Blockchain Cardano Kena Chain Split, Charles Hoskinson Lapor ke FBI

Volubit.id — Jaringan blockchain Cardano mengalami gangguan teknis serius pada 21 November 2025. Sistem blockchain Layer 1 (L1) tersebut terbelah menjadi dua versi yang berbeda atau dikenal sebagai chain split. Pemisahan ini terjadi akibat sebuah transaksi yang dibuat dengan format khusus sehingga bisa melewati pengecekan pada node terbaru, namun ditolak oleh node versi lama. Dari situ, Cardano berjalan dengan dua rantai aktif yang tidak sepenuhnya sinkron.

Chain split mulai terlihat sekitar pukul 15.00 WIB dan berlangsung selama beberapa jam. Dampaknya terasa dalam berbagai bentuk: transaksi ADA menjadi lambat atau gagal, tampilan data di block explorer saling bertentangan, dan protokol DeFi di Cardano mencatat transaksi berbeda pada masing-masing rantai.

Bursa kripto besar bereaksi cepat. Coinbase menghentikan sementara layanan setoran dan penarikan ADA selama sekitar 14 jam, dari 21 November pukul 19.15 WIB hingga 22 November pukul 09.10 WIB. Upbit, Kraken, dan sejumlah bursa lain juga menerapkan jeda layanan yang lebih singkat sambil menunggu jaringan kembali normal.

Pengembang inti Cardano, termasuk Input Output Global (IOG), Cardano Foundation, Intersect, dan EMURGO, langsung bergerak menangani insiden tersebut. Patch perbaikan dirilis kurang dari tiga jam setelah gangguan terdeteksi. Setelah itu, jaringan perlahan kembali menyatu dan konsensus normal pulih pada 22 November.

Harga ADA ikut terdampak. Token ini sempat turun hingga 16% sebelum kembali menguat perlahan dan stabil di sekitar $0,41 per keping.

Tidak lama setelah jaringan kembali normal, seorang pengguna Twitter bernama Homer J yang menyatakan bahwa dirinya adalah pelaku di balik transaksi penyebab split. Ia menyebut tindakannya sebagai eksperimen iseng yang gagal terkendali an malah berubah menjadi bencana skala jaringan.

Pengakuan itu justru memicu babak baru. Charles Hoskinson, pendiri Cardano, menyebut bahwa tindakan tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai kecelakaan belaka. Ia menilai apa yang terjadi sebagai serangan terencana. Lebih jauh, Hoskinson juga menyatakan dirinya telah melibatkan FBI yang artinya kasus ini jika ditindaklanjuti bisa menjadi bahan penyelidikan kriminal.

Hoskinson juga membagikan detail klarifikasi terkait insiden chain split seturut evaluasi lembaga ekosistem Cardano, Intersect. Dalam narasinya, Intersect menyebut cahin split memunculkan sejumlah narasi menyesatkan yang ramai beredar di komunitas kripto. Salah satu mitos terbesar adalah anggapan bahwa jaringan Cardano sempat down, padahal menurut mereka sistem tidak pernah berhenti berproduksi. Yang terjadi adalah perlambatan akibat chain split sementara.

Pernyataan lain menyebut Cardano diretas. Faktanya, Intersect menyebut tidak ada kompromi pada protokol inti, konsensus, maupun kriptografi jaringan.

Sebagian orang juga mengklaim bahwa tidak ada yang menyadari insiden tersebut karena Cardano tidak digunakan. Narasi itu menurut Intersect dengan cepat terbantahkan: operator stake pool, bursa, wallet, hingga blockchain explorer bereaksi secara real time. Selain itu, mereka membantah tudingan bahwa jaringan dipulihkan dengan kontrol terpusat melalui rollback.

Karena proses pelaporan kerentanan dan bug bounty dilewati, tulis pernyataan ersebut, tindakan yang memicu chain split itu kini diperlakukan sebagai potensi tindakan kriminal dan sedang menuju jalur penegakan hukum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *