Harvard Bullish ke Bitcoin, Tambah Portofolio BTC 250%

Volubit.id — Harvard University membuat langkah investasi yang mengejutkan dengan menaikkan eksposur Bitcoin secara signifikan melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT) BlackRock. Dalam laporan 13F terbaru ke Securities and Exchange Commission (SEC), Harvard Management Company tercatat memegang 6,8 juta saham IBIT senilai $443 juta pada akhir kuartal ketiga 2025. Angka ini melonjak lebih dari 250% dibandingkan posisi pada Juni 2025. Pada kuartal tersebut, Harvard hanya mengantongi sekitar 1,9 juta saham atau sekitar $116 juta. Dengan kenaikan tersebut, IBIT menjadi posisi terbesar dalam portofolio ekuitas publik Harvard, melampaui saham Amazon maupun Microsoft.

Langkah agresif Harvard datang pada periode ketika harga Bitcoin mengalami tekanan dan sempat turun di bawah $94.000. Keputusan ini dipandang sebagai sinyal institusional yang kuat bahwa Harvard tetap melihat prospek jangka panjang Bitcoin positif. Analis Bloomberg, Eric Balchunas, menyebut keputusan ini sebagai langkah super langka karena endowment fund universitas ternama biasanya menghindari ETF dalam jumlah besar, terlebih ETF berbasis aset digital. Namun IBIT, sebagai ETF Bitcoin spot terbesar dunia, menjadi instrumen yang dinilai cukup aman dan terregulasi untuk masuk ke portofolio.

Selain Bitcoin, Harvard juga meningkatkan eksposur pada emas. Kepemilikan mereka di ETF GLD naik menjadi 661.000 saham senilai $235 juta, hampir dua kali lipat dari periode sebelumnya. Kombinasi Bitcoin dan emas menunjukkan Harvard sedang menyiapkan portofolio lindung nilai menghadapi ketidakpastian makro global. Kenaikan suku bunga, ketegangan geopolitik, dan risiko inflasi menjadi faktor yang diduga mendorong diversifikasi ini.

Reaksi pasar terhadap keputusan Harvard relatif positif. Dengan dana abadi sekitar $57 miliar, setiap perubahan struktur portofolio Harvard menjadi indikator penting bagi investor institusional lain. Keputusan untuk menambah Bitcoin juga menempatkan Harvard sebagai pemegang IBIT terbesar ke-16, berada dalam jajaran institusi besar seperti Millennium Management dan Susquehanna. Data ini memperkuat persepsi bahwa Bitcoin telah semakin diterima sebagai aset alternatif yang layak dalam portofolio institusional.

Secara keseluruhan, ETF Bitcoin spot AS telah menarik minat besar sepanjang tahun 2025. Total inflow sepanjang 2025 dilaporkan mencapai $130 miliar, meskipun IBIT sempat mencatat outflow sekitar $2 miliar dalam dua pekan terakhir. Dalam konteks ini, aksi beli Harvard memberikan dorongan bagi sentimen pasar yang tengah melemah.

Keputusan Harvard meningkatkan eksposur Bitcoin masih mewakili kurang dari satu persen dari total dana abadi mereka. Kedati demikian, langkah tersebut cukup kuat untuk mendorong spekulasi bahwa universitas besar lain mungkin mengikuti. Dalam beberapa tahun terakhir, endowment funds cenderung berhati-hati masuk aset digital. Namun persetujuan ETF Bitcoin spot oleh SEC pada Januari 2024 mengubah dinamika tersebut dengan memberikan jalur investasi yang terstruktur dan sesuai regulasi bagi institusi besar.

BlackRock berperan penting dalam perubahan ini. IBIT menjadi kendaraan investasi yang memudahkan institusi masuk ke Bitcoin tanpa mengelola aset digital secara langsung. Dengan reputasi BlackRock sebagai manajer aset terbesar dunia, ETF tersebut dianggap menawarkan keamanan tambahan bagi investor konservatif.

Di tengah volatilitas pasar kripto, keputusan Harvard memperbesar kepemilikan Bitcoin menambah bobot bahwa aset digital ini dianggap sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang. Pergerakan institusi besar seperti Harvard biasanya menjadi indikator arah baru bagi pasar. Dengan peningkatan 250% dalam satu kuartal, langkah ini dipandang sebagai salah satu sinyal bullish paling kuat bagi Bitcoin sepanjang tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *