Coinbase dan Mastercard Berebut Akuisisi BVNK, Fintech Pembuat Infrastruktur Stablecoin

Volubit.id — Dua perusahaan keuangan raksasa global, Coinbase dan Mastercard, dilaporkan tengah melakukan negosiasi untuk mengakuisisi BVNK, perusahaan fintech asal Inggris yang mengembangkan infrastruktur stablecoin.

Menurut laporan Fortune yang mengutip enam sumber anonim, nilai akuisisi BVNK diperkirakan berada di kisaran $1,5 miliar hingga $2,5 miliar. Meski begitu, proses negosiasi masih berlangsung dan belum menghasilkan kesepakatan final. Coinbase disebut berada di posisi lebih unggul dibandingkan Mastercard.

Jika kesepakatan ini terwujud, nilainya akan melampaui akuisisi Bridge, startup stablecoin yang dibeli oleh Stripe senilai $1,1 miliar. Transaksi tersebut merupakan transaksi terbesar di industri kripto, yang rampung pada Februari 2025.

Meski demikian, pihak Coinbase, Mastercard, maupun BVNK belum memberikan keterangan resmi.

Didirikan empat tahun lalu, BVNK menawarkan layanan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran, transfer lintas negara, dan manajemen kas perusahaan.

Pada Desember 2024, BVNK mengantongi pendanaan $50 juta dalam putaran Series B dengan valuasi $750 juta. Perusahaan ini juga menerima investasi dari Visa pada Mei 2025, meski besaran investasinya tidak diungkapkan.

Para pengamat menilai meningkatnya minat perusahaan besar terhadap stablecoin menunjukkan perubahan besar dalam cara jaringan pembayaran dan perusahaan kripto memandang uang digital.

“Upaya akuisisi BVNK menunjukkan bagaimana perusahaan besar kini memandang stablecoin sebagai infrastruktur pembayaran yang krusial, meski motivasi masing-masing berbeda,” ujar Ryan Yoon, analis senior di Tiger Research, kepada Decrypt.

Menurut Yoon, bagi Coinbase, akuisisi ini bisa menjadi langkah integrasi vertikal untuk memiliki kendali penuh dari sisi penerbitan stablecoin  hingga distribusinya terhadap korporasi sehingga bisa mengamankan rantai nilai yang lebih luas.

Sementara bagi Mastercard, langkah tersebut bisa menjadi strategi pertahanan terhadap potensi disintermediasi, yakni jika sistem pembayaran berbasis stablecoin mulai menggeser peran jaringan kartu. Akuisisi BVNK juga bisa memberi Mastercard opsi untuk menyediakan layanan kripto berlabel sendiri tanpa harus menanggung risiko kustodian.

“Kedua perusahaan tampaknya menyadari kehadiran ‘dolar terprogram’ di jaringan publik bisa menggerus model bisnis tradisional berbasis biaya transaksi. Karena itu, pergerakan cepat untuk mengamankan posisi ini merupakan langkah strategis yang masuk akal,” lanjut Yoon.

Keabsahan pasar stablecoin semakin kuat setelah penerbit USDC, Circle, resmi melantai di bursa pada Juni 2025, yang disusul penandatanganan GENIUS Act oleh Presiden AS Donald Trump pada Juli lalu. Undang-undang tersebut menetapkan kerangka regulasi federal pertama bagi penerbit stablecoin di Amerika Serikat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *