Volubit.id — Gerakan kampanye ‘Crypto for Harris’ gagal meyakinkan komunitas kripto terkait untuk memberikan dukungan penuh terhadap calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Pasalnya, Harris tak hadir dalam diskusi virtual (town hall) perdana yang digelar gerakan tersebut.
Town hall perdana Crypto for Harris digelar pada 15 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh politik Partai Demokrat yang pro kripto, termasuk Chuck Schumer, Kirsten Gillibrand, serta Adam Schiff. Hadir pula miliuner kripto Mark Cuban, pendiri SkyBridge Capital Anthony Scaramucci.
Selain ketidakhadiran Harris, format town hall Crypto for Harris juga menuai kritik. Alih-alih diisi oleh diskusi interaktif yang menggugah, konferensi virtual sepanjang 80 menit ini lebih banyak diisi oleh pidato monolog partisipan yang jadi pembicara. Beberapa pembicara bahkan nampak membaca teks pidato saat tampil. Ada pula Kristen Gillibrand dan Adam Schiff yang malah menggunakan video rekaman, alih-alih bicara langsung.
Pre-recorded videos. Reading from scripts. Harris a no-show at her own event. What a clown show. https://t.co/OYVNrwYTZN
— Tyler Winklevoss (@tyler) August 15, 2024
Tidak hadirnya Harris dalam town hall tersebut banyak disayangkan. Padahal, banyak audiens yang berharap dapat mendengar langsung pandangan Harris mengenai industri kripto.
Seperti diketahui, Harris belum pernah sekalipun memberikan statement yang terang benderang ihwal posisinya terhadap industri kripto. Sejauh ini, Harris lebih banyak diasosiasikan dengan sentimen negatif lantaran dia merupakan Wakil Presiden petahana Joe Biden yang dikenal sebagai antagonis bagi industri kripto.
Publikasi Cointelegraph beberapa hari lalu mencatat Kamala Harris dilaporkan bekerja sama dengan Brian Deese dan Bharat Ramamurti, dua mantan penasihat ekonomi dari pemerintahan Biden yang dikenal menentang rancangan undang-undang (RUU) Clarity for Payment Stablecoins Act of 2023 karena dianggap terlalu longgar bagi penerbit stablecoin.
Kepala Riset firm investasi Galaxy DIgital, Alex Thorn, menduga pemilihan kedua sosok ini dapat menjadi sinyalemen bahwa Harris akan melanjutkan pendekatan regulasi kripto ala administrasi Biden.
Deese dan Ramamurti juga diduga terlibat dalam Operation Chokepoint 2.0. Istilah tersebut merujuk pada upaya terkoordinasi yang dilakukan pemerintah AS untuk mempersulit gerak-gerik perusahaan kripto, terutama dalam mengakses layanan keuangan perbankan. Istilah Operation Chokepoint 2.0 mencuat setelah penutupan mendadak beberapa bank yang ramah kripto seperti Silicon Valley Bank, Silvergate Bank, dan Signature Bank pada Maret 2023.
Di sisi lain, Kamala Harris sebelumnya memasukkan dua mantan penasihat kripto ke dalam tim kampanyenya, yaitu David Plouffe dan Gene Sperling. Plouffe pernah menjadi anggota dewan penasihat di bursa kripto Binance, sedangkan Sperling adalah mantan eksekutif di penerbit XRP, Ripple Labs.
Bursa taruhan Polymarket mencatat Kamala Harris unggul dalam kans memenangkan Pilpres AS atas Donald Trump. Data per 16 Agustus 2024 sore WIB, Harris mendapat 54% dukungan ketimbang 44% yang diterima Trump. Bursa taruhan popular non kripto, PredictIt, juga menempatkan Kamala Harris unggul atas Trump.
Crypto for Harris sendiri merupakan gerakan kampanye yang digalang sejumlah simpatisan Partai Demokrat untuk menggaet pemilih dari kalangan pelaku industri kripto. Gerakan ini juga menjadi kontra kampanye bagi lawan Harris di Pilpres AS 2024 November mendatang yang telah menunjukan sikap pro kripto secara terang-terangan.
FROM CLASSROOM
TO THE MOON
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarangMEMBERSHIP
Jadilah bagian dari kelas kripto eksklusif pertama di Bandung
Daftar sekarang