Chainlink Bergerak Positif Didorong Isu Update Kerja Sama Tokenisasi dengan SWIFT

Volubit.id — Chainlink (LINK), proyek oracle di jaringan Ethereum, bergerak positif dengan kenaikan lebih dari 8% dalam 24 jam terakhir per 28 Mei 2024 siang WIB. Tren menanjak ini terjadi beriringan dengan isu update kerja sama Chainlink dengan jaringan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

Update kerja sama ini diketahui akan dibahas dalam event Consensus 2024 yang berlangsung di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS). Tim Chainlink diagendakan akan membahas tetek bengek ihwal masa depan tokenisasi aset bersama SWIFT pada 30 Mei waktu setempat.

Sesi tersebut akan mengeksplorasi bagaimana kedua entitas berkolaborasi untuk menghubungkan infrastruktur keuangan tradisional dengan ekonomi berbasis blockchain yang sedang berkembang terutama lewat Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP). Kemitraan ini sangat penting untuk memungkinkan sistem global tokenisasi aset yang akan menyederhanakan dan meningkatkan keamanan transaksi lintas blockchain.

SWIFT sendiri adalah jaringan pesan keuangan global yang digunakan oleh ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia untuk mengirim dan menerima informasi transaksi secara aman. SWIFT menyediakan standar komunikasi untuk memfasilitasi transfer uang antar bank, serta berbagai transaksi keuangan lainnya, seperti pembayaran internasional, perdagangan surat berharga, dan transaksi valuta asing.

Perkembangan ini melanjutkan tren adopsi CCIP yang sebelumnya juga baru saja diumumkan. Disitat dari Decrypt, pada pertengahan Mei lalu, lembaga penyelesaian dan kliring (settlement and clearing house) terbesar di AS, Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC), mengumumkan penggunaan protokol interoperabilitas lintas blockchain dari Chainlink tersebut dalam proyek tokenisasi bernama Smart NAV.

Proyek ini melibatkan raksasa Wall Street seperti JP Morgan dan BNY Mellon, di mana CCIP digunakan untuk memungkinkan institusi keuangan tersebut membuat data reksa dana tersedia di jaringan publik. Kabar adopsi tersebut saat itu berhasil mengerek harga LINK naik sekitar 18% dalam rentang 24 jam.

Selain itu, perusahaan investasi kripto 21Shares memuji Chainlink dengan menyatakan proyek ini “merevolusi dunia tokenisasi” dan mengklaim bahwa Chainlink telah memungkinkan transaksi senilai lebih dari $10 triliun untuk lebih dari 2000 proyek di 22 jaringan berbeda.

Sebelumnya, pada Agustus 2023 lalu, SWIFT menerbitkan laporan yang menyatakan CCIP milik Chainlink memiliki potensi besar untuk memfasilitasi interaksi antara sistem keuangan tradisional dan teknologi blockchain.

SWIFT kala itu melakukan eksperimen dengan mengawinkan jaringan transaksi milik mereka sendiri dengan CCIP untuk mengembangkan solusi percontohan bagi tokenisasi aset. Laporan tersebut juga mencatat bahwa lembaga keuangan lebih cenderung untuk memilih mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam infrastruktur mereka saat ini ketimbang membangun sistem baru dari awal.

Saat itu, SWIFT berkolaborasi dengan beberapa lembaga keuangan global kenamaan termasuk Australia and New Zealand Banking Group Limited, BNP Paribas, BNY Mellon, Citi, Clearstream, Euroclear, Lloyds Banking Group, SIX Digital Exchange, dan DTCT. Hasil eksperimen tersebut kala itu disimpulkan “berhasil menunjukkan” bahwa blockchain dan sistem bank tradisional dapat terhubung dengan aman untuk transaksi.

Pemanfaatan teknologi CCIP sendiri dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang transaksi. Bank anggota SWIFT, misalnya, dapat menggunakan CCIP untuk memfasilitasi pembayaran internasional via stablecoin. Dengan menggunakan protokol ini, bank dapat mengonversi dana fiat menjadi stablecoin, mengirim stablecoin melalui blockchain, dan mengonversi stablecoin kembali menjadi fiat di negara tujuan. Proses ini memungkinkan pembayaran lintas negara dilakukan secara lebih cepat, murah dan transparan dibandingkan metode tradisional yang melibatkan beberapa perantara dan sering kali memakan waktu beberapa hari.

Tokenisasi dapat dilakukan via CCIP dengan mentransfer informasi aset yang ada ke dalam bentuk token di blockchain. Misalnya, dengan mengubah obligasi atau saham menjadi token digital di blockchain. Dengan tokenisasi ini, bank dapat menawarkan lebih banyak likuiditas dan fleksibilitas kepada nasabahnya. Sedangkan nasabah, dapat memperdagangkan token tersebut kapan saja, tanpa harus melalui proses tradisional yang lebih lambat dan kompleks.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *