dengan aplikasi video call seperti FaceTime, WhatsApp, dan Zoom.

Kepala Produk Tools for Humanity, Tiago Sada, mengatakan aplikasi ini didukung lusinan bahasa dan lebih dari 50 mata uang. Tak hanya itu, aplikasi ini kompatibel dengan ponsel generasi lama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *